TAAT DAN PATUH PADA ROH KUDUS (KISAH PARA RASUL 20:17-38)

Persekutuan yang dikasih Yesus Kristus,

Uskup Tucker dari Uganda adalah seorang seniman, tetapi bagaimana kisahnya sehingga dia menjadi seorang  yang dipakai  Tuhan dalam pelayanan? Suatu hari, uskup tersebut melukis seorang wanita miskin bertubuh kerempeng (kurus) sedang menyusui bayinya dengan payudaranya yang hampir tak mengeluarkan air susu setetespun. Tanpak sekali bahwa wanita itu adalah seorang gelandangan (tunawisma) yang kedinginan di malam yang penuh badai di tepi jalan yang sepi. Saat lukisan itu hampir jadi, sang seniman tiba-tiba membuang kuasnya dan berkata, dari pada saya hanya melukis orang-orang yang terhilang, lebih baik saya pergi untuk menyelamatkan mereka.

 

Rencana penyelamatan yang dikerjakan oleh Tuhan melalui panggilan dan pelayanan manusia bagi sesama pada umumnya selalu indah, walau terkadang kita tidak memahami rencana itu secara baik sejak awal kita dipanggil. Namun pada akhirnya pasti kita mengerti, seperti pernyataan Rasul Paulus “supaya kamu menjadi berkat bagi orang lain”. Inilah yang dialami oleh Paulus.

 

Persekutuan Yang dikasih Yesus Kristus,

Pembacaan Alkitab yang telah kita baca saat ini Kisah Para Rasul 20:17-38, memberikan pesan kepada kita bahwa pertemuan yang terjadi di Miletus antara Paulus bersama para penatua di dalam jemaat Efesus adalah pertemuan yang penting menyangkut tugas dan tanggung jawab iman didalam pelayanan.

 

Pertemuan yang berlangsung di Miletus sekaligus memberikan pencerahan terhadap pelaksanaan pelayanan Paulus kepada para penatua di jemaat Efesus. Paulus selalu melayani dengan semangat yang luar biasa atas tuntunan dan penyertaian Roh Kudus. Meskipun Paulus menghadapi bahaya dan ancaman maut, tapi itu tidak membuatnya meninggalkan tugas dan panggilan pelayanannya. Hidup Paulus adalah untuk memberitakan firman Tuhan, membagi kasih dan memberikan keteladanannya kepada umat Tuhan. Paulus menunjukan teladan dalam hal taat dan patuh kepada Roh Kudus. Selama kurang lebih tiga tahun melayani pekerjaan keselamatan Allah Paulus memberi seluruh hidupnya bukan setengah – setengah. Paulus taat, patuh pada tuntunan dan bimbingan Roh Kudus. Paulus selalu bekerja keras dengan penuh sukacita. Oleh sebab itu, ia mengatakan: “kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini. Dengan segala renda hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang yahudi yang mau membunuh aku”(ay.18-19).

 

Maknai dibalik pesan Paulus ini memberikan sebuah pandangan kedepan bagi para penatua dan jemaat di Efesus untuk melihat jauh kedepan dalam penyelenggaraan pelayanan dengan lebih sungguh-sungguh dan serius. Pengalaman iman Paulus inilah memberikan dorongan,semangat dan berani menghadapi tantangan dan harapan dimasa depan dengan menaati dan mematuhi pada Roh Kudus Tuhan.

 

Bagi Paulus melayani Tuhan merupakan tujuan utama untuk mencapai garis akhir dari pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih Karunia Allah (ay.24). Proses penginjilan kepada umat menjadi prioritas dalam pelayanan sesuai Amanat Agung Yesus Kristus bagi seisi dunia ini (Matius 28:19-20). Paulus dengan kesaksiannya” sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.”(ay.27). Ini semua disampaikannya untuk menjadi perhatian melaksanakan semua pelayanan baik bersama demi pertumbuhan iman warga jemaat di Efesus dalam menghadapi tantangan dan ancaman apapun yang datang dari dalam maupun luar persekutuan.

 

Paulus juga mengingatkan para penatua di Efesus, ”Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.”(ay.28). Pernyataan ini menjadi ingatan bagi mereka menghadapi ajaran-ajaran palsu yang cepat masuk mempengaruhi iman warga jemaat. Dalam kehidupan kita sekarang pun terasa bermunculan berbagai pengajaran yang menyesatkan iman warga jemaat. Kita mesti belajar untuk menggunakan hikmat dan akal budi yang Tuhan berikan kepada kita untuk mempertimbangkan mana yang baik dan buruk, supaya kita dapat memutuskan berdasarkan iman yang benar. Jadi kita tidak mudah diperdaya dan ikut-ikutan pengajaran yang datang hanya menyenangkan hati kita pada hal merusak tatanan iman yang teguh di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.

 

Amanat Agung Yesus Kristus mulai dari Yerusalem sampai keseluruh dunia termasuk kita di tanah Papua belum selesai sampai Tuhan Yesus datang kembali. Visi dan Misi penginjilan Allah inilah yang mendorong Paulus harus berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu jemaat ke jemaat yang lain baik yang ada di Asia maupun sampai ke eropa menjadi komitmennya. Selama berada di Efesus ia telah mempersiapkan apa yang menjadi tanggung jawab kepada para penilik untuk melayani dan menggembalakan kawanan domba Allah. Itu sebabnya sebelum  Paulus meninggalkan para penatua dan warga jemaat di Efesus  adalah :

Paulus menyerahkan mereka kepada Tuhan dan firman kasih karunia-Nya,yang berkuasa membangun dan menganugerahkan mereka yang ditentukan dan dikuduskan-Nya; (ay.32)

 

Melayani Tuhan membutuhkan pengorbanan dari kita baik itu waktu, tenaga,pikiran,keluarga bahkan uang kita sendiri untuk berbagi kasih dengan orang lain yang membuthukan pelayanan nyata dari kita.(ay.33-35);

 

Paulus berlutut berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Berkat   Tuhan menuntun dan menyertai mereka dalam pelayanan dan pergumulan didalam jemaat serta hadapi tantangan dan ancaman pelayanan kedepan.(ay.36-38

 

Persekutuan Yang dikasih Yesus Kristus,

Firman Tuhan di saat ini, mengajar kita semua, baik selaku warga jemaat maupun sebagai pelayan untuk taat dan patuh pada Roh Kudus dalam menata pelayanan di dalam jemaat. Marilah kita memaknai apa yang Rasul Paulus kerjakan dan memberikan keteladanan yang menjadi berkat. Marilah kita semua di masa-masa pergumulan dan tantangan di dalam pelayanan tidak membuat kita lupa akan tugas pelayanan lalu lari meninggalkan tanggung jawab. Di masa yang sulit, menuntut kita untuk semakin taat dan setia meskipun mengalami hal – hal yang tidak menyenangkan. Pekerjaan ini bukan milik kita, karena itu jangan mengandalkan kekuatan, pikiran dan hikmat manusia melainkan berserahlah dan memohon Tuhan turut bekerja bagi kita menghadapi semua dinamika dalam pelayanan. “Cukuplah kasih Karunia-Ku bagimu,sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku,supaya kuasa Kristus turun menanugi aku.” (II Kor.12:9)

Sebagai  orang-orang diselamatkan Tuhan dan menerima Tuhan didalam hidup dan kehidupan kita di dunia ini,s udah tentu amanat Agung Yesus Kristus menjadi tanggung jawab kita untuk memberitakan dan mengajarkan Firman Tuhan dengan setia , patuh, dengar-dengaran  serta melayani dengan sikap yang baik,t utur kata dan tingkah laku kita yang menunjukkan sifat-sifat Yesus dan menjadi gembala yang membimbing, menyegarkan, menuntun setiap orang pada jalan yang benar serta mentaati dan mematuhi pada Roh Kudus. Amin ! Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati (Pdt. OR)

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "TAAT DAN PATUH PADA ROH KUDUS (KISAH PARA RASUL 20:17-38)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed