AKU AKAN MENJADI ALLAH MEREKA (Yeremia 31:31-34)

Mengucapkan janji itu mudah. Janji saling percaya dan sehidup semati pada pasangan. Janji setia mengikut Yesus saat peneguhan Sidi. Janji setia melayani Tuhan saat peneguhan Majelis. Tapi yah namanya manusia, seringkali mudah berjanji namun sulit menepati janji. Acapkali janji hanya manis di bibir saja. Seperti syair lagu dari Rinto Harahap: “Kau janjikan berbulan madu ke ujung dunia, kau janjikan sepatu dari kulit rusa, tapi janji tinggal janji, bulan madu hanya mimpi”. Akibatnya hati kacau balau. Gegana alias gelisah, galau, merana. Ingkar janji bukan saja menyebabkan luka di hati tapi juga dapat berakibat konflik bahkan perang. Karena sebuah perjanjian membutuhkan komitmen masing – masing pihak yang terikat perjanjian itu untuk berpegang pada isi perjanjian. 

 

Hidup sebagai umat Allah adalah hidup dalam perjanjian. Hubungan Allah dengan umatNya diikat oleh sebuah perjanjian. Perjanjian Allah dengan Israel juga dengan kita umatNya dalam kehidupan bergereja masa kini tercermin dalam tema khotbah hari ini: “Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu”. Perjanjian yang berlaku antara manusia dan Allah adalah kudus. Perjanjian dengan Tuhan adalah perjanjian iman. Allah telah menetapkan Israel sebagai umat pilihanNya. Dalam penetapan itu, Allah membuat perjanjian dengan umatNya. Allah berjanji membebaskan umatNya dari perbudakan. Allah melaksanakan janjiNya itu. Allah berjanji membawa Israel memasuki tanah Kanaan. Janji itupun digenapi. Hanya saja, umat Israellah yang tidak setia, tidak percaya, dan kemudian memberontak terhadap Tuhan. Tuhan yang begitu setia dengan janjiNya, tapi umat Israel justru selalu ingkar.

 

Oleh sebab itu Allah membaharui lagi Perjanjian dengan Israel. Kisah Yeremia 31:21-34 adalah pembaharuan perjanjian Allah dan Israel. Mengapa harus ada pembaharuan perjanjian? Oleh karena Israel ingkar janji maka Allah membaharui perjanjian di Sinai dengan sebuah perjanjian yang baru. Pihak – pihak yang terikat dengan perjanjian itu tetap sama yaitu Allah dan Israel. Namun Israel yang ingkar harus dibaharui. Pemulihan dan pembaharuan dari Allah terjadi ketika umat memberi hati untuk dipulihkan dan umat bertobat dengan sungguh – sungguh. Cara Allah membaharui adalah dengan menjamah batin dan hati manusia. Hati adalah pusat seluruh kehidupan manusia. Allah menyentuh pusat kehidupan manusia. Hati yang dibuka bagi Allah akan dibentuk. Allah mengisi FirmanNya batin dan hati manusia. Sehingga umat Allah akan mengenal Allah. Jadi Firman Allah bukan hanya untuk dihapal dan diingat dalam pikiran saja. Juga bukan hanya menjadi pengetahuan teoritis semata. Bukan juga untuk diucapkan dibibir saja. Pengenalan akan Tuhan dan ketaatan pada FirmanNya harus nampak dalam perilaku hidup kita setiap hari.

 

Apa saja janji – janji Allah yang berlaku di hidup kita. Allah menjanjikan pengampunan. Allah telah menepati janji pengampunan melalui darah Kristus yang menebus kita. Jangan bangga dengan kehebatan kita tapi hiduplah dalam pengampunan satu dengan yang lain. Allah menjanjikan Roh Kudus. Roh Kudus telah dicurahkan. Minggu depan kita akan merayakan Pentakosta I dan II. Berilah hidup dipimpin oleh Roh Kudus agar hidup kita menghasilkan buah – buah Roh. Allah menjanjikan keselamatan. Ia telah menepati janjiNya dalam Yesus AnakNya. Karena itu syukurilah keselamatan Allah. Janganlah menyia – nyiakan keselamatan yang telah kita terima. Bertumbuhlah dalam pengenalan akan Tuhan.  Setialah dan taat sampai mati.

 

Allah setia terhadap janjiNya maka marilah kitapun setia. Tuhan telah memberi kesempatan bagi kita untuk membuktikan komitmen dan janji – janji iman kita dihadapan Tuhan dalam berbagai bentuk tanggung jawab yang sedang kita kerjakan baik di dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Penuhi janji – janji iman kita dalam gumul dan kerja menuju Sidang Sinode XVIII GKI Di Tanah Papua. Allah yang berjanji adalah setia maka kitapun tetap setia. Maju terus pantang mundur dengan berpegang pada janji Allah sebab janjiNya tak pernah terlambat digenapi seperti fajar yang tak pernah terlambat bersinar tiap – tiap pagi. Syair Kidung Jemaat 407:3 katakan:  

JanjiMu, Kaut'rima kami, walau hina bercela;
yang berdosa Kausucikan, Kaubebaskan yang lemah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.

Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "AKU AKAN MENJADI ALLAH MEREKA (Yeremia 31:31-34)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KEKASIHKU, KASIHKU, KEHIDUPANKU (Kidung Agung 2:8-17)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed