YERUSALEM SORGAWI HADIR DALAM BANGSA ISRAEL DAN GEREJA SEBAGAI ISRAEL BARU (Wahyu 21:9-22:5)

Sebuah lagu tentang Yerusalem, syairnya berbunyi: Oh Yerusalem Kota Mulia, Hatiku rindu ke sana. Tak lama lagi Tuhanku datanglah, bawa saya masuk sana. Lagu ini berisi pengakuan orang percaya tentang keagungan Yerusalem sebagai kota mulia. Ada kerinduan untuk berada di Yerusalem. Ada keyakinan bahwa Tuhan akan datang, membawa orang percaya masuk ke sana. Yerusalem menjadi pengharapan masa depan orang percaya, sebuah tempat kediaman yang kekal yang menjadi tujuan akhir sebab dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Saudaraku, pada minggu lalu, kita mendengar pemberitaan Firman Tuhan tentang Hagar dan Sara (Galatia 4:21-31). Sara menjadi simbol Yerusalem Sorgawi. Isak yang lahir dari Sara adalah anak perjanjian, ahli waris janji Allah. Hari ini dari pembacaan Alkitab dalam Wahyu 21:9-22:5 kita belajar tentang Yerusalem sorgawi di masa kini dan masa yang akan datang. Tema Khotbah kita adalah “Yerusalem Sorgawi hadir dalam bangsa Israel dan Gereja sebagai Israel Baru”.

 

Ada perbedaan antara Yerusalem yang kita ketahui dari peta yaitu Yerusalem di masa Israel dengan Yerusalem Sorgawi. Di masa Israel, Yerusalem adalah kota suci tapi perilaku umat penuh dengan dosa. Anak perjanjian tapi kelakuan anak perhambaan. Di Yerusalem, umat berjumpa dengan Allah dalam bait Allah tapi hanya simbol saja. Dengan mulut mereka mengakui Allah sebagai Raja tapi hati menyimpang ke ilah lain. Karena itu Allah berkali – kali menimpakan hukuman atas Yerusalem. Tembok Yerusalem pernah di runtuhkan bahkan Bait Allah menjadi hancur. Pada kitab Wahyu Allahpun bertindak. Allah membaharui Yerusalem menjadi Yerusalem sorgawi. Allah membaharui langit dan bumi menjadi langit dan bumi baru.  

 

Saudaraku, kitab Wahyu ini disebut kitab yang bercorak apokaliptik. Artinya, kitab ini penuh dengan banyak simbol yang mesti disingkapkan. Ada simbol angka, warna, benda (sangkakala, cawan, meterai), simbol hewan juga peristiwa – peristiwa yang dahsyat. Mengapa kitab ini memakai begitu banyak simbol? Karena umat Tuhan saat itu sedang berada dalam penderitaan dan penganiayaan di bawah pemerintahan Kaisar Nero maupun Domitianus antara tahun 60 – 90 M. Hidup sebagai orang Kristen masa itu sangat menderita. Menjadi Kristen berarti siap mati. Orang Kristen tidak dapat beribadah dengan bebas seperti kita di Papua. Tapi Firman Tuhan di masa Wahyu tetap disampaikan. Meskipun di hambat, kekristenan tetap merambat. Karena itulah maka Yohanes mendapat penglihatan di Patmos dan Firman Tuhan disampaikan dalam simbol – simbol supaya Firman Tuhan tetap diberitakan dan jemaat Kristen tetap kuat dan setia dalam iman.  

 

Dalam bacaan kita saat ini, Yerusalem baru akan datang dan turun dari surga. Allah sendiri akan menjadi Bait Suci dan kemuliaan Allah meneranginya. Yerusalem baru adalah umat yang sudah ditebus Kristus, milik Allah sendiri. Umat Tuhan penuh kemuliaan Allah. Tembok kota Allah itu, pintu-pintu gerbangnya, bahkan batu-batu fondasinya memancarkan cahaya kemuliaan Allah yang tidak bisa dibandingkan dengan permata terindah sekalipun. Umat Tuhan penuh kekudusan Allah dan hidup menikmati berkat – berkat Allah yang berkelimpahan di Firdaus yang baru. Kota itu penuh cahaya kemuliaan Allah dan tidak ada kegelapan di sana. Namun hanya mereka yang sudah disucikan Kristus yang bisa masuk di kota suci ini, yaitu mereka yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba Allah. Mereka yang keji, najis, dan pendusta tidak mendapatkan tempat disana. Keindahan, kemuliaan dan keagungan Yerusalem baru tidak dapat terlukiskan oleh apapun. Tidak ada kota didunia ini yang seperti Yerusalem Baru.

 

Kita terpesona dengan kemegahan, keindahan dan kemuliaan Yerusalem Sorgawi. Namun kita harus mengingat bahwa Yerusalem sorgawi bukan hanya sekedar sebuah tempat secara fisik. Yerusalem sorgawi juga bukan soal masa depan saja. Yerusalem sorgawi bukan hanya urusan kehidupan sesudah mati atau kehidupan akhir zaman. Sesungguhnya Yerusalem sorgawi adalah sebuah suasana ketika pemerintahan Allah berdaulat dan tanda – tanda kerajaan Allah dialami. Kehidupan yang menampakkan Yerusalem Sorgawi harus menjadi ciri kehidupan orang percaya di masa kini agar kita dapat menikmati Yerusalem sorgawi dalam kehidupan yang kekal. Saudaraku, pasti ada di antara kita yang mengingat kisah Tom dan Regi dalam cerita Kota Emas. Regi menemukan Kota Emas dan ingin masuk ke kota itu. Tetapi pintu tertutup. Regi harus kembali mencari Tom dan berdamai dengan sahabatnya itu. Ketika sudah berdamai maka keduanya dapat masuk Kota Emas.

 

Yerusalem baru, kota Emas itu memiliki 12 buah pintu gerbang dan 12  batu dasar yang melambangkan 12 suku Israel dan 12 Rasul. Itulah simbol Israel dan Gereja sebagai Israel baru. Kita semua adalah Israel baru yang memiliki warisan janji Allah dalam Yerusalem Sorgawi. Karena itu Yerusalem Sorgawi harus terpancar dalam hidup kita. Hiduplah bagi Allah dan jauhilah segala perbuatan jahat jasmani.  Roh Kudus memimpin kita untuk hidup berbuahkan Roh dan menjadi anak-anak perjanjian sesuai teladan Kristus. Mungkin kita berpikir: bukankah kita adalah manusia yang lemah? Bukankah selama hidup di dunia ini, manusia tidak bisa terlepas dari godaan duniawi? Kadangkala kita berusaha agar suasana Sorga dialami dalam keluarga tetapi justru yang terjadi adalah suasana neraka. Ingatlah bahwa Yerusalem sorgawi berasal dari Allah, turun dari Sorga. Sebab itu undanglah Yesus untuk memerintah dalam hati dan hidup kita. Ketika pemerintahan Allah berdaulat maka hidup kita akan menjadi Yerusalem Sorgawi yang memancarkan cahaya kemuliaan Allah.

 

Wujudkanlah suasana Kerajaan Allah, suasana Sorgawi dalam kehidupan Keluarga, Persekutuan jemaat dan bermasyarakat. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tetap setia dan taat kepada Allah. Ketika salib berat fokuslah pada pada masa depan surgawi yang mulia. Jangan hanya mengejar harta duniawi tapi hiduplah dalam Kristus agar kita menikmati kekayaan Sorgawi. Dalam karya pendamaian Kristus nama kita telah tertera dalam kitab kehidupan. Jagalah hidup kita dalam kekudusan agar nama kita tidak tercoret. Berdoalah dan mintalah tuntunan Roh Kudus untuk setia sampai akhir. Jalanilah kehidupan ini dengan mewujudkan kehidupan Yerusalem sorgawi agar kelak kita akan bertemu di Yerusalem Sorgawi yang abadi. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "YERUSALEM SORGAWI HADIR DALAM BANGSA ISRAEL DAN GEREJA SEBAGAI ISRAEL BARU (Wahyu 21:9-22:5)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed