PEMBARUAN PROSES PEMILIHAN JABATAN GEREJAWI MULA - MULA (Kisah Para Rasul 1:12-26)

Sebuah benda yang sudah rusak, Arloji atau jam tangan misalnya, jika sudah rusak maka tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Mungkin masih bisa dipakai tapi kalua ada yang bertanya: “Ibu sekarang jam berapa sekarang? Kita tidak tahu”. Sebuah benda yang rusak akan kehilangan fungsinya. Benda itu mesti diperbaiki atau dibarui atau bahkan diganti yang baru sekalian. Pembaruan menjadi sebuah proses untuk mengembalikan fungsi benda itu sebagai mana seharusnya. Tema khotbah kita hari ini dari Sinode: Pembaruan Proses Pemilihan Jabatan Gerejawi mula – mula.

 

Pembaruan artinya sebuah proses, cara, tindakan untuk membarui. Pembaruan bukan hanya berkaitan dengan sebuah benda seperti Arloji tadi karena pembaruan juga mencakup pembaruan cara berpikir, pembaruan sikap dan prilaku. Nah pembacaan kita yang mencakup dua perikop tentang Rasul – rasul menanti – nanti dan Matias dipilih menggantikan Yudas berisi sebuah proses pembaruan sebelum Misi Yesus dilanjutkan oleh para murid. Pembaruan yang terjadi adalah pembaruan persekutuan dan pembaruan jabatan atau pengisian lowongan. Yesus sudah memilih dan menentukan 12 orang yang disebut sebagai murid-Nya. Mereka telah dipersiapkan, dibekali, dan mereka belajar langsung dari Yesus selama 3 tahun. Ketika Yesus naik ke Sorga, proses pembaruan itu dimulai dengan melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Para murid kembali ke Yerusalem. Sebelas orang itu juga beberapa perempuan, Maria Ibu Yesus dan saudara – saudara Yesus. Jumlah mereka 120 orang. Proses pembaruan itu dikerjakan oleh Tuhan dan manusia membuka hati untuk dibarui oleh Tuhan.

 

Bagaimana pembaruan itu berlangsung dalam persekutuan para murid yang menanti  janji Tuhan dalam pencurahan Roh Kudus:  

Pertama, mereka bertekun dengan sehati dalam Doa. Kata bertekun (Yunani : “proskatereo”) artinya rajin, bersungguh – sungguh, menghabiskan banyak waktu. Jadi bukan setengah – setengah atau kalau ada waktu atau suka – suka sesuai mood. Persekutuan yang sehati mereka saling melayani, saling mendoakan, saling menasihati, saling menguatkan. Mereka menunggu bukan dengan berdiam diri atau mengurung diri tetapi dengan bertekun dalam doa. Proses pembaruan proses yang aktif bukan pasif. Kita mesti memberi diri untuk dibentuk oleh Tuhan dan itu berlangsung dalam persekutuan yang bertekun dan sehati dalam doa bersama.

 

Kedua, para murid memilih pengganti Yudas. Yudas sudah tidak bersama-sama dengan para murid dan mereka tinggal sebelas (11) orang. Yudas sudah “dapat uang kembali”. Yudas menuai apa yang ditaburnya. Yudas mati secara mengerikan dan 30 keping perak harga pengkhianatan Yudas dipakai  membeli tanah, yang disebut “Hakal Dama” : “Tanah darah” (ayat 19).  Mengapa Yudas harus diganti? Bukan saja karena posisi pemegang kas itu penting tapi juga untuk menggenapkan jumlah 12 Rasul sesuai jumlah 12 suku Israel. Angka 12 adalah angka dari teladan ketaatan dan penyerahan rasuli kepada kehendak Allah.  Juga untuk  mengembalikan keutuhan dan kemurnian Wibawa Rasul yang telah dinodai oleh pengkhianatan Yudas. Oleh karena itu, pengganti Yudas harus memenuhi syarat, seorang yang pernah bersama Yesus semasa hidup-Nya dan juga menjadi saksi bagi kebangkitan Kristus. Petrus memimpin proses pemilihan itu. Ada dua (2) orang calon yaitu Yusuf yang disebut Barsabas atau Yustus dan Matias. Pemilihan itu didasari dengan doa. Kemudian pemilihan dilakukan dengan membuang undi. Membuang undi adalah cara yang lazim digunakan sejak PL untuk memastikan apa kehendak Allah. Dari hasil membuang undi itu, pilihan jatuh kepada Matias.

 

Saudaraku, kita sedang berada dalam masa raya penantian Pencurahan Roh Kudus marilah kita memberi diri untuk dibarui oleh Tuhan. Berilah diri dibarui agar kita setia meskipun jalan hidup tidak selalu mulus. Kita dibarui agar sehati dalam persekutuan meski berbeda pendapat, berbeda keinginan, berbeda perasaan tetapi tetap sehati dalam tujuan, sehati dalam Tuhan sehati sebagai persekutuan. Kita dibarui agar bertekun dalam doa. Doa adalah nafas kehidupan. Yesus saja setia berdoa. Kehidupan para murid adalah persekutuan yang bertekun dalam Doa. Doa memberi bagi kita kekuatan menghadapi kerasnya kehidupan. Apabila kita menyerahkan sepenuhnya segala perkara dihidup kita kepada Tuhan maka Tuhan sendiri akan memimpin kita untuk mengerti rencanaNya. Belajarlah untuk melakukan kehendak Yesus. Tetaplah mendengar dan mengikut Tuhan, melakukan teladan Yesus dan memberi hidup dipimpin oleh Roh Kudus

 

Cara hidup Yudas Iskariot adalah contoh orang yang tidak mau dibarui. Yesus pernah menegor Yudas secara langsung dalam beberapa kesempatan tapi Yudas selalu mengeraskan hatinya. Yudas Iskariot memang menjadi bagian murid Yesus tetapi bukan Yesus yang memimpin kehidupannya. Yudas tidak mengalami berkat jabatan. Yudas kehilangan berkat – berkat dan janji – janji yang disediakan bagi murid yang setia. Apapun jabatan yang Tuhan percayakan baik di dalam Gereja, yang kecil sekalipun, semua tugas kita mengandung aspek pengutusan dari Tuhan. Kita sedang melanjutkan misi Yesus dan bersaksi tentang Yesus. Kerjakanlah dengan penuh tanggung jawab. Jabatan yang Tuhan percayakan di dalam pemerintahan atau perusahaan dan di tempat kerja kita sekalian, ingat ada berkat yang Tuhan sediakan di jabatan itu maka janganlah disalahgunakan. Tentu kita tidak mau menjadi murid yang gagal seperti Yudas. Memasuki minggu kerja yang baru berilah diri dibarui oleh Tuhan, jadilah murid yang setia, jadilah persekutuan yang sehati dan bertekun dalam doa serta setiap jabatan dipakai untuk menjadi berkat untuk kemuliaan nama Tuhan. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Amin.

On Youtube: IBADAH MINGGU GKI SYALOM KLADEMAK

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "PEMBARUAN PROSES PEMILIHAN JABATAN GEREJAWI MULA - MULA (Kisah Para Rasul 1:12-26)"

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed