DRAMA NATAL : KADO NATAL UNTUK YESUS
Hai,
Sahabat DEAR PELANGI
Waktu
terbang begitu cepat. Tak terasa kita sudah berada di Bulan September. Memasuki
bulan yang berakhiran –ber yaitu September, Oktober, November, Desember, pasti
kita semua mulai berpikir tentang mempersiapkan acara Natal. Nah, di Blog DEAR
PELANGI ini saya akan membagikan Drama Natal, Puisi Natal, Khotbah, Renungan,
Artikel dan Kisah Motivasi seputar Natal bagi kita. Tidak setiap hari tetapi
beberapa kali dalam seminggu.
Drama
dan bahan lainnya untuk Natal ini adalah bahan – bahan Natal edisi tahun –
tahun yang lalu tetapi tentu tetap up date bagi kita. Sebab bukankah Natal
selalu “baru” dan “segar” di hidup kita? Bahan – bahan ini juga lebih banyak
memakai dialek Papua – Malay, para sahabat dari daerah lain tentu dapat
menyesuaikan itu.
Aah,
mungkin ada di antara kita yang berpikir terlalu cepat nuansa Natal dihadirkan
sekarang, kenapa tidak mengikuti Kalender Gerejawi dengan patuh sih ? Ini sih
bukan karena kekurangan ide yah … hehehe, tapi karena dalam pengalaman kita
selalu butuh waktu untuk mencari bahan – bahan dan ide mempersiapkan acara
Natal yang Istimewa entah bagi Sekolah Minggu, Pemuda, Kaum Ibu, Kaum Bapa
maupun jemaat. Jadi bahan – bahan ini menolong para sahabat yang mulai mencari –
cari bahan dan ide untuk acara Natal. Siapa saja yang singgah di Blog ini,
semoga semuanya menjadi berkat.
Oh
iya, ada hal penting yang tidak boleh terlupakan saat kita mempersiapkan bahan
dan ide untuk acara Natal. Kita memang mesti mempersiapkan bahan dan ide dengan
sebaik – baiknya agar pesan Natal yang ingin kita sampaikan dapat mengubah dan
membaharui kehidupan orang yang hadir dalam Acara Natal tersebut. Natal memang
tidak boleh terpenjara pada “ritus – ritus” seremonial semata. Karena itu
tujuan kita bukan sekedar agar acara Natal itu sukses, membuat kita puas dan
bangga dan orang – orang yang terlibat dalam acara Natal gembira. Bukan itu.
Acara Natal dipersiapkan dengan baik agar pesan Natal “mendarat” di hati semua
orang.
Walaupun
“ritus” Natal hanya salah satu cara saja. Tapi itu adalah bentuk kesaksian kita
tentang Kristus Putra Natal. Setiap orang yang terlibat dalam acara – acara Natal
mesti bersyukur bahwa pribadinya dipakai menjadi kesaksian tentang Tuhan. Jadi
ini bukan soal kebanggaan dan kepuasan kita karena sebuah acara Natal sukses.
Tapi ini tanggung jawab iman kita untuk menyampaikan pesan Natal yang dapat
mengubah dan membaharui kehidupan orang lain.
Semoga
bahan – bahan dan ide untuk Natal di Blog DEAR PELANGI menjadi berkat yang
membawa sukacita bukan saja di Bulan Desember tapi di sepanjang hidup kita, dan
kita pun berkomitmen menyatakan Damai Natal sepanjang usia kita bagi siapa
saja, dan di manapun kita berada.
Bahan
pertama ini adalah sebuah Drama Natal berjudul “ KADO NATAL UNTUK YESUS”
yang pernah dipertunjukan oleh Sekolah Minggu Sion Mambui Klasis Waropen GKI Di
Tanah Papua di tahun 2016. Anak – anak Sekolah Minggu yang masih kecilpun dapat
terlibat dalam drama ini, karena ada bagian yang hanya berupa adegan menghias
pohon Natal. Pohon Natal tidak melulu pohon yang dijual di toko. Bisa juga
pohon alami atau pohon hasil kreativitas. Begitupun pernak Pernik Natal untuk
menghias pohon, dapat disesuaikan dengan kondisi di masing – masing tempat. Pasti
anak – anak kecil akan senang menghias pohon Natal, karena itu bagian ini bisa
dibiarkan mengalir secara natural. Kretivitas dan imajinasi anak – anak dapat
terlihat dan tak terduga pada bagian ini.
Dialog
dalam drama ini tidak banyak agar mudah dihapal oleh anak – anak. Semua anak
dapat terlibat dalam grup Menyanyi, grup Menari dan Grup Pembaca Puisi.
Sederhana tapi bisa melibatkan banyak anak.
Kekuatan
drama ini terletak pada Narator dan Pengisi Suara untuk anak yang mebawa Karton
Kosong. Pembawa karton kosong hanya beradegan menangis dan menangis sambil
memeluk Karton, merayap bersama Karton itu menuju ke Pohon Natal. Tetapi bila
ada anak Sekolah Minggu yang dapat dipersiapkan untuk adegan dan dialognya maka
pengisi suara tidak diperlukan. Okey, Selamat Melayani.
“KADO
NATAL UNTUK YESUS”
Para
Pemeran:
1. Narator
(Pembaca Naskah)
2. Anak – anak yang menghias pohon
Natal (5 atau 6 Anak hanya beradegan)
3. Anak 1
4. Anak 2
5. Anak 3
6. Grup Nyanyi
7. Grup Tari
8. Pembaca Puisi
9. Pemeran yang membawa Beras
10.
Pemeran
yang membawa Karton Kosong
Narator :
Desember kembali menyapa. Natal telah tiba.
Peristiwa di Betlehem kembali dikisahkan. Kisah tentang Maria dan Yusuf. Kisah tentang Malaikat yang menyampaikan
kabar sorgawi: HARI INI TELAH LAHIR BAGIMU JURUSELAMAT DI KOTA DAUD. Kisah
tentang Para Gembala yang meninggalkan padang Gembalaan karena mendengar kabar
sukacita itu, para gembala bersukacita dan memuji Tuhan. Kisah tentang Para Majus
yang berjalan dari Timur ke Yerusalem lalu ke Betlehem untuk menyembah Raja
Sorga yang baru lahir. Para Majus mempersembahkan Emas, Kemenyan dan Mur. Kisah
tentang Herodes yang terkejut dan marah lalu membunuh bayi – bayi di Betlehem.
Semua kisah itu yaitu Kisah tentang Yesus, bayi Munggil yang terlahir di
Betlehem, Yesus namaNya, Ia seorang Imanuel, Ia Raja Damai yang telah terlahir
menebus dosa kita. Sekarang Natal telah tiba dan kita semua merayakan kelahiran
Yesus. Pohon Natal menghiasi setiap sudut kota, setiap Gereja dan rumah -
rumah, Memancarkan semerbak harumnya nuansa Natal. Lonceng Natalpun berdentang.
Setiap hati diselimuti suasana syahdu. Wajah-wajah kecil bercahaya penuh
sukacita, Semua orang bergembira. Kesibukan Natal terasa di mana – mana.
(Adegan
: Anak – anak masuk untuk melihat – melihat pohon Natal
lalu
mulai menghias pohon Natal)
Anak – anakpun bergembira merayakan natal
Kristus. Lihatlah ada pohon Natal yang Indah dan Unik. Anak – anak datang untuk
menghiasi Pohon Natal itu dengan hiasan – hiasan Natal. Setiap anak dengan
wajah yang penuh kegembiraan menghias pohon Natal mereka diiringi Kidung –
kidung Natal yang mengalun merdu. Setiap anak bersemangat menghiasi pohon Natal
dengan pernak – pernik yang indah. Lampu warna – warni yang kerlap – kerlip
menambah indahnya suasana natal dan kegembiraan anak – anak. Sanak Keluarga
pasti menanti dengan senyuman manis, pelukan hangat dan kecupan sayang. Inilah sukacita
yang luar biasa setiap kali Natal dirayakan. Tubuh seolah tak pernah lelah,
hati senantiasa diliputi kedamaian. Anak – anak tetap menghias pohin Natal
dengan gembira. Tapi tiba – tiba anak – anak
menyadari, ada yang kurang pada pohon Natal mereka
Anak
1 :
“Teman
– teman, kita sudah hias pohon Natal ini dengan indah tapi masih ada yag
kurang.”
Anak
2 :
“Apa
itu teman” ??
Anak
1 :
“Belum
ada Kado Natal untuk Tuhan Yesus”.
Anak
3 :
“Kalo
begitu mari kita pulang dan menyiapkan Kado Natal untuk Tuhan Yesus”
(Anak – anak meninggalkan Panggung)
Narator :
Setiap
anak berjalan pulang dengan gembira sambil memikirkan hadiah Natal apa yang
akan mereka berikan kepada Tuhan Yesus di hari Natal ini. Anak – anak mengingat
Santa Claus yang baik hati yang selalu memberikan kado Natal bagi anak – anak,
dan sekarang anak – anak mau mempersiapkan kado untuk Tuhan Yesus karena mereka
bersukacita Yesus sudah lahir untuk menebus mereka. Apakah yang dipersiapkan
anak – anak itu sebagai hadiah Natal untuk Tuhan Yesus? Mari Bapak/Ibu dan adik
– adik semua kita ikuti kelanjutan kisah Drama Natal : HADIAH NATAL UNTUK TUHAN
YESUS.
(Grup Nyanyi dan pemeran yang
membawa beras masuk)
Grup
Nyanyi 1:
“Teman
– teman mari kita semua berkumpul untuk melihat hadiah apa yang kita kasih
untuk Tuhan Yesus di hari Natal ini” ??
Grup
Nyanyi 2:
“Hei
teman apa yang ko kasih untuk Tuhan Yesus sebagai Hadiah Natal” ??
Pemeran
yang Bawa Beras:
“Saya
tidak punya apa – apa di rumah tapi ada beras bantuan yang bapa dan mama dapat,
jadi saya mau kasih beras ini sebagai Hadiah natal untuk Tuhan Yesus.:
Pemeran
lain :
“Hahahahahahaaha….
(tertawa keras) masa kasih beras untuk Tuhan Yesus? Tuhan Yesus makan nasi kah
??? Hahahahaah … aaah mungkin bikin bubur untuk Tuhan Yesus kappa”
hahahahahhaha
(Pemeran yang membawa beras
meletakan beras di bawah Pohon Natal)
Grup
Nyanyi 3 :
“Saya
dengan teman – teman mau kasih Hadiah Natal untuk TuhanYesus yaitu tong mau
menyanyi.”
(Grup Nyanyi – Menyanyi,
sesudah itu Grup Tari masuk)
Grup
Tari 1 :
Ahhh
kalo Cuma menyayi itu su basi … su biasa ,,, coba liat saya dengan teman –
teman ,, tong kasih hadiah… tong menari untuk Tuhan Yesus.
(Grup Tari – Menari,
sesudah itu pembaca Puisi bersiap
masuk)
Puisi :
“Saya
sendiri mau membaca puisi untuk kado Natal buat Tuhan Yesus”.
(Pembaca Puisi Membaca Puisi)
Narator :
Semua
anak sudah memberi kado Natal mereka untuk Tuhan Yesus tapi masih ada seorang
anak yang duduk termenung dengan sebuah karton kosong karena tidak punya apa –
apa yang bisa diberikan sebagai kado Natal untuk Tuhan Yesus.
Anak
1 :
Heii
teman – teman tong semua sudah kasih hadiah Natal, baru mana ko punya hadiah,
cepat ko kasih sudah.
Narator :
Anak
kecil ini makin sedih sambil memegang karton kosong di tangannya.
Pengisi
Suara :
Hiks
hiks hisk (suara menangis tersedu – sedu) teman – teman,,, saya tidak punya apa
– apa untuk diberikan sebagai kado Natal, saya tidak punya uang sama sekali,
bapa dan mama juga susah, saya tidak sekolah karena tidak ada uang hiks hiks
hiks, di Natal seperti ini jangankan untuk beli baju dan sepatu baru,
untuk beli petasan saja saya tidak punya
uang hiks hiks hiks,,,
Anak
2 :
“kalo
ko tidak punya uang dan ko tidak bawa kado,, ko pulang sudah … pulang !!!
pulang !!! …. (Pemeran mengusir anak ini)
Anak
3 :
“Sabar
teman, anak ini bawa karton besar ini, pasti dia mau kasih sesuatu untuk Tuhan
Yesus, coba tong liat. ; kawan ko mau kasih karton kosong ko bawa sudah”.
Pengisi
Suara :
(Pemeran
anak Berjalan pelan ke pohon Natal sambil membawa Karton Kosong ) hiks hiks
hiks, teman – teman semua saya tidak punya apa – apa dan tidak bisa beli apa –
apa, tapi saya mau kasih Hadiah untuk Tuhan Yesus (menangis tersedu – sedu), saya
mau persembahkan hidup saya sebagai hadiah natal untuk Tuhan Yesus karena Tuhan
Yesus sudah memberi hidupnya untuk menebus saya. (Pemeran anak masuk di dalam
karton).
Narator :
Yesus
adalah hadiah yang terbesar untuk dunia maka kitapun patut memberi hidup
menjadi persembahan untuk Yesus. Natal bukan sekedar aneka hidangan
yang lezat serta mempercantik rumah dengan pohon Natal yang indah. Natal bukan
sekedar baju – baju natal yang baru telah terpajang dan siap dipakai tetapi ada
hati yang harus dipercantik dan ada jiwa yang harus dikenyangkan. Natal Bukan
sekedar suara gaduh petasan, kilau nyala kembang api, meriahnya kunjungan teman
– teman dengan makanan dan minuman yang berlimpah tapi ada hati yang hening dan
damai, bersih dan sederhana tercermin di wajah sang bayi munggil dalam kandang
kecil. Natal bukan apa yang kita kerjakan tapi apa yang telah dikerjakan Allah
dalam Kristus. Dia yang telah datang merendahkan diri menjadi manusia dan
menebus kita menghendaki kita sediakan hati yang bersih, penuh kerendahan, pengampunan
dan sukacita. Ucapkanlah syukur dengan sapa yang Tuhan beri, pakailah talenta
sebagai persembahan untuk memuliakan Tuhan dan persembahkanlah hidup sebagai
anak yang dengar – dengaran orang tua dan takut akan Tuhan. Itulah kado Natal
kita untuk Yesus. ITULAH NATAL yang
sesungguhnya
(Pemeran saling bermaafan,
mengucapkan selamat Natal dan meninggalkan panggung)
Demikian persembahan fragmen Natal :
KADO NATAL UNTUK YESUS dari Sekolah Minggu Jemaat Sion Mambui. Tuhan Memberkati.
Syaloom, Izin yaa kak..saya mau buat drama di Sekolah minggu saya ..makasih kk, Tuhan memberkati
BalasHapusSyalom ... Silahkan ,,, semoga menjadi berkat ...
HapusTerima kasih sahabat DEAR PELANGI...
Tuhan memberkati
Syaloom ipen, mhn izin ipen, mau buat drama di SMTPI . TYB
BalasHapusSilahkan ... Tuhan memberkati
Hapussyalom kakak, izin menggunakan naskahnya ya, untuk drama di sekolah, trima kasih kaka, Tuhan Yesus memberkati
BalasHapus