SERUAN BERTOBAT (Zefanya 2:1-3)

Sebuah kata bijak seperti ini: ada tiga (3) hal yang tidak bisa kembali dalam hidup kita: waktu, ucapan, kesempatan. Waktu yang sudah berlalu tidak dapat kembali, karena itu waktu tidak boleh kita sia – siakan. Ucapan yang kita sampaikan kepada orang lain entah baik atau buruk tidak dapat ditarik kembali. Seringkali yang terjadi kita sudah mengucapkan sumpah serapah dengan penuh emosi setelah itu kita menyesal tetapi sudah terlanjur melukai hati orang lain. Sebab itu jagalah ucapan kita, agar setiap kata - kata menjadi berkat. Kesempatan tidak datang dua kali. Kesempatan itu sangat berharga. Hidup ini adalah kesempatan yang mesti kita isi untuk melayani Tuhan, untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tema khotbah kita hari ini: SERUAN BERTOBAT. Ini sebuah seruan dari Zefanya agar umat menjalani hidup dengan benar. Zefanya menyampaikan nubuat tentang hari Tuhan tetapi hari Tuhan itu bukan menjadi hari keselamatan melainkan hari murka Tuhan bagi Yehuda. Kenapa? Karena umat Tuhan kembali lagi ke cara hidup lama, tergoda lagi dengan cara hidup bangsa – bangsa lain yakni dalam penyembahan berhala. Padahal Yehuda sudah dibarui oleh Tuhan tapi mereka tidak kosisten. Pada pasal 2:1-3 Zefanya menyampaikan seruan pertobatan. Zefanya memulai seruan pertobatan ini dengan ajakan untuk bersemangat, berkumpul dan mencari Tuhan. Umat yang sudah jauh dari Tuhan, yang tergoda lagi untuk beribadah kepada dewa dewi orang Asyur dan Babel, mereka harus bertobat sebelum hari Tuhan tiba. Selama masih ada waktu dan kesempatan mereka harus berbalik dari sikap acuh tak acuh. Ada 3 hal yang patut kita renungkan dari pembacaan kita ini. Hal pertama adalah bertobat dari sikap acuh tak acuh. Acuh tak acuh itu artinya malas tahu, tidak peduli, cuek. Dari nubuat Zefanya maka jelas untuk kita bahwa sikap acuh tak acuh adalah dosa. Jadi dosa bukan hanya ketika kita melakukan pelanggaran terhadap hukum Tuhan seperti mencuri, membunuh dan lain - lain tetapi dosa adalah juga saat kita masa bodoh, acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap pekerjaan Tuhan dan sesama. Sikap yang benar adalah bersemangat dan giat melayani. Seperti umat di masa Zefanya agar luput dari murka Tuhan maka mereka harus bersemangat dan bersekutu lagi dengan Tuhan. Buang sikap malas tahu dan tidak peduli. Ibadah hari ini adalah ibadah minggu PAR untuk menyongsong Hari Doa Syukur PAR pada tanggal 2 Juli nanti. Sebuah perenungan bagi orang dewasa, bagi para orang tua, bagi Gereja seringkali kita berpikir urusan anak – anak itu bukan urusan kita, itu urusan Guru Sekolah Minggu, urusan Guru di sekolah, urusan orang tua si anak, itu sikap yang keliru saudaraku sebab tanggung jawab terhadap anak – anak kita PAR dan PAUD adalah tanggung jawab kita semua sebagai Gereja. Kita mempunyai tanggung jawab untuk menjadi teladan bagi anak – anak kita. Cara hidup orang tua dan kita semua dalam persekutuan harus memberi teladan bagi anak – anak. Cara hidup kita akan menentukan bagaimana anak – anak kita kelak. Jika anak – anak tumbuh dalam lingkungan yang suka memaki maka anak –anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak menghargai dirinya dan orang lain. Hentikan sikap masa bodoh dan tidak peduli dalam keteladanan bagi anak.

 

Yang kedua, kesempatan dari Tuhan ada batasnya (ayat 2).  Tuhan itu Maha Kasih. Tuhan itu panjang sabar. Tetapi ingat, Tuhan tidak kompromi dengan dosa, murka Tuhan ditimpakan bagi umat yang tidak hidup di dalam Tuhan, yang tahu kebenaran tetapi tidak berpegang pada kebenaran itu. Yang KTPnya Kristen tapi Kristus diluar kehidupannya. Hidup ini sebuah kesempatan yang berharga, kesempatan untuk melayani Tuhan, kesempatan untuk sungguh – sungguh melakukan tugas dan tanggung jawab yang Tuhan beri. Gunakanlah kesempatan yang ada untuk bertobat, mempersembahkan diri dan melayani Tuhan. Jangan tunggu sampai murka Tuhan menimpa kita. Hari ini akan dilantik Badan Pengurus PAUD Zoar. Dalam Gereja setiap jabatan dan tanggung jawab memiliki wibawa pengutusan yang sama meski tugas memang berbeda sesuai jabatan masing – masing.  Tunaikanlah tugas dan amanat Tuhan dengan setia dan bersungguh – sungguh.

 

Ketiga, pertobatan mesti memberi dampak yang baik di dalam relasi dengan Tuhan dan sesama (ayat 3). Dalam bagian ini Zefanya berseru kepada umat agar mencari Tuhan, mencari keadilan dan kerendahan hati. Ini berarti mencari Tuhan saja tidak cukup apabila tidak ada keadilan dan kerendahan hati. Sebaliknya, keadilan dan kerendahan hati tidak akan diperoleh tanpa kehadiran Tuhan. Mesti ada pemulihan relasi dengan Tuhan dan manusia. Sebab pertobatan yang sejati adalah ketika seseorang berbalik kepada Tuhan maka akan memiliki kerendahan hati. Sesamanya pun akan diperlakukan dengan adil. Hidupnya membawa orang lain agar mengalami kasih Allah yang memulihkan. Ingatlah waktu dan kesempatan tidak dapat kembali. Carilah Tuhan dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan agar hari Tuhan menjadi hari keselamatan. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan Memberkati. 

ON YOUTUBE: SERUAN BERTOBAT

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "SERUAN BERTOBAT (Zefanya 2:1-3)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

PEMBENARAN, PENEBUSAN DAN KESELAMATAN (Roma 6:1-14)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed