DOA, SENJATA MENGHADAPI PENCOBAAN (Lukas 22:39-53)

Senjata berfungsi untuk menyerang sekaligus mempertahankan diri. Dalam perang, senjata sangat dibutuhkan, seorang prajurit yang masuk medan perang tanpa diperlengkapi dengan senjata itu sama saja dengan menyerahkan nyawa percuma. Senjata yang dipakaipun mesti tepat agar lawan dapat dikalahkan dan kemenangan diperoleh. Jangan menggunakan pistol air  atau senjata mainan untuk perang sungguhan. Ketika Yesus akan memasuki jalan salib, doa menjadi senjata yang memampukan Yesus untuk tuntaskan misi di Golgota sampai selesai. Hari ini tema kita sesuai bacaan Alkitab Lukas 22:39-53 adalah: Doa, Senjata Menghadapi Pencobaan.

 

Doa Yesus di Taman Getsemani adalah sebuah doa yang paling spesial. Ini adalah doa Yesus menjelang puncak pelayanan-Nya di dunia untuk menebus dosa manusia. Lukas menggambarkan Yesus mengalami pergumulan hebat. Lukas menggunakan istilah agōnia untuk mendeskripsikan peluh Yesus yang menetes seperti titik-titik darah. Di Taman Getsemani Yesus berdoa: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku” (ay. 42). Cawan penderitaan menggambarkan murka Allah. Jadi ketika Yesus meminum “cawan” itu berarti Yesus menghadapi murka Allah karena dosa manusia. Di Taman Getsemani Yesus berdoa dan memilih untuk taat menggenapi kehendak Bapa. Yesus berdoa: “Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”. Doa menjadi senjata ampuh yang membuat Yesus menang atas pencobaan. Di Taman Getesemani, Yesus menebus kegagalan Adam, manusia pertama yang jatuh dalam dosa ketika dicobai di Taman Eden. Tapi di taman Getsemani juga kita mendapati bahwa para murid mengabaikan doa sehingga mereka tertidur. Ketika para murid tidak menjadikan doa sebagai senjata maka kuasa kegelapanlah yang menang: mereka tertidur, Yudas menjual Yesus, memanipulasi ciuman, bersandiwara seolah mengasihi Yesus dengan mencium Yesus padahal justru itu sebuah pengkhiatanatan. Para murid menggunakan pedang sebagai senjata, mereka menyerang hamba Imam Besar dan memotong telinga kanannya. Karena lalai dalam doa para murid menghadapi masalah dan situasi mereka dengan emosional dan melakukan kekerasan.  

 

Berdoa atau tidak berdoa adalah sebuah pilihan, tetapi hasilnya sangatlah berbeda.  Dengan berdoa, Yesus mendapatkan kekuatan dari Allah Bapa. Dengan berdoa Yesus dengan tenang menapaki jalan penderitaan dan menang. Hari ini ada 18 saudara yang akan diteguhkan sebagai Anggota Sidi Jemaat yang baru. Dalam meditasi di tanggal 21 Maret, mereka melakukan meditasi doa labirin, sebagai simbol bahwa perjalanan hidup bisa jadi lebih rumit dan talingkar dari labirin tapi disepanjang Labirin kehidupan yang sulit itu, doa harus menjadi nafas kehidupan. Berjalan bersama Kristus pada Labirin kehidupan dengan berpegang pada FirmanNya agar kita setia menyangkal diri, memikul Salib dan mengiring Kristus. Doa adalah senjata menghadapi peperangan kehidupan kita. Dalam doa, kita berlutut di hadapan Allah, supaya kitapun dapat berdiri tegak di hadapan manusia. Dalam doa, kita menyatu dengan Allah memasuki sorga, agar kita menang menghadapi pertempuran di dunia.

Ketika KAKI sudah tidak kuat berdiri, BERLUTUTLAH untuk berdoa...

Ketika TANGAN sudah tidak kuat menggenggam, LIPATLAH untuk berdoa...

Ketika KEPALA sudah tidak kuat di tegakkan, MENUNDUKLAH untuk berdoa...

Ketika HATI sudah tidak kuat menahan kesedihan, MENANGISLAH DALAM DOA...

Ketika HIDUP sudah tak mampu untuk di hadapi, tekunlah BERDOALAH...

TUHAN selalu setia bersama kita dan apa saja yg kita minta dalam DOA dengan penuh keyakinan, pasti kita akan menerimanya.

TUHAN mendengar lebih dari yang kita katakan...

TUHAN menjawab lebih dari yang kita minta...

TUHAN memberi lebih dari yang kita inginkan...

Karena di belakang kita, ada kekuatan yang tidak terhingga...

Karena di hadapan kita, ada kemungkinan tanpa batas...

Karena di sekitar kita, ada kesempatan yang tiada akhir...

Lebih dari itu, ada TUHAN yang selalu menyertai kita... Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Amin.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "DOA, SENJATA MENGHADAPI PENCOBAAN (Lukas 22:39-53)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed