BERTANDINGLAH DAN REBUTLAH HIDUP YANG KEKAL (I Timotius 6:11-16)

Jika hidup adalah sebuah pertandingan maka menangkanlah. Saudaraku, dalam sebuah pertandingan, setiap atlet akan berjuang mati – matian untuk merebut kemenangan. Tapi menjadi pemenang dalam suatu pertandingan tidaklah mudah. Ada proses yang harus dilalui. Ada pengorbanan yang harus dilakukan seperti mesti disiplin dan tekun berlatih, menjaga pola makan, istirahat yang cukup, mengikuti aturan pertandingan, tekad yang kuat dan banyak hal lainnya. Kalau dalam dunia olah raga saja seorang atlit berusaha keras dengan disiplin untuk meraih kemenangan apalagi kita sebagai orang percaya dalam sebuah pertandingan iman. Kehidupan kita adalah pertandingan iman. Karena itu Paulus menyampaikan kepada Timotius dalam bacaan kita hari ini pada I Timotius 1:11-16: “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal”

 

Saudaraku, pada ayat 11, Paulus menyapa Timotius dengan sapaan yang tidak biasa. Paulus menyebut Timotius sebagai manusia Allah. Paulus hendak mengingatkan Timotius bahwa identitas Timotius bukan hanya nama pemberian orang tua. Status Timotius bukan sekedar manusia yang hidup di bumi. Timotius demikian juga setiap orang yang percaya kepada Yesus adalah manusia Allah. “Manusia Allah” adalah identitas yang menunjukan bahwa kita adalah adalah milik Allah. Kita berasal dari Allah dan Roh Allah yang memimpin kehidupan kita. Sebagai manusia Allah maka kita berbeda dengan manusia duniawi yang hidup dalam kedagingan.  Manusia Allah memilki karakter Ilahi didalam hidupnya. Paulus memakai empat kata yang bersifat perintah yaitu jauhilah, kejarlah, bertandinglah dan rebutlah. Manusia Allah harus menjauhi perbuatan – perbuatan daging yang menyebabkan orang terjatuh ke dalam pencobaan dan ke dalam berbagai – bagai nafsu. Paulus memberi contoh pada perikop sebelumnya tentang perilaku manusia duniawi yang cinta uang, mencari keuntungan, hidup dalam percekcokan, dengki dan fitnah. Perbuatan – perbuatan daging seperti itu harus dienyahkan karena merusak citra Allah di dalam diri kita. Sebaliknya yang mesti dikejar dan yang harus menjadi prioritas adalah perbuatan yang berkenan kepada Allah yaitu keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.

 

Paulus memandang kehidupan sebagai arena pertandingan iman. Karena itu Paulus katakan: “Bertandinglah dan rebutlah hidup yang kekal”. Kata “bertandinglah” diterjemahkan dari kata Yunani agonizomai, dengan kata dasar “agonize” yang berarti menderita dan berjuang. Kemenangan tidak diraih jika kita hanya bersantai saja. Kemenangan diraih karena kesediaan diri untuk berjuang bahkan menderita. Saudaraku, Allah memang telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita. Di dalam Yesus, kita semua beroleh jaminan keselamatan. Kita bahkan menerima keselamatan itu sebagai anugerah tapi bukan berarti kita hanya menerima saja lalu bersantai dan hidup seenak hati. Justru sebagai manusia Allah kita mesti berjuang dengan sungguh – sungguh agar tetap berjalan pada jalan keselamatan Allah. Jadi perintah: bertandinglah dan rebutlah hidup yang kekal bukan dimaksudkan bahwa seolah-olah manusia dapat memperoleh hidup yang kekal dengan usahanya sendiri, tapi dalam pengertian perjuangan iman yang sungguh – sungguh untuk menjadi pemenang dalam Tuhan.

 

Kita adalah manusia Allah. Roh Allah menuntun kita untuk setia. Hikmat Allah memimpin kita untuk melakukan yang berkenan kepada Allah dan menjaga ikrar yang benar dalam nama Tuhan. Peganglah janji Allah bagi kita. Kuatkan dan kokohkan iman percaya kita kepadaNya. Turuti dan lakukanlah Firman-Nya. Jadilah manusia Allah yang disiplin dan tekun. Disiplin menjalankan kehendak Tuhan. Tekun berdoa, Tahan uji dan tangguh dalam tantangan dan pergumulan. Itulah yang menjadikan kita sebagai pemenang. Ingatlah bahwa lawan kita bukan orang lain tapi justru diri kita sendiri. Sebuah kata bijak mengatakan bahwa peperangan terbesar, terberat dan terpanjang dalam sejarah adalah peperangan melawan ego kita sendiri. Setiap saat kita bertanding melawan kemalasan yang membuat kita acuh pada tangung jawab. Kita bertanding melawan nafsu keserakahan yang membuat kita mengambil apa yang bukan hak kita. Kita bertanding melawan berbagai godaan yang menggiurkan. Apakah kita tetap hidup sebagai manusia Allah? Atau kita kalah dan menyerah dengan kedagingan kita sendiri?

 

Kehidupan Kristen adalah suatu pertandingan dari awal sampai akhir. Pertandingan yang terus menerus sepanjang hidup. Peperangan yang tidak pernah berakhir selagi masih hidup di dunia ini. Pertandingan sepakbola sepanjang 2x45 menit pasti sangat melelahkan apalagi pertandingan seumur hidup? Saat kital lelah, saat kita hampir menyerah karena tak lagi berdaya, ingatlah bahwa kita adalah milik Allah. Allah selalu memberi semangat baru, vitalitas baru dan kekuatan baru sepanjang pertandingan iman ini. Sebab Dia Allah yang sudah menyelamatkan kita dari dosa. Kristus adalah kekuatanmu. Teruslah bertanding sebab telah tersedia mahkota kemenangan bagi kita. Setialah agar pada saat Kristus menyatakan diriNya kelak, Ia mendapati kita sebagai orang – orang yang tidak bercacat dan tidak bercela. Lalu kitapun dapat bernyanyi dengan sukacita: “Ku menang, ku menang bersama Yesus Tuhan. Ku menang, ku menang di dalam peperangan. Ku menang, menang atas segala setan. Haleluyah. Haleluyah ku menang”. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati kita.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "BERTANDINGLAH DAN REBUTLAH HIDUP YANG KEKAL (I Timotius 6:11-16)"

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

CIRI - CIRI MENJADI MURID TUHAN (Lukas 22:14-38)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed