UCAPAN SYUKUR DAN DOA BAGI PERSEKUTUAN JEMAAT (Filipi 1:1-11)

Jika pasangan atau pacar atau gebetan mengirim pesan WA atau mengatakan secara langsung kepada kita: “Kamu ada di dalam hatiku”. Hati serasa terbang. So Sweet. Sudah pasti kita tersanjung dan berbunga – bunga.  “Kamu ada di dalam hatiku” adalah ungkapan kasih yang disampaikan Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Filipi. Ungkapan ini menunjukan betapa Paulus sangat mengasihi jemaat di Filipi. Betapa berharganya jemaat Filipi. Paulus selalu mengingat jemaat Filipi. Paulus mengucap syukur dan selalu berdoa dengan sukacita untuk jemaat di Filipi. Bahkan pada ayat 8 Paulus sampaikan: “Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian”. Kata “kasih mesra” memakai kata Yunani “Splagchnos” yang secara harafiah berarti jantung, paru-paru, hati. Jadi ini adalah kasih yang bersumber dari dalam, kasih dengan segenap jiwa raga. Paulus memang memiliki kedekatan secara emosional dengan jemaat di Filipi. Jemaat di Filipi terbentuk dari hasil pekerjaan Pemberitaan Injil yang dilakukan Paulus. Dalam Kisah Para Rasul 16, ketika memberitakan Injil di Filipi Paulus justru dianiaya dan dimasukkan ke dalam penjara tapi pemberitaan Injil tetap berbuah. Di sana ada Lidia penjual Kain Ungu yang murah hati, juga ada Kepala Penjara dan keluarganya yang menjadi orang kristen mula – mula di Filipi. Hukuman yang Paulus jalani tidak membuatnya putus asa, ia justru semakin semangat memberitakan injil. Oleh karena itu, Paulus menuliskan surat Filipi yang menjadi wujud rasa syukur terhadap pelayanannya.

 

Karena Paulus memiliki Kristus di dalam hatinya maka Paulus juga mengasihi jemaat dengan kasih Kristus. Karena itu berita Advent bagi kita saat ini. Yesus pun berkata kepada setiap kita: "Kamu ada di dalam hatiku," Kita adalah milik kepunyaan Allah. Allah sangat mengasihi kita sehingga Yesus datang menjadi manusia. Apa yang kita lakukan di masa Advent ini? Apa yang kita persiapkan untuk menyambut Kristus yang sudah datang dan yang akan datang kembali? Katakan: “Yesus ada di dalam hatiku”. Nyatakan kasih Kristus dalam relasi kasih antar anggota – anggota keluarga, katakan untuk suami, istri, anak, saudara: “kamu ada di dalam hatiku”. Jika Yesus ada di dalam hati kita maka suami istri akan saling mengasihi, anak – anak pasti dengar – dengaran, dengar – dengaran bukan hanya dengar di telinga lalu tetap keras kepala. Ingat: kita begitu berharga bagi Tuhan. Kasih mesra dari Kristus mesti tampak dalam relasi di dalam keluarga, di dalam jemaat, di dalam masyarakat. Ratakan dosa yang menggunung dengan kasih Allah.

 

Paulus bersyukur karena kesetiaan jemaat dalam Tuhan, karena persekutuan jemaat dalam berita Injil, sejak mereka menerima Injil sampai ketika Paulus mengirimkan suratnya. Paulus meyakini, hal itu terjadi bukan karena para pemimpin dalam jemaat, bukan karena pribadi – pribadi warga jemaat tetapi karena Allah yang memulai pekerjaan baik yaitu pekerjaan yang diberkati, yang menyenangkan hati Tuhan, yang mendatangkan kebaikan dan Allah juga yang akan menyertai pekerjaan baik itu sampai Yesus datang kembali. Jemaat di Filipi menjadi teladan dalam Koinonia.  Pada ayat 5 kata koinonia menunjuk pada persekutuan yang terlibat dalam pemberitaan Injil dengan saling menopang, saling menolong, saling berbagi. Ada relasi kasih dalam jemaat. Relasi kasih itu sudah Paulus nyatakan secara tersirat, sejak ayat 1 bahwa Surat ini dari Paulus dan Timotius. Paulus dan Timotius menunjukan teladan relasi kasih diantara sesama Pelayan. Paulus secara khusus menyebut jabatan pelayanan: penilik jemaat dan diaken yang juga menjadi alamat surat ini. Sesungguhnya ini sebagai teguran dan nasihat bagi para pelayan di dalam jemaat sebab Euodia dan Sintikhe telah memberi teladan buruk yaitu tidak sehati dan sepikir dalam Tuhan (Fil 4:2). Ini menjadi berita Advent bagi kita: para pelayan dan pemimpin harus tetap menunjukan kesehatian. Paulus dan Timotius tidak lagi berada di Filipi tapi cara hidup yang sehati sepikir harus tetap dimiliki oleh semua yang melanjutkan pelayanan Paulus. Saat pelayanan periode 2017 – 2022 akan selesai, dalam sidang jemaat sudah ditetapkan Majelis Jemaat untuk periode baru, mari jaga hati untuk tetap memiliki relasi kasih, untuk tetap sehati dan sepikir sebab kita semua hanya hamba bagi Yesus sang pemilik kebun Anggur ini. Ingat bahwa hanya sehati sepikir yang membuat jemaat bertumbuh. Jika para pelayan sendiri tidak saling mendengar maka koinonia akan kering ibarat garam yang tidak asin lagi.  

 

Paulus mendoakan jemaat di Filipi agar  terus bertumbuh dalam kasih Kristus. Jemaat yang bertumbuh tampak dalam hal terlibat melayani, tumbuh dalam kasih, tumbuh dalam pengetahuan yang benar dan pengertian, sehingga sebagai jemaat yang dewasa mereka dapat memilih melakukan kebenaran. Pertumbuhan ternyata tidak bergantung pada keadaan sulit yang dihadapi. Jemaat di Filipi memiliki semangat dan pengorbanan dalam iman. Semangat itu tidak menjadi kendor meskipun jemaat mengalami berbagai penderitaan. Kita mengalami sukacita, kita senantiasa mengucap syukur dan bertekun dalam doa oleh karena kita memiliki relasi dengan Tuhan. Itu terkait dengan keselamatan yang disediakan Allah di dalam Kristus. Jadi bukan karena hal – hal yang kita alami atau situasi yang terjadi disekitar kita. Kita bersukacita bukan karena tim sepak bola kebanggaan kita menang, bukan karena menang arisan. Tapi karena kita beroleh keselamatan dalam Yesus. Seperti jemaat di Filipi tetap setia ikutserta dalam pekerjaan pemberitaan Injil. Maka kitapun demikian. Apakah kehidupan persekutuan yang saling menopang, bekerja bersama, setia dalam pekerjaan Tuhan tetap terjaga sampai saat ini? Apakah kesetiaan dan kerinduan kita untuk berjumpa dengan Tuhan masih tetap menggebu - gebu? Paulus mengucap syukur karena persekutuan jemaat di Filipi tetap terjaga. Paulus mengucap syukur karena jemaat di Filipi tetap berpegang teguh pada iman yang mula – mula, tetap setia bertumbuh dalam iman dan tetap semangat terlibat dalam pelayanan. Mari kita berjalan bersama dan mendoakan satu sama lain melewati beragam musim dalam hidup. Persekutuan kita bukanlah sekadar persekutuan biasa. Kita dipersatukan oleh Allah sendiri untuk suatu tujuan mulia. Maka mari kita bersama-sama memenuhi tujuan itu, yang adalah menyebarkan Kabar Baik-Nya pada dunia. Selamat Hari Minggu. Selamat menjalani Minggu Advent II. Amin.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "UCAPAN SYUKUR DAN DOA BAGI PERSEKUTUAN JEMAAT (Filipi 1:1-11)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed