DOSA DAN MAUT TIDAK SEIMBANG DENGAN BESARNYA KASIH KARUNIA ALLAH DI DALAM TUHAN YESUS KRISTUS (Roma 5:12-21)

Hari ini, kita semua beroleh anugerah Tuhan untuk menikmati  hidup dan menjalani keseharian kerja dan pelayanan kita dalam damai sejahtera Allah dan kasih karunia-Nya yang berlimpah bagi kita. Hari ini hari ke 119 tahun 2024 dan minggu terakhir di bulan April. Kita ada dalam Ibadah Kontekstual Hari Kartini dengan tema Khotbah: Dosa dan Maut tidak seimbang dengan Besarnya Kasih Karunia Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus.

 

Seorang ibu melarang anaknya yang bernama Kobus agar tidak menyentuh atau memegang anak kucing. Kobus, si anak berusia 4 tahun, (tapi bukan Kobus yang ada di sini yah, kalau ada yang bernama Kobus di sini, ini Kobus yang lain). Tapi seperti kebanyak anak lainnya, Kobus dengan lincah berlari-lari dan bermain-main mendekati beberapa ekor anak kucing yang baru lahir. Saat ibunya bertanya: Kobus apakah Kobus sudah memegang anak kucing itu? Kobus menjawab dengan cepat: “Tidak Mama”. Lalu ibunya bertanya lagi: Bagaimana terasa bulu kucing itu? Kobus jawab: “Halus dan lembut mama”. Jawaban Kobus menunjukan bahwa Kobus sudah berbohong. Ia menjawab tidak menyentuh tapi sebenanrnya ia sudah menyentuh anak kucing itu karena dia tahu bulu kucing halus dan lembut. Kobus yang masih empat tahun itu tidak diajarkan berbohong tapi kelakukan Kobus menunjukan siapa kita sebagai manusia.

 

Daud menyampaikan: “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mzm. 51:7). Rasul Paulus berkata: “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Rm. 5:12). Kata “menjalar” bukan dalam pengertian menginfeksi, menulari atau bertumbuh liar tanpa henti. Kata Yunani yang dipakai untuk kata menjalar adalah διῆλθεν (dielthen) yang berarti memisahkan, melewati dari tempat satu ke tempat lainnya, dipisahkan menjadi dua bagian. Dosa satu orang yaitu Adam, telah memisahkan antara manusia dengan Allah Yang Mahakudus. Ketidaktaatan Adam membuat manusia berada dalam dosa. Tapi ini bukan berarti kita mewarisi dosa secara pasif saja. Kita tidak melakukan apa-apa dan kita hanya menerima dosa turunan begitu saja. Tidak hanya demikian sebab Hamartia (kata dosa dalam Bahasa Yunani) bukan saja kata benda tapi juga kata kerja untuk berdosa, yaitu tindakan melawan Allah. Kita lahir dalam keberdosaan tapi dalam hidup ini kita juga melakukan pilihan-pilihan berbuat dosa seperti si Kobus kecil tadi.

 

Dosa manusia adalah pemberontakan dan pendurhakaan kepada Allah. Akibat dosa juga dahsyat. Semua manusia menerima akibat dosa, yaitu maut. Tidak seorang pun bisa membebaskan dirinya dari akibat dan hukuman dosa. Tapi kabar sukacita bagi kita adalah kasih karunia Allah lebih besar dari kedahsyatan dosa. Oleh karena kebenaran dalam Yesus, ketaatanNya dalam karya penebusan maka kita beroleh kasih karunia. Kita beroleh pengampuan dosa dan dibenarkan. Allah tidak menunggu kita gagal untuk menghukum kita. Tapi Allah memberikan kasih karunia, pengampunan, dan pemulihan di dalam Yesus.

 

Sekarang bagaimana sikap kita sebagai orang percaya masa kini? Pertama, jangan lagi hidup di dalam dosa atau melakukan perbuatan dosa. Jangan sia – siakan kasih karunia Allah di dalam diri kita. Sadarilah keberdosaan kita dan datang kepada Allah dalam iman dan pertobatan. Kedua, jangan mencari keselamatan diluar Kristus. Paulus telah menunjukan bahwa termasuk Hukum Taurat sama sekali tidak menyelamatkan. Perbuatan baik juga tidak menyelamatkan. Jalan keselamatan hanya ada di dalam Yesus. Kasih karunianya berlimpah. Jangan tergoda dengan dunia ini yang memberi kesenangan sementara dan semu. Jangan tergoda dengan filsafat dunia dan ajaran – ajaran yang mengacaukan pikiran dan hati. Ketiga, beritakan Kasih Kristus kepada orang – orang disekeliling kita. Hari ini kita ada dalam ibadah kontekstual hari Kartini. Perjuangan Kartini tidak hanya identik dengan memakai Kebaya tapi juga menunjukan potensi perempuan untuk perubahan bahwa karya perempuan itu bukan hanya terbatas di dapur, sumur dan Kasur. Perempuan juga berperan dalam Gereja dan bagi pembangunan bangsa. Dalam salah satu surat Kartini ia menuliskan: “Kita tidak bisa mengubah asal kita tapi kita dapat mengubah cara berpikir kita”. Miryam salah satu tokoh perempuan di dalam Alkitab yang menjadi perempuan penopang untuk saudaranya Musa. Perempuan – perempuan di masa Yesus adalah pemberita pertama kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus memberi pengharapan baru untuk kesetaraan laki – laki dan perempuan sebagai mitra yang menjadi berkat di segala aspek kehidupan. Teruslah berkarya sebagai laki – laki dan perempuan, gambar Allah. Tuhan kita memberikan kepada kita, bukan hanya sedikit, tetapi kelimpahan di dalam anugerah dan karunia surgawi. Anugerah yang memberi kehidupan baru di dunia yang penuh dosa. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "DOSA DAN MAUT TIDAK SEIMBANG DENGAN BESARNYA KASIH KARUNIA ALLAH DI DALAM TUHAN YESUS KRISTUS (Roma 5:12-21)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed