RENUNGAN PENGHIBURAN: BERSYUKUR DALAM KESULITAN (Matius 2:13-15)

Seorang pemuda menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia melihat ada lubang kecil muncul dari kepompong itu. Si pemuda duduk dan mengamati selama beberapa jam, melihat bagaimana si kupu-kupu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa berbuat lebih jauh lagi.

 

Akhirnya pemuda itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu, dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut bisa keluar dengan mudahnya. Tapi ternyata, Kupu-kupu itu mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, dan sayapnya mengkerut. Pemuda itu terus mengamati dan berharap bahwa, sayap-sayap kupu - kupu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Ternyata hal itu tidak terjadi. Pada akhirnya kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya dengan tidak bisa terbang, hanya bisa merangkak dengan tubuh yang gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

 

Pemuda itu tidak mengerti bahwa kepompong yang menghambat, dan perjuangan yangg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan agar cairan dari tubuh kupu-kupu itu berpindah ke dalam sayap-sayapnya sehingga sayapnya menjadi kuat, dan siap terbang begitu memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut. 

 

Kadang-kadang perjuangan memang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, tanpa masalah, itu justru dapat melumpuhkan kita. Keluarga Yusuf dan Yesus yang belum berusia 2 tahun juga menghadapi tantangan. Ada ancaman pembunuhan dari Raja Herodes. Tapi kekuasaan Raja Herodes tidak dapat menghalangi penggenapan rencana Allah. Dalam jalan – jalan hidup yang sulit, Allah membimbing Yusuf dan Maria menyingkir ke Mesir. Meski ancaman di depan mata tapi Yusuf memilih tetap taat agar rencana Allah terwujud. Yusuf bersedia dibentuk dalam rencana Allah.

Rencana jahat Herodes terlaksana, ia mengambil sikap "pukul rata" yakni membunuh semua anak-anak berusia dua tahun ke bawah di Betlehem. Pembunuhan itu dilakukan Herodes tanpa peri kemanusiaan sebagai upaya melenyapkan saingannya. Tapi Allah memelihara keluarga Yusuf. Mereka aman di Mesir ketika peristiwa pembunuhan itu terjadi di Betlehem. Kemudian Allah membawa kembali keluarga Yusuf.

 

Rintangan hidup dalam berbagai wujud termasuk dukacita seperti ini, dapat menggoncangkan iman percaya kepada Tuhan. Kita bahkan bisa meragukan penggenapan rencana Tuhan. Keluarga besar yang ditinggalkan dan kita semua tentunya memiliki harapan dan rencana – rencana di Tahun 2021. Tapi rencana Tuhan berbeda. Tuhan justru mengambil orang terkasih kita dari sisi keluarga. Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tak pernah gagal meskipun kenyataan yang kita hadapi adalah sesuatu yang buruk. File Tuhan tidak pernah eror meskipun kenyataan hidup kita tidak sesuai harapan. Tuhan berdaulat mengatur sejarah hidup semua manusia bagi penggenapan firman-Nya. 

 

Penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia di dalam Yesus Kristus sepenuhnya adalah karya Allah. Dan Allah menghendaki kita untuk taat. Belajarlah seperti Yusuf yang taat meskipun jalan – jalan hidup yang dilaluinya sungguh sulit. Di tengah dukacita kita tetaplah bersyukur. Kita bersyukur bukan karena sekedar kebiasaan dan tradisi. Kita bersyukur karena ketaatan iman. Karena kita mengimani kedaulatan Allah dalam segala perkara di hidup kita. Dalam dukacita ini Allah menyatakan bimbinganNya bagi Keluarga besar yang ditinggalkan. Yang kita lakukan adalah taat dalam rencana Allah. Bersyukur meskipun berduka. Taat meskipun menderita. Tersenyum walaupun hati menangis. Sambil tetap percaya bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik.

 

Ketika aku memohon Kekuatan  ...

Tuhan memberiku Kesulitan-kesulitan untuk membuat aku kuat

Aku memohon Kebijakan ...

Tuhan memberiku persoalan untuk diselesaikan.

AKu memohon Kemakmuran ...

Tuhan memberiku Otak dan Tenaga untuk bekerja.

Aku memohon Keteguhan hati ...

Tuhan memberiku bahaya untuk diatasi

Aku memohon Cinta dan Kasih sayang ...

Tuhan memberiku orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Aku memohon Kemurahan/kebaikan hati.... 

Tuhan memberiku kesempatan-kesempatan dan tantangan untuk diatasi.

Aku memang tidak memperoleh apa yang kuinginkan ...

Tetapi  aku mendapatkan segala yang kubutuhkan.

Aku memang tidak mendapatkan apa yang kuminta …

Tapi Tuhan memberi yang terindah bagiku.

Amin.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "RENUNGAN PENGHIBURAN: BERSYUKUR DALAM KESULITAN (Matius 2:13-15)"

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KEBANGKITAN KRISTUS PENGHARAPAN DUNIA (Lukas 24:36-49)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed