TUHAN ITU MAHA TAHU (Mazmur 139:1-6)

Sepasang suami isteri yang saling mencintai menyukai makan olahan ayam. Sejak pacaran ketika keduanya makan di warung makan atau restoran, ayam goreng, ayam kecap, soto ayam selalu menjadi menu favorit. Menariknya, sang cewek pasti memilih bagian sayap, leher atau ceker dan si cowok mendapat bagian yang lebih berdaging seperti paha atau dada. Hingga keduanya menjadi suami isteri  tidak ada yang berubah dari menu andalan mereka. Keduanya menjalani hidup dalam susah dan senang hingga usia lanjut.

 

Suatu ketika menjelang ulang tahun sang istri, suaminya berkata: “Istriku yang tercinta, besok adalah ulang tahunmu. Saya sudah menyiapkan hadiah yang sangat istimewa, sesuatu yang kau sukai. Kau pasti senang menerima hadiahku”. Sang istri menatap suaminya dengan mata berbinar. Betapa senang hatinya. Ia tak sabar menanti hari esok. Ia sangat penasaran dengan hadiah dari sang suami. Mungkinkah berlian atau aksesoris mahal lainnya? Saat tiba ulang tahun sang isteri, ia menerima Kado pemberian suaminya dengan gembira. Ia segera membuka Kado itu. Namun melihat isi hadiah yang diterimanya, sang istripun menangis tersedu – sedu. Suaminya kaget. Mengapa isterinya menangis?. Ternyata hadiah yang diterima adalah paket ayam goreng sayap, leher dan ceker. Sang isteri dengan sedih menyampaikan mengapa suaminya tidak memahaminya? Sesungguhnya sang isteri tidak menyukai sayap, leher dan ceker ayam. Ia memilih bagian itu bukan karena suka tapi karena membiarkan suaminya menikmati yang terbaik. Sekian lama bersama, sang suami berpikir bahwa sayap, leher dan ceker ayam adalah makanan kesukaan sang isteri. Sekian lama bersama, sang isteri memakan bagian yang sebenarnya tidak disukainya, tapi ia memilihnya karena cintanya pada sang suami. Ternyata orang – orang terdekat kita sekalipun, belum tentu mengenal dan memahami diri yang sebenarnya.

 

Memang tidak seorangpun di dunia ini yang sungguh – sungguh mengenal kita. Sahabat, keluarga, orang tua, saudara bahkan pasangan, mereka memang tahu banyak hal tentang kita tapi mereka tidak mengenal keseluruhan hidup kita. Daud Raja Israel yang hebat itu mengakui bahwa sebagai raja, ia tidak dapat mengetahui pikiran setiap rakyatnya. Juga tidak seorangpun di Israel yang tahu pikiran Daud sebagai Raja.  Bahkan terhadap diri sendiri, ternyata kita punya keterbatasan untuk mengenal diri sendiri. Tapi Tuhan yang menciptakan kita, kenal betul dan tahu semua hal tentang kita. Sebab Tuhan itu Maha Tahu. “Tuhan itu maha Tahu” adalah tema khotbah kita hari ini.

 

Mazmur 139 menegaskan tentang sifat – sifat Tuhan. Tuhan itu Maha Tahu. Tuhan itu Maha Hadir. Tuhan itu Maha Kuasa. Tuhan Mahatahu, artinya Tuhan mengetahui segala hal, karena Tuhan berdaulat penuh atas segala yang diciptakan-Nya. Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Masa lalu, masa kini, masa depan, Tuhan mengetahuinya. Dalam teks ini, Tuhan yang Maha Tahu itu digambarkan melalui kata – kata kerja: Tuhan menyelidiki, mengenal, mengetahui, mengerti, memeriksa dan bahkan Tuhan menaruh tanganNya ke atas Daud. Apapun yang Daud kerjakan: duduk – berdiri, berjalan – berbaring bahkan hal - hal yang masih tersembunyi dalam pikiran, juga hal – hal yang belum diucapkan oleh mulut, Tuhan sudah tahu. Daud sungguh takjub. Rencana Tuhan tak bisa diramal. Karya Tuhan tidak bisa diduga. Berkat Tuhan tak bisa dihitung. Terlalu ajaib, terlalu tinggi, terlalu luar biasa dan hebat Tuhan itu. Itu menjadi pengakuan Daud.

 

Tuhan mengetahui semua pikiran, motivasi, keinginan, dan ketakutan di dalam hati kita, juga kebiasaan dan perilaku lahiriah kita. Tuhan tahu seluruh hidup kita, tantangan dan pergumulan kita, kegelisahan dan ketakutan kita, rencana dan harapan kita, kekecewaan dan kegembiraan kita. Tuhan bukan sekedar tahu tapi Tuhan juga peduli dan mengerti. Inilah hal yang menguatkan kita. Covid 19 dengan berbagai variannya dapat terus muncul tapi Tuhan bersama kita. Situasi kehidupan tidak menentu, Tuhan menolong kita. Masa depan yang suram, Tuhan menyertai kita. Ujung jalan yang tidak kita ketahui, Tuhan membimbing kita. Bahkan saat kita tak sanggup lagi, Tuhan menggendong kita.

 

Jika kehidupan kita secara total berada dalam pengawasan Tuhan. Seluruh keberadaan hidup kita dari yang nampak sampai yang tersembunyi, terbuka di hadapan Allah. Maka Allah sangat mengharapkan kejujuran dan keterbukaan kita di hadapan-Nya. Dalam keberadaan hidup Daud, ia terbuka dan jujur di hadapan Tuhan dan Daud meminta agar Tuhan menyelidiki dirinya dan menguji kesetiaannya. Kitapun mesti jujur dalam hubungan dengan sesama kita. Kadang suami berpikir, “ah asalkan isteri tidak tahu maka pasti aman”. Atau ibu berkata kepada anaknya, “awas jangan sampai Bapakmu tahu”. Murid berusaha agar guru tidak tahu saat si murid bolos sekolah. Kita dapat bersembunyi di hadapan manusia tapi tidak bagi Tuhan. Jika kita menyadari kemahatahuan Allah maka kita akan hidup sebagai anak – anakNy yang setia, jujur dan takut akan Tuhan.

 

Tuhan mengenal kita lebih dalam bahkan apa yang belum atau tidak kita tahu dalam hidup kita. Maka jalani hidup kita juga dalam pengenalan akan Tuhan. Jangan merasa diri paling benar, paling suci, paling hebat menurut ukuran kita. Hiduplah dalam perkenan Allah. Mari bekerja dan melayani Tuhan dalam perkenan Allah menyongsong Sidang Sinode. Singkirkan kebenaran pribadi dan ego lalu berilah tempat bagi Roh Kudus bekerja dalam kebersamaan. Sehati bekerja. Sehati dalam persekutuan. Sehati saling mengampuni dan menopang.

 

Kita akan menjadi tuan dan nyonya rumah pelaksanaan Sidang Sinode, mari tunduk merendahkan hati dan memohon: Selidiki aku ya Tuhan, lihat hatiku yang mau berjuang sampai akhirnya untuk tetap setia. Percayalah pada Tuhan dan hadapi semua perkara besar maupun kecil bersama Tuhan. Dalam kuasaNya, kita siap menyongsong maksud dan rencana Tuhan dihidup kita dalam rasa takjub dan kagum akan kemahakuasaan Tuhan. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "TUHAN ITU MAHA TAHU (Mazmur 139:1-6)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

CIRI - CIRI MENJADI MURID TUHAN (Lukas 22:14-38)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed