DUKACITA MENDAHULUI KEMENANGAN (Yohanes 16:16-33)

Sesakit apapun penderitaan yang dialami oleh seorang ibu saat melahirkan, akan digantikan dengan sukacita dan kegembiraan ketika sang anak telah lahir. Derita yang berakhir kegembiraan. Rasa sakit yang berujung sukacita. Dukacita yang mendahului kemenangan. Seperti peribahasa: “berakit-rakit kehulu berenang - renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”; ada susah payah, perjuangan dan pengorbanan sebelum beroleh kemenangan. Dukacita yang mendahului kemenangan, itulah tema khotbah kita pada minggu sengsara VI hari ini.

 

Saudaraku, dalam rangkaian pengajaran Yesus bagi para muridNya, Yesus berkata: “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi, dan tinggal sesaat pula dan kamu akan melihat Aku”. Murid – murid bingung dan tidak mengerti apa maksud perkataan Yesus itu? “Tinggal sesaat saja" Yesus akan mengalami penderitaan. Yesus akan mati sehingga para murid tidak dapat melihat Yesus lagi. Tidak lama lagi, murid-murid akan kehilangan Yesus. Kata “sesaat” menunjuk pada waktu yang sementara.  Penderitaan dan kematian Yesus memang akan menimbulkan dukacita, kehilangan, terpisah secara raga tapi hanya sesaat saja. Setelah semuanya itu, Yesus akan bangkit. Para murid akan melihatNya kembali. Para murid berpisah dengan Yesus tapi akan bersatu lagi. Mereka akan kehilangan Yesus sang Guru yang penuh kasih tapi mereka akan melihat Yesus, Tuhan yang bangkit. “Sesaat” untuk kemenangan Yesus bukan lagi waktu yang sementara tapi waktu yang kekal. Inilah yang menjadi sukacita bagi semua orang percaya. Jadi dukacita penderitaan hanya sesaat yaitu sementara saja, tapi kemenangan sesudah penderitaan yaitu kebangkitan itu sifatnya kekal, sehingga sukacitanya juga kekal. Sesaat namun kekal. "Sesaat" Yesus harus menderita dan mati. Namun dalam "sesaat" pula maut dikalahkan-Nya, dan Ia pun bangkit. Jadi perkataan "tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi" (16:16a) menunjuk kepada peristiwa penangkapan, penyaliban, kematian, dan penguburan Tuhan Yesus, sedangkan perkataan "tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku" (16:16b) menunjuk kepada peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus.

 

Yesus sedang mempersiapkan murid-murid-Nya menghadapi peristiwa Salib. Para murid akan melihat penderitaan Yesus yang luar biasa sepanjang jalan salib: Getsemani hingga Golgota. Yesus tahu betapa rapuhnya para murid. Peristiwa salib akan menggoncang mental dan iman para murid. Para murid akan tercerai berai, meninggalkan Yesus, menyangkal Yesus bahkan menjual Yesus. Karena itu Yesus mengingatkan para murid: derita itu hanya sementara, jalanilah derita dengan taat dan tataplah kedepan pada sukacita kebangkitan yang kekal. Seperti seorang ibu yang mengalami sakit melahirkan, meskipun menderita tapi akan menatap pada sukacita memliki seorang anak. Padahal menurut penelitian rasa sakit yang dialami seorang ibu saat melahirkan setara dengan 20 tulang dipatahkan secara bersamaan. Sakit dan penderitaan yang tidak terkatakan itu, akan digantikan dengan sukacita. Seorang Ibu dan Ayah tidak hanya focus pada derita saat melahirkan tapi pada sukacita karena anak mereka akan lahir. Demikianlah orang percaya menjalani penderitaan sebagai resiko mengikut Yesus tapi iman kita terarah pada Yesus dan sukacita kemenangan di dalam Yesus. Dan sukacita itu adalah buah dari ketaatan dan kesetiaan menjalani derita. Cara hidup yang seperti ini tidak ada dalam dunia. Sebab itu Yesus katakan: pada saat kamu menderita, dunia akan bergembira, tetapi dukacitamu hanya sementara karena sesudah itu sukacitamu kekal.

Ini sebuah pilihan, jika memilih tinggal di dalam Yesus memang kita akan mengalami keadaan yang tidak menyenangkan sebagai resiko mengikut Yesus tetapi dengan melekat dan berpaut pada Yesus seperti ranting pada pokok Anggur yang benar maka hidup kita akan berbuah lebat menjadi berkat bahkan Allah memenuhi segala keperluan kita; “mintalah maka kamu akan menerima”. (Band. Yoh 15:1-8)

 

Apapun realitas yang kita alami di dunia tetaplah tinggal di dalam Yesus. Taat dalam penderitaan, tetap bertahan dalam kesesakan untuk menang dalam pergumulan. Kita hidup di dalam dunia dengan mengalami 1001 macam persoalan dan pergumulan. Tapi Firman Tuhan mengingatkan kita, meskipun kita tinggal di dalam dunia, tapi iman kita ada di dalam Yesus. Kita mesti tinggal di dalam Yesus. Dan Yesus yang sudah mengalahkan dunia akan menyertai kita menghadapi ujian dan tantangan kehidupan di dunia. Hidup di dunia hanyalah sementara. Ibaratnya kita sedang dalam sebuah perjalanan dan singgah sebentar di terminal. Kita hidup di dalam dunia tetapi dunia bukanlah tujuan kehidupan kita. Jadi jangan fokus pada dunia dengan segala kenikmatan sesaat yang ditawarkan dunia bagi kita tapi membawa kita dalam kebinasaan.

 

Kita sedang merenungkan derita dan sengsara Tuhan pada minggu ke 6. Minggu sengsara VI disebut minggu Judika: “Berilah keadilan”. Minggu ini membawa kita kepada keadilan dari Allah. Bagaimanakah Allah memberi keadilan kepada kita? Allah memberi keadilan kepada kita dengan atau melalui penderitaan Tuhan Jesus. Keadilan Tuhan tidak seperti dunia ini. Walaupun kesalahan kita sudah berat, dosa kita tidak dibebankan kepada kita, melainkan dibebankanNya kepada Penderitaan Tuhan Jesus.  Bukan karena siapa kita atau apa yang kita lakukan, melainkan karena Kristus, kasihNya, JanjiNya dan KuasaNya. Ingatlah apa yang Tuhan telah perbuat dalam hidup kita: pertolonganNya, pemberianNya, pemeliharaanNya dan sukacita yang telah disediakan yaitu Hidup kekal.

Seperti para murid tidak mengerti perkataan Yesus demikian juga banyak hal tak kita pahami ketika berjalan pada jalan Tuhan. Mintalah hikmat Tuhan agar kita tetap taat dan setia. Yesus berkata memang di dalam dunia kamu menderita tapi kuatkanlah hatimu sebab Aku telah mengalahkan dunia. Siapa yang percaya dan bertahan tetap tinggal di dalam Yesus akan menerima mahkota kemenangan. Salib bukan tanda kekalahan apalagi kegagalan sebab salib adalah tanda kemenangan. Amin. Selamat menjalani minggu sengsara VI. Tuhan memberkati.  

On Youtube: DUKACITA MENDAHULUI KEMENANGAN @dearpelangi

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "DUKACITA MENDAHULUI KEMENANGAN (Yohanes 16:16-33)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

DOA, SENJATA MENGHADAPI PENCOBAAN (Lukas 22:39-53)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed