KHOTBAH IBADAH SYUKUR HARI JADI KE - 61 YPK DI TANAH PAPUA (Ulangan 6:4; Efesus 4:11-15)

Kita semua mengakui, YPK itu anak kandung GKI. YPK sudah memberi persembahan terbaiknya yaitu pribadi – pribadi dan para pemimpin bagi bangsa, tanah dan gereja ini. (Siswa/I YPK dan Alumnus YPK yag hadir disilahkan berdiri). Nah inilah orang – orang yang menjadi persembahan YPK bagi negeri ini. (Di silahkan duduk). Saudaraku, jika kita bertanya bagi para alumnus dan siswa/siswi YPK, apa yang istimewa belajar di Sekolah YPK? Pasti ada banyak jawaban, ada banyak kisah dan cerita. Tapi yang jelas, di Sekolah YPK: Kehidupan doa, Puji – pujian, Pendidikan etika kristiani (budi pekerti) adalah hal yang wajib selain ilmu pengetahuan seperti di sekolah umum atau sekolah swasta yang lain. Ciri Pendidikan YPK yaitu “Berkarakter Kristiani dan Unggul”. Hari ini ketika kita merayakan Hari Jadi YPK yang ke 61 tahun sejak 8 Maret 1962 – 8 Maret 2023, bagian Bacaan Firman Tuhan dalam terang tema dan sub tema perayaan 61 tahun YPK ini mengajak kita untuk:

Pertama, sebagaimana Israel mengaku: Tuhan itu Allah, Tuhan itu Esa. Pengakuan itu juga menjadi pengakuan GKI dan YPK  sampai selamanya; bahwa hanya Tuhan satu – satunya Allah yang kita sembah. Tidak menyimpang dan tergoda pada hal – hal lain di luar Tuhan. Oleh sebab itu di dalam Tuhan dan oleh Kasih Yesus Kristus kita bersama mewujudkan pergumulan Tema dan Sub Tema Perayaan Hari Jadi YPK yang ke – 61. Tema: “Kasih Kristus menggerakkan Kemandirian Gereja, mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan” dan Sub Tema: “Melalui Hari Jadi ke 61, YPK Di Tanah Papua bertekad Membangun Kesehatian, Mewujudkan Pembaharuan Kelembagaan, Menumbuhkan Integritas menuju Pencapaian Visi Pendidikan Kristen”.  Kasih Kristuslah yang menggerakkan penyelenggaraan Pendidikan di YPK dan kehidupan bergereja.

 

Kedua, Mengasihi Tuhan merupakan panggilan sebagai penerapan pengakuan tentang Tuhan. Mengasihi Tuhan berarti mengenal Tuhan dan pengenalan tentang Tuhan berlangsung melalui pengajaran. Di Israel, pengajaran tentang Tuhan dilakukan dalam kehidupan sehari – hari. Pengajaran itu menghidupi aktvitas keseharian umat dan setiap keluarga: saat duduk, dalam perjalanan, berbaring, bangun, menjadi tanda pada tangan dan lambang pada dahi. Seluruh kehidupan umat mengandung aspek pengajaran tentang Tuhan. Jika belajar dari sejarah, sesudah Injil masuk di Tanah Papua pada tanggal 5 Februari 1855, Geissler membuka sekolah di Mansinam dan Ottow membuka sekolah di Kwawi Manokwari. Ottow dan Geissler mengumpulkan anak-anak dan orang dewasa di rumahnya dan kemudian setelah ada gereja, orang sekolah di gereja. Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen berjalan beriringan. Di mana Injil diberitakan, berlangsung juga Pendidikan Kristen dan di dalam Pendidikan Kristen ada Pemberitaan Injil. Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jadi Pekabaran Injil oleh Ottow dan Geissler juga menggunakan pendekatan pendidikan. Ottow dan Geissler mengajarkan orang Papua tentang Injil dan Etika. Sekolah – sekolah Zending mendidik orang Papua untuk tahu membaca, menulis dan menghitung (CALISTUNG). Melalui pendidikan, orang Papua diubah dari keadaan yang gelap menjadi terang dari yang tidak beradan menjadi beradab. Perkataan Geissler Rasul Papua: “Tuhanku, Allahku, telah memilih aku untuk menjadi Guru di antara orang kafir dan pada kenyataannya papua adalah ladang pelayanan saya sampai Tuhan menunjukan tempat pelayanan yang lain”.

 

Ketiga, sebagaimana Yesus sudah memberikan yang terbaik bagi Allah, yaitu hidupNya sendiri, maka begitu pula Gereja bagi YPK dan YPK bagi Tanah Papua. GKI Di Tanah Papua dan YPK turut serta dalam panggilan memperlengkapi orang – orang kudus (warga gereja termasuk siswa/siswi) bagi pekerjaan pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus. Dalam GKI dan YPK kita semua bertumbuh menjadi dewasa secara rohani. Tidak mudah diombang – ambingkan rupa – rupa angin pengajaran dan permainan palsu manusia. Keberadaan GKI dan YPK di Tanah Papua harus menjadikan Tanah Papua ini berbeda dari tempat – tempat lain. Tanah Papua bukan saja tanah yang kaya dan subur dengan sungai yang mengalirkan emas tapi juga tanah Injil, Tanah Damai. Jika di tempat lain, wajah kehidupan pelajar yakni tawuran antar pelajar, pembulian, aksi kekerasan, miras, narkoba, seks bebas, di YPK tidak demikian. GKI bersama YPK bertumbuh ke arah Kristus sebagai Kepala. Permainan – permainan palsu dan kelicikan hendaknya tidak terjadi di Tanah Injil ini. Jadi saat kita bersyukur bersama YPK di hari jadinya pada setiap 08 Maret, maka kita juga mesti percaya bahwa di tengah – tengah pergumulan YPK yang mengalami jatuh bangun, maju mundur, pasang dan surut; Tuhan yang berkuasa menyertai YPK. Kita berdoa bagi YPK, Kita Support YPK, agar YPK Di Tanah Papua tetap eksis dan menjadi idola, sebab YPK mempersiapkan dan mencetak pemimpin – pemimpin masa depan negeri ini. YPK bukan hanya menabur benih ilmu tapi juga iman. Mari kita berjuang dalam keyakinan iman bersama YPK bahwa Tuhan yang Esa sedang berproses dalam YPK dan GKI Di Tanah Papua. Selamat Hari Jadi YPK Di Tanah Papua. Jayalah YPK selamanya. Tuhan memberkati.

On Youtube: KHOTBAH HARI JADI KE - 61 YPK DI TANAH PAPUA @dearpelangi

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH IBADAH SYUKUR HARI JADI KE - 61 YPK DI TANAH PAPUA (Ulangan 6:4; Efesus 4:11-15)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed