KEBANGKITAN YESUS KABAR SUKACITA YANG DIWARTAKAN (Matius 28:1-10)

Kebiasaan berkunjung ke kubur bukan baru ada sekarang. Jauh sebelum kita melakukan hal tersebut, Maria Magdalena dan teman-temannya sudah berkunjung ke kubur Yesus. Kunjungan ini menunjukkan bahwa ada suatu hubungan yang istimewa antara yang dikunjungi, yang ada di dalam kubur, dengan yang mengunjungi. Kita pun kalau berkunjungan ke kubur, karena dia yang di kubur itu mempunyai hubungan khusus dengan kita, bahkan kita menganggap  dia yang di kubur itu masih hidup, sehingga masih menyapa: “saya ada datang ini”! Kubur itu dunia orang mati, bukan dunia orang hidup. Orang yang kita cintai, kita antar ke kubur, karena kubur itu dunianya. Karena itu, ketika Maria pagi-pagi sekali ke kubur Yesus, malaikat menegur dia dan temannya: “aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit” (ayat 5-6). Yesus yang disalibkan berarti, Yesus yang mati. Maria tahu Yesus mati dan dikubur, Yesus ada di dunia orang mati. Itu fakta yang Maria tahu. Tetapi malaikat menunjukkan fakta yang lain, yang baru, yaitu: “Ia tidak ada di sini”. Yesus tidak ada di kubur, Yesus tidak ada di dunia orang mati. Mengapa? “sebab Ia telah bangkit”. Yesus tidak ada di kubur, Yesus tidak ada di dunia orang mati, sebab Dia bangkit, Dia hidup. Kalau begitu, apakah Yesus tidak mati?

 

Bapa/ibu yang terkasih, Yesus disalib, dan Dia mati disalib itu. Di salib itu Yesus berseru, “sudah selesai”, dan menyerahkan nyawa-Nya (Yoh 19:30). Yesus mati, dan dikuburkan di kubur Yusuf Arimatea. Yesus memang harus masuk kubur, masuk dunia orang mati, namun bukan sebagai orang berdosa, melainkan sebagai Tuhan dan Jurus’lamat untuk membawa keluar manusia berdosa yang diselamatkan-Nya dari kematian. Karena itu, siapa yang percaya kepada Yesus akan hidup walaupun sudah mati (Yoh 11:25). Yang menunjuk kepada Maria bahwa Yesus tidak ada di kubur adalah malaikat. Artinya, berita mengenai kebangkitan Yesus adalah berita sorgawi bukan berita yang direkayasa manusia, sebagaimana dilakukan penjaga kubur bersama para imam, ahli taurat yang merekayasa kebangkitan Yesus dengan menyogok para serdadu yang jaga kubur untuk mengatakan bahwa jenazah Yesus dicuri oleh murid-murid-Nya. Ternyata memutarbalikan fakta dan kebenaran dengan menggunakan uang bukan baru sekarang. Membayar orang untuk berbohong dan memutarbalikan kebenaran terjadi dalam karya keselamatan Allah. Tindakan itu untuk menutup fakta bahwa Yesus bangkit. Kebenaran akan kebangkitan Yesus tidak bisa ditutup-tutupi, karena malaikat memerintahkan Maria dan temannya untuk segera tinggalkan kubur dan pergi katakan kepada murid-murid-Nya, bahwa Yesus sudah bangkit (ayat 7). Jadi kaum perempuan yang pertama menerima perintah dan pengutusan untuk menyaksikan kebangkitan Yesus. Yang menarik adalah bahwa Maria dan teman-temannya yang pertama diutus menyaksikan kebangkitan Yesus kepada murid-murid Yesus. Ini pelajaran penting bagi orang Kristen dan warga GKI secara khusus, yaitu bahwa keluarga Kristen adalah basis pemberitaan dan pengutusan untuk kesaksian mengenai Yesus yang bangkit dari kematian, dan dalam hal ini seorang ibu mempunyai peran penggerak kesaksian dan pengutusan tersebut. Pengutusan Maria dan perempuan yang lain di sambut oleh Yesus yang sudah bangkit dan menjumpai mereka di jalan dengan satu sapaan salam: “Salam bagimu” (ayat 8). Ucapan salam ini, bukan hanya menyatakan fakta bahwa Yesus bangkit, tetapi juga membangkitkan rasa sukacita, sehingga Maria dan teman-temannya “mendekati, memeluk dan menyembah” Yesus (ayat 9). Suatu perjumpaan yang memberikan  motivasi dalam kesaksian, karena Yesus berpesan, “jangan takut”, dan pergi beritakan kebangkitan-Nya.  .

 

Sang Jurus’lamat memang keluar dari rahim seorang perempuan, maka perempuan pun pertama menyaksikan bangkitnya sang Jurus’lamat dari antara orang mati. Dalam banyak kesempatan saya sering mengatakan, bahwa perempuan yang pertama membawa manusia ke dalam dosa dan kematian, ingat peristiwa Hawa jatuh ke dalam dosa, namun perempuan jugalah yang pertama memberitakan keselamatan dan kehidupan bagi manusia. Dan bukan kebetulan di tanah Papua perempuanlah, yaitu Sara, yang pertama dibaptis sebagai tanda kehadiran Gereja Kristus di bumi Cenderawasih. Kiranya oleh perayaan Paskah 2025 ini, orang Kristen dan secara khusus warga GKI di Tanah Papua bersemangat dan memiliki motivasi baru untuk menjadikan keluarga sebagai basis kesaksian dan pemberitaan mengenai Yesus yang bangkit. Dan kiranya setiap ibu dalam keluarga menjadi penggerak dan motivator kesaksian akan kebangkitan Yesus. Amin! (Penulis: Pdt. DR. Sostenes Sumihe, M. Th)

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KEBANGKITAN YESUS KABAR SUKACITA YANG DIWARTAKAN (Matius 28:1-10)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KHOTBAH 2: PENDERITAAN DAN PENGORBANAN KRISTUS (Matius 27:32-44)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed