KHOTBAH 2: PENDERITAAN DAN PENGORBANAN KRISTUS (Matius 27:32-44)
Hari ini kita tidak sedang mengenang kisah biasa. Kita berdiri di kaki salib. Kita melihat, mendengar, dan merasakan penderitaan-Nya. Bukan karena Ia bersalah, tapi karena kita yang berdosa."
Simbol 1: Salib Kayu
"Ia tidak menolak salib. Padahal yang layak tergantung di sana adalah aku. Bukan Dia."
Simbol 2: Mahkota duri
"Mereka menaruh mahkota duri di kepalaNya dan tertawalah mereka. Tapi tak satu pun dari kita yang tertawa saat Ia memikul kutuk kita."
Simbol 3: Paku Besar
"Paku itu menembus tangan-Nya. Tapi yang menembus lebih dalam adalah dosa-dosaku yang tak kutinggalkan."
Simbol 4: Kain Lusuh
"Ia dilucuti, ditelanjangi. Tuhan semesta alam dipermalukan demi diriku yang tak tahu malu."
Simbol 5: Cawan Cuka
"Mereka memberi-Nya cuka. Saat Dia kehausan, mereka tertawa. Tapi Ia tetap berkata: 'Bapa, ampunilah mereka."
Simbol 6: Kertas dengan Kalimat Cemooh
"Ia menyelamatkan orang lain tapi tidak menyelamatkan diri-Nya." Dan aku? Seringkali bahkan malu mengakui Dia."
Perenungan: Suara Pemuda (dalam keheningan total, lalu membaca ini pelan dan penuh rasa)
"Lihat simbol-simbol ini. Bukan hanya milik Yesus, tapi milik kita. Ini adalah dosa kita, penghinaan kita, cemoohan kita. Tapi Ia tak bersuara. Ia tetap di salib demi kita."
"Ia menanggung semua beban, supaya hari ini, kamu dan aku tak binasa. Ia mati, supaya kamu dan aku hidup."
(hening 10 detik)
"Jangan hanya menonton salib itu. Datanglah dan pandanglah Dia. Dia ada di sana karena Dia mencintaimu."
Refleksi dari Pelayan:
Jangan hanya menonton salib itu, datanglah dan pandanglah Dia. Mari kita merenungkan Penderitaan, Pengorbanan dan Kematian Yesus pada Jumat Yang Agung ini. Lihatlah pada SalibNya, Mahkota Duri dikepalaNya, Paku, Tombak, Cambuk yang menghujam dan mengoyak tubuh Yesus. Jubah lusuh yang melekat bercampur darah yang tercurah. Cawan Derita yang diminumNya. Cemohan, Hinaan, Hujatan, Kekejaman Yang diterimaNya semua karena kita, karena saya dan Bapak, Ibu, Saudara sekalian. Semua yang dipakaikan pada Yesus, semua yang diterima dan ditanggungNya adalah karena dosa dan kehinaan kita. Dan ia menapaki Via Dolorosa, tapak – tapak kakiNya yang berdarah menuju ke Golgota, Ia mati semua karena cintaNya bagi kita. Ada cinta sebesar itu yang kita peroleh? Lalu mengapa cinta sebesar itu masih kita balas dengan dosa?
Simon dari Kirene dipaksa untuk memikul salib Yesus (ayat 32), apa pun alasan si Simon orang Kirene ini memikul salib, namun ini merupakan tanda bahwa salib Yesus ini melibatkan orang lain. Dua penjahat yang disalibkan bersama Yesus sudah menjadi kesaksian yang nyata bahwa Dia yang tiada berdosa menanggung hukuman orang lain yang punya kejahatan. Dalam diri Yesus yang disalib itu kita menyaksikan Allah yang sesungguhnya, Allah sang Pencipta manusia yang tidak menghendaki umat ciptaan-Nya binasa oleh karena dosa. Di dalam diri Yesus yang disalib kita melihat kasih Allah yang begitu besar kepada kita, sehingga mengorbankan Anak-Nya yang menjalani kekejaman dan siksaan serta kehinaan salib Golgota. Dalam diri Yesus yang disalib kita menyaksikan apa yang dikatakan Yohanes, “begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (3:16). Pada Salib Yesus di Golgota itu ada kasih yang besar. Pengorbanan Yesus di Salib tidak dapat dinilai dengan apapun yang ada di dunia ini. Terlalu mahal dan sangat mahal untuk kita. Percayalah pada Yesus, sebab hanya melalui Dialah kita dapat diselamatkan. Janganlah kita menjual kematian Yesus dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Pandanglah salib Kristus, Ia telah mati untuk mengalahkan kuasa dosa dan maut. Pada Jumat yang Agung ini kita menyadari pengorbanan Kristus yang mulia, kasih Allah yang besar dalam rasa syukur kepada Allah. Selamat merayakan Jumat Agung. Selamat mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Tuhan memberkati. Amin.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: PENDERITAAN DAN PENGORBANAN KRISTUS (Matius 27:32-44)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.