NATAL : MERAYAKAN CINTA ALLAH (Yohanes 3:16)


Jatuh cinta itu sangat indah. Apalagi jika pernyataan cinta kita diterima atau disambut juga dengan cinta. Tapi jika cinta kita bertepuk sebelah tangan, cinta kita ditolak, pasti sangat menyakitkan.

Peristiwa Natal terjadi karena cinta Allah kepada manusia. Manusia sudah jatuh ke dalam dosa karena tidak taat kepada Allah tetapi Allah tetap mencintai manusia. Karena cinta-Nya maka Allah menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus putera Natal.

Pembacaan kita dalam Yohanes 3:16 mengatakan : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal”. Allah tidak menghendaki manusia binasa karena dosa walaupun manusia sendiri telah terjerat oleh dosa. Manusia memilih melakukan dosa , mencintai dosa. Itulah yang terjadi dalam kisah di Taman Eden (Kejadian 3).

Sebenarnya pantaslah kalau manusia binasa tetapi cinta Allah melebihi segalanya. Allah sendiri datang kepada kita di dalam Yesus Kristus. Allah yang tidak terbatas rela menjadi manusia yang terbatas. Itulah yang terjadi di Betlehem.

Tetapi cerita cinta Allah tidak hanya berhenti di situ. Karena cinta-Nya yang besar, Allah mengorbankan diriNya sendiri, menjadi korban ganti manusia agar manusia beroleh hidup yang kekal. Itulah yang terjadi di Golgota. Dan cinta Allah tidak pernah berhenti di Golgota ataupun di bukit Zaitun sebab cinta Allah menjangkau seluruh dunia. Cinta Allah menembus ruang dan waktu. Cinta Allah benar – benar ajaib, karena itu John Newton dalam Nyanyian Kidung Jemaat 40 menulis : “Ajaib benar Anugerah Pembaharu hidupku”.

Jika kita tahu dan kita sadar pada cinta Allah yang besar dan ajaib itu, bagaimana sekarang respons kita terhadap cinta Allah itu? Apakah kita mau menyambut cinta Allah? Ataukah kita membiarkan cinta Allah bertepuk sebelah tangan?.

Kita harus menyambut cinta Allah, karena kita tidak bisa hidup tanpa cinta Allah. Kalau kita membiarkan cinta Allah bertepuk sebelah tangan, bukan Allah yang akan merana atau menderita karena kitalah yang paling merana dan menderita. Hidup di dunia yang keras tanpa cinta Allah akan membuat kita menjadi seperti manusia yang hidup tetapi sesungguhnya mati. Hati nurani kita mati sehingga kita melakukan kejahatan tanpa takut. Itulah yang sedang terjadi saat ini. Berbagai tindakan kejahatan terjadi karena manusia tidak memberi tempat di hatinya bagi cinta Allah.

Hari ini ketika kita merayakan Natal Yesus Kristus berarti kita merayakan cinta Allah. Kitapun harus membangun komitmen menyambut cinta Allah dan tidak membiarkan cinta Allah bertepuk sebelah tangan. Dunia ini membutuhkan cinta Allah agar mengalami pemulihan secara total. Tapi tempat bagi cinta Allah bersemi harus dimulai dengan membuka hati kita masing – masing. Hati menjadi pusat kehidupan sebagai tempat Yesus terlahir. Mari mengundang Kristus Putra Natal dalam kehidupan kita masing – masing.
Seperti lagu pujian yang tidak asing lagi bagi kita.
Mari masuk …
Mari masuk …
Masuk hatiku yah Yesus …
Datang sekarang …
Datang tinggal …
Dalam hatiku yah Yesus …

In to my heart …
In to my heart …
Come in to my heart Lord Jesus …
Come in to now …
Come in to stay …
Come in to my heart Lord Jesus.

Selamat merayakan Natal Yesus Kristus. Tuhan memberkati.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "NATAL : MERAYAKAN CINTA ALLAH (Yohanes 3:16)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed