KHOTBAH PERNIKAHAN: KASIH KRISTUS DASAR HIDUP KELUARGA KRISTEN (I Korintus 13:1-13)

Ada satu lagu pop dari Doel Sumbang yang popular tahun 90-an, para orang tua pasti familiar dengan lagunya. Syairnya berbunyi begini: Cinta itu anugerah maka berbahagialah sebab kita sengsara bila tak punya cinta. Tanpa cinta kita sengsara, ada cinta hati bahagia. “Lihat ade pu senyum saja kaka lemah, baca ade pu balasan WA saja, orang bisa pikir kaka gila karena kaka senyum - senyum sendiri”. Hari ini kita semua juga berbahagia, kita bersukacita karena perjalanan cinta tujuh tahun dalam masa pacaran antara mempelai kita hari ini yang akan disatukan dan diberkati oleh Tuhan. Kita berbahagia juga bersama kedua keluarga besar. Tidak ada yang lebih indah dalam kebahagiaan dari pernikahan yang diletakkan di atas dasar kasih Kristus. Tema kita: KASIH KRISTUS DASAR HIDUP KELUARGA KRISTEN.

 

1.  Kasih Kristus Adalah Dasar

Pernikahan bukan sekadar tentang dua orang yang saling jatuh cinta secara romantik, bukan tentang menyatukan rasa yang menggebu – gebu, bergelora, membuat hati berbunga – bunga seperti dalam lagu Doel Sumbang tadi. Jatuh cinta itu mudah, pandangan pertama bisa membuat kita jatuh cinta. Dalam pernikahan Kristen jatuh cinta saja belum cukup karena yang dibutuhkan adalah membangun cinta. Membangun cinta atas dasar kasih Kristus, kasih agape — kasih yang tidak bersyarat, kasih yang tanpa pamrih, kasih yang berkorban. Itu yang dilakukan Yesus bagi kita. Ia menjadi manusia, Ia menderita, Ia mati dan bangkit untuk kita. Paulus menegaskan untuk jemaat di Korintus. Betapa pun hebatnya karunia atau kemampuan seseorang — bahkan jika ia bisa berkata-kata dengan bahasa malaikat, memiliki iman yang memindahkan gunung, atau memberikan seluruh hartanya — semua itu tidak berarti kalau tanpa kasih. Begitu pula dalam pernikahan. Kecocokan, kepribadian, kemampuan ekonomi — semua itu penting, tetapi tanpa kasih yang sejati, semuanya akan rapuh. Fondasi rumah tangga Kristen bukanlah perasaan, bukan juga kondisi ekonomi, bukan kesamaan hoby pasangan tetapi fondasinya adalah kasih Kristus.

2. Kasih Adalah Tindakan/Perbuatan

Love bukan hanya kata sifat tapi juga kata kerja. I Korintus 13 Kasih itu sabar, murah hati, tidak memegahkan diri, tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ini bukan berbicara tentang emosi atau tentang perasaan melainkan tindakan, perbuatan, kelakuan. Itu berarti kasih nyata melalui perilaku kita terhadap pasangan kita setiap hari. Sabar, murah hati, tidak cemburu dan lain – lain adalah teladan Kristus. Yesus tidak hanya berkhotbah dan mengajar tentang kasih tetapi Yesus menyatakan tindakan kasih yang nyata melalui pengorbananNya bagi kita. Oleh sebab itu kita mengasihi karena Kristus lebih dahulu mengasihi kita.

Kedua mempelai mulai hari ini kalian bukan lagi dua, melainkan satu. Ingatlah bahwa Keluarga Kristen bukan tanpa masalah, ada pasang surut, ada badai hebat, ada salah paham, ada ribut rukunnya, tapi dalam setiap keadaan, kasih Kristus harus berperan. Waktu penggembalaan: Karakter baik membuat mereka saling jatuh cinta selama 7 tahun, ketika perasaan tidak lagi sehangat di awal, kasihlah yang membuat tetap setia sampai maut memisahkan. Kasih tidak mencari keuntungan sendiri, kesenangan sendiri. Tapi kasih memahami, mengampuni dan berkorban.

3. Kasih Adalah Panggilan Seumur Hidup

Ayat 8 berkata: “Kasih tidak berkesudahan.” Cinta sejati adalah kasih yang bertahan — bukan hanya selama semuanya berjalan lancar, tetapi justru saat hidup menghadirkan tantangan. Dalam Pernikahan Kristen apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Apa yang sudah dikuduskan Allah tidak boleh dicemari oleh manusia. Seumur hidup sampai maut memisahkan, kedua mempelai dipanggil untuk terus saling belajar, berproses untuk mengasihi, bertumbuh dalam kasih, dan mencerminkan kasih Kristus satu kepada yang lain. Ingatlah bahwa kasih yang seperti ini tidak dapat dihasilkan dari kekuatan manusia semata. Kita membutuhkan pertolongan Allah setiap hari. Maka jadikan Tuhan sebagai pusat dalam rumah tangga kalian. Berdoalah bersama. Bacalah Firman bersama. Bangun hubungan yang bukan hanya horizontal antara kalian berdua, tetapi juga vertikal, bersama Tuhan.

4. Yang Terbesar Adalah Kasih

Akhir dari bagian ini mengatakan: “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” Iman akan menopang kalian dalam tantangan. Pengharapan akan memberi kalian arah dan tujuan. Tetapi kasihlah yang mengikat semuanya. Karena Allah adalah kasih. Maka ketika kalian memilih untuk saling mengasihi — dalam suka dan duka, sehat dan sakit, kaya dan miskin — kalian sedang menjadi saksi kasih Kristus di dunia ini. Bangunlah rumah tangga di atas dasar kasih Kristus. Kedua keluarga besar dan kita semua yang hadir, mari hidup sesuai teladan kasih Kristus kepada kita. Kasih bukan hanya ucapan tapi perbuatan. Kasih bukan sekedar rasa tapi perilaku. Kasih bukan hanya slogan tapi gaya hidup. Kasih bukan cuma identitas kekristenan karena kasih adalah jiwa dari kekristenan itu sendiri. Selamat Berbahagia. Selamat menempuh hidup baru. Tuhan memberkati. Amin

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH PERNIKAHAN: KASIH KRISTUS DASAR HIDUP KELUARGA KRISTEN (I Korintus 13:1-13)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

PROSES RETREAT LANSIA ZOAR KLALIGI

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed