RANCANGAN KHOTBAH: KEBENARAN YANG SEJATI (Filipi 3:1-16)
Gagasan Utama Khotbah:
Yesus Kristus adalah kebenaran yang sejati maka yang terpenting adalah mengenal Yesus bukan sekedar percaya tetapi menjadikan Yesus sebagai pusat dan tujuan kehidupan
Tujuan yang akan dicapai melalui Khotbah:
Jemaat percaya kepada Yesus sebagai kebenaran sejati; bukan hanya “percaya” saja tetapi mengalami kehadiran Yesus dalam kehidupan sehari – hari yaitu kuasa yang mengalahkan dosa, memberi pengharapan dalam hidup dan terus bertumbuh dalam Yesus
Pembukaan:
Banyak orang mencari kebenaran dalam praktek – praktek keagamaan, dalam perbuatan baik, dalam gelar, harta, atau status sosial. Namun, Firman Tuhan hari ini dalam Filipi 3:1-16, memberi pesan penting untuk kita bahwa kebenaran yang sejati tidak datang dari diri kita sendiri atau dari dunia ini, tetapi hanya ditemukan di dalam Kristus.
Konteks saat itu:
Paulus menulis Surat ini ketika sedang dipenjarakan karena Pemberitaan Injil. Surat ini ditulis sekitar tahun 60–62 M. Dari dalam penjara Paulus tetap memberitakan Injil dengan mengirimkan surat – surat untuk jemaat – jemaat Kristen. Filipi, sebuah kota di wilayah Makedonia (sekarang wilayah Yunani utara), yang merupakan bagian dari kekuasaan Romawi. Selain Filipi, ada juga jemaat Tesalanika dan Berea yang sama – sama ada dalam wilayah Makedonia. Kota Filipi adalah tempat pertama di mana Paulus memberitakan Injil di daratan Eropa. Jemaat Filipi memiliki kedekatan secara emosional dengan Paulus, termasuk tokoh-tokoh seperti Lidia (seorang pedagang kain ungu) juga kepala penjara Filipi yang kisahnya dapat kita baca dalam Kisah Para Rasul pasal 16. Jemaat Filipi mengirim bantuan kepada Paulus karena itu dalam surat ini Paulus mengucapkan terima kasih kepada mereka. Namun ada kondisi penting lain yang mendorong Paulus menulis surat ini yaitu untuk memelihara iman warga jemaat. Jemaat Filipi sedang mengalami tantangan penganiayaan dan tantangan dari para penyesat dengan ajaran yang menenkankan tentang sunat dan ketaatan hukum Taurat sebagai kebenaran yang harus dipegang.
Latar Belakang dalam Kaitan dengan PL:
Hukum Taurat dan sunat dalam Perjanjian Lama. Sunat sebagai tanda perjanjian, anak laki – laki Israel disunat pada hari ke – 8 (Kejadian 17:12; Imamat 13:3)
Penjelasan Teks
Ayat 1-7: Meninggalkan kebenaran palsu dan kebenaran lahiriah
Paulus memulai bagian ini dengan seruan: “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.” Sukacita yang dimaksud bukan tergantung pada situasi atau keadaan dunia, melainkan berakar pada hubungan yang benar dengan Kristus. Sukacita yang sejati hanya ditemukan dalam relasi dengan Yesus. Lalu Paulus melanjutkan dengan sebuah peringatan keras: “Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat palsu!” (ayat 2). Yang dimaksud adalah penyesat/orang-orang yang mengajarkan bahwa untuk diselamatkan, seseorang harus mematuhi hukum Taurat, termasuk sunat, sebagai syarat keselamatan. Ini adalah kebenaran palsu. Kebenaran sejati tidak berasal dari upaya manusia, melainkan dari hubungan dengan Allah melalui Roh dan pengenalan akan Kristus (ayat 3) Paulus memiliki kebenaran lahiriah bahkan lebeh dari apa yang disangka orang. Kebenaran lahiriah pada diri Paulus: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, suku Benyamin, orang Ibrani asli, hidup menurut hukum Taurat sebagai orang Farisi, dan begitu bersemangat sampai ia menganiaya jemaat. Tetapi semua yang dahulu Paulus banggakan kini tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus. Dari percaya pada diri sendiri kepada percaya sepenuhnya kepada Kristus.
Ayat 8-16: Mengenal Yesus sebagai kebenaran sejati (bertumbuh, berproses dan fokus dalam Yesus).
Hal – hal yang diejlaskan: Di ayat 8, Paulus menyatakan, “malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.” Kata “pengenalan” di sini bukan sekadar tahu secara intelektual, tetapi memiliki relasi yang intim dan pribadi. Paulus menegaskan bahwa kebenaran sejati bukan diperoleh dari hukum Taurat (ayat 9), tetapi “kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman.” Ini adalah inti dari Injil! Kita dibenarkan bukan karena apa yang kita lakukan, tetapi karena apa yang Kristus sudah lakukan bagi kita dalam kematian dan kebangkitanNya. Itulah yang mendorong kerinduan Paulus untuk mengenal kuasa kebangkitan Kristus dan mengambil bagian dalam penderitaan-Nya. Ini menunjukkan bahwa kebenaran sejati bukan hanya menyelamatkan, tetapi juga mengubah hidup. Paulus menggunakan gambaran seorang pelari yang melupakan apa yang di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di depan (ayat 13). Dan ia menutup dengan nasihat: “Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian: dan jika lain hal kamu pikirkan, hal itu pun akan dinyatakan Allah kepadamu.” (ayat 15). Paulus mendorong jemaat untuk memiliki pola pikir rohani yang sama: mengejar Kristus, bertumbuh dalam Kristus bukan diri sendiri.
Referensi lain dalam Alkitab:
Hosea 6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia dan bukan kurban sembelihan; Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban bakaran
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku
Ilustrasi:
ü Asuransi jiwa memiliki banyak kelebihan dalam memberikan perlindungan finansial bagi keluarga dan diri sendiri yaitu menjadi penjamin jika terjadi kematian. Tapi Asuransi jiwa tidak dapat menjamin keselamatan jiwa. Keselamatan jiwa hanya diperoleh di dalam Yesus sang kebenaran sejati.
ü Kompas dipakai sebagai alat untuk menentukan arah dan jalan terutama saat kita sedang perpetualang di hutan, hiking dll. Tapi bila kita menggunakan kompas yang salah maka kita pasti akan tersesat. Kompas sejati dalam kehidupan adalah Yesus—Dialah kebenaran yang tidak berubah, yang memandu manusia dalam hidup yang penuh kebingungan.
ü Pernakah google maps membawa kita pada arah yang salah? Ya pernah, mungkin ada diantara kita yang pernah mengalaminya. Secanggih apapun teknologi buatan manusia, ternyata masih memiliki kelemahan dan masih dapat salah dalam menentukan kebenaran dan jalan. Yesus satu – satunya jalan dan kebenaran yang sejati. File Yesus tak pernah eror, arahNya selalu tepat
Aplikasi:
ü Masihkah kita menaruh harapan kehidupan kita pada hal – hal yang kita miliki atau pada hal – hal lahiriah yang kita pikir dapat menjamin hidup kita tetapi sesungguhnya hanya semua semata?
ü Apakah kita sungguh – sungguh menjadikan Yesus sebagai pusat dan tujuan hidup kita? Ataukah masih ada hal – hal duniawi yang menggoda dan menggiurkan kita lalu membawa kita tersesat dan jauh dari Yesus? Apakah kehidupan kita dipimpin oleh Yesus sang kebenaran sejati? Ataukah kita masih mengandalkan kemampuan dan kekuatan kita atau teknologi dunia ini untuk menjalani kehidupan ini? Adakah kita masih terjebak pada dosa – dosa masa lalu dan terus menerus berputar dalam belenggu kehidupan?
Ringkasan gagasan utama:
Marilah kita percaya kepada Yesus sebagai kebenaran sejati dan jalan kehidupan kita. Percayalah dan alami kuasa kehadiran Yesus dalam kehidupan kita setiap hari yaitu kuasa yang mengalahkan dosa, memberi pengharapan dalam hidup dan terus bertumbuh dalam kebenaran itu.
Penutup:
Kebenaran yang sejati bukanlah prestasi dalam praktek keagamaan, atau pencapaian pribadi. Semua itu bisa menjadi baik, tetapi tidak bisa menyelamatkan. Kebenaran yang sejati hanya ditemukan dalam pribadi Yesus Kristus—melalui pengenalan akan Dia, hidup dalam kuasa kebangkitan-Nya, dan mengikuti jejak penderitaan-Nya. Dalam dunia yang begitu sibuk mencari pembenaran diri, identitas, dan makna, kita diingatkan bahwa yang paling penting bukanlah siapa kita di hadapan manusia, tetapi siapa kita di hadapan Allah. Dan di dalam Kristus, kita telah dibenarkan, dikasihi, dan dipanggil untuk hidup baru. Teruslah move on bersama Yesus dan memberi dampak bagi dunia untuk kemuliaan Tuhan. Amin
Belum ada Komentar untuk "RANCANGAN KHOTBAH: KEBENARAN YANG SEJATI (Filipi 3:1-16)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.