KEBANGKITAN YESUS, DASAR KEBANGKITAN PENYEMBAH - PENYEMBAH BENAR (Yohanes 20:24-29)

Untuk tidak percaya sesuatu karena tidak melihat bukti merupakan hal yang umum terjadi dalam kehidupan manusia. Dan ini menyangkut hal kepercayaan kepada nilai-nilai tertentu dalam masyarakat. Orang Yahudi misalnya, tidak percaya kalau orang mati bisa bangkit. Tidak heran kalau Tomas tidak percaya ketika murid-murid yang lain katakan kepadanya: “kami telah melihat Tuhan” (ayat 24). Tuhan sudah mati, bagaimana mungkin teman-temannya bisa melihat Tuhan. Ini hal yang irasional, tidak masuk akal. Karena itu Tomas menuntut bukti barulah dia percaya. “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku menaruh jariku ke dalam belas paku itu serta menaruh tanganku ke lambung-Nya. Sekali-kali aku tidak akan percaya”(ayat 25). Sebenarnya sikap untuk tidak percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal bukan hanya ada pada Tomas, tetapi dimiliki semua orang, siapa saja kalau berhadapan dengan hal-hal yang tidak masuk akal pasti menjadi ragu dan bertanya, benarkah itu?

 

Beriman kepada Yesus memang ada hal-hal yang tidak masuk akal, karena melampaui kemampuan kita untuk berpikir. Misalnya perintah Yesus untuk mengasihi musuh (Matius 5:43). Ini perintah yang tidak masuk akal, masa musuh, orang yang bikin susah harus dikasihi. Kalau musuh harus dilawan dan kalau perlu dibunuh, bukan dikasihi. Musuh bukan dikasihi, melainkan dibenci. Maka mengasihi musuh suatu tidak masuk akal. Tetapi dalam iman Kristen, memang ada hal-hal yang tidak masuk akal manusia, karena tuntutan Tuhan demi keselamatan kadang melewati daya pikir manusia.  

 

Apa yang harus kita lakukan ketika kita menghadapi tuntutan Tuhan yang tidak dapat kita mengerti bahkan tidak masuk akal? Mari kita belajar dari Tomas. Tomas minta bukti, bahwa Yesus itu bangkit. Bahwa Dia itu Tuhan yang hidup. Yesus yang bangkit itu menunjukan kepada Tomas bekas luka pada tangan dan lambungnya. Ini adalah tanda-tanda pengorbanan Yesus untuk keselamatan manusia. Dan oleh pengorbanan Yesus itu, hari ini kita ada dalam keselamatan, oleh pengorbanan Yesus itu hari ini kita ada dalam kehidupan kekal, sebagaimana dicatat dalam Yoh 3:16. Bagaimana hari ini kita mengalami keselamatan dan kehidupan kekal itu? Dalam dunia yang masih dipengaruhi kejahatan, kita memahami keselamatan dan kehidupan kekal sebagai kehidupan yang berkesinambungan. Nanti malam kita akan mengakhiri seluruh aktivitas hari ini, dan memasuki sekian jam dalam keadaan mati. Tetapi besok pagi oleh perkenaan Tuhan kita bangkit dan memasuki hari dan kehidupan yang baru. Ini sesungguhnya bukti bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup, Tuhan yang menyelamatkan kita dari kuasa dosa dan kematian. Karena itu seperti Tomas, sepatutnya kita mengaku: “ya Tuhanku dan Allahku” (ayat 28). Ini adalah pengakuan yang  tidak saja menyatakan kebenaran akan kebangkitan Yesus, tetapi juga sebuah penyerahan diri kepada Yesus, sebab Dia adalah Tuhan yang menyematkan manusia dari kuasa dosa dan maut, dan Dialah Allah yang memberi kehidupan kekal bagi manusia. Tomas mengaku karena secara langsung melihat bukti pengorbanan Yesus. Bagaimana dengan kita yang tidak melihat secara langsung tetapi percaya bahwa Yesus itu bangkit, Dialah Tuhan yang menyelamatkan kita dari dosa, Dialah Allah yang memberi kita kehidupan kekal. Kepada kita yang tidak melihat namun percaya Yesus bilang: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (ayat 29). Orang Kristen, termasuk warga GKI tidak melihat luka pada tangan dan lambung Yesus, tetapi kita percaya Yesus itu adalah Tuhan dan juruselamat yang membebaskan kita dari kuasa dosa dan maut. Dia adalah Allah kita yang menyediakan dan memberi kehidupan bagi kita, dan ini yang membuat kita bahagia. Marilah kita terus dan tetap mengaku: Ya Tuhanku dan Allahku, marilah kita menyerahkan segenap kehidupan kita kepada-Nya, sebab Dia, Yesus, adalah Tuhan dan Allah kita. Amin! (Penulis: Pdt. DR. Sostenes Sumihe, M. Th)

 

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KEBANGKITAN YESUS, DASAR KEBANGKITAN PENYEMBAH - PENYEMBAH BENAR (Yohanes 20:24-29)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed