KEBANGKITAN TUBUH (I Korintus 15:35-58)

Tuhan sangat baik bagi kita. Jika kita masih diberi kesempatan untuk menikmati perjumpaan dengan Tuhan dan dengan saudara seiman dalam ibadah ini, itu karena kebaikan Tuhan. Ketika kita berada dalam pergumulan, Tuhan memberi kekuatan; yang berduka mengalami penghiburan Tuhan; yang sakit juga dapat sembuh dan dipulihkan. Semua karena kasih dan kuasa Tuhan. Tapi ini bukan saja tentang hidup sehari – hari yang bisa kita jalani sampai hari ini, karena kasih dan kuasa dari Tuhan yang bangkit itu dialami baik dalam kehidupan maupun kematian, dalam dunia orang mati maupun dalam kemuliaan Sorgawi. Ini hal yang sangat luar biasa. Kita tahu bahwa sekarang manusia sudah bisa pergi ke bulan. Maka mestinya siapa pun bisa pergi ke bulan. Anda bisa bulan madu di bulan. Tapi apakah semudah itu? Walaupun manusia sudah bisa pergi ke bulan tapi tidak otomatis semua orang bisa sampai di bulan. Untuk bisa sampai di bulan adalah kalau ia berada dalam pesawat ruang angkasa seperti seorang astronot.

 

Kristus bangkit, siapa pun bisa bangkit. Namun, tidak otomatis semua orang bangkit. Hanya mereka yang berada di dalam Kristus yang dapat mengalami kebangkitan. Kristus adalah buah sulung kebangkitan, dan siapa pun yang percaya kepada-Nya akan dibangkitkan tubuh. Ini kemudian menimbulkan pertanyaan dari orang – orang Kristen di Korintus waktu itu, "Bagaimana orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?" (ayat 35). Bukankah setelah kita mati maka tubuh ini akan hancur. Kalau dikubur dimakan cacing; kalau dikremasi jadi abu; kalau tenggelam dimakan ikan. Bagaimana kebangkitan tubuh itu? Paulus menjawab: "Hai orang bodohl", ini Paulus sudah gemas ini; Paulus bukan menghina mereka, tapi dengan keras menegor mereka. Orang – orang Kristen di Korintus ini sudah percaya Yesus tapi mengapa pemahaman mereka tentang Yesus yang bangkit masih lemah? Paulus menjelaskan tentang hal menanam benih, benih yang ditanam. Jika menanam biji mangga, yang tumbuh pasti pohon manga yang berbeda dari benih/biji yang ditanam. Untuk menjadi pohon manga, maka benih harus di tanam, bersedia mati dan hancur. Itu karya Allah dalam proses semesta. Jadi, kalau kita mati, "tubuh lama" ini hancur, tetapi kita akan bangkit dengan "tubuh baru". Itu misteri Ilahi yang mesti dimengerti dengan iman bukan dengan logika.

 

Paulus menegaskan tentang kebangkitan tubuh itu, Jadi, kalau kita hidup dalam Kristus, kita akan bangkit lagi dalam tubuh yang baru. Tubuh yang baru itu tidak binasa lagi. Ada satu kepastian tentang sifat dari tubuh kita setelah dibangkitkan: "Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan" (ayat 42). Tubuh yang baru itu tidak hina lagi. "Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan" (ayat 42). Tubuh yang baru itu tidak lemah lagi. "Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan." Tubuh yang baru itu tidak lemah lagi, tetapi kuat. Tubuh kita sekarang ini, betapa pun kuatnya, pasti akan lelah lemah. Tetapi tubuh yang baru tidak demikian, yang namanya lelah, pegal linu, kesemutan, asam urat tidak ada lagi.

 

Paulus menantang: "Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?". Maut dan sengatnya, dosa dan kutuk hukum Taurat sudah dikalahkan oleh Yesus. Paulus menyampaikan berita sukacita bagi kita: “Syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita” (ayat 57). Jadi dalam iman kebangkitan tubuh bukan mitos. Satu hal yang pasti di dunia ini adalah, semua orang pasti mati, baik pendeta maupun dokter, guru maupun siswa, pejabat maupun rakyat biasa. Perbedaannya hanyalah apakah kita mati dengan benih kehidupan yang kekal atau tidak? Paulus menutup bagian ini dengan ajakan, supaya menikmati hidup di dunia bersama Yesus yang bangkit. "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." Berdiri teguh artinya tetap stabil, posisi yang tidak terombang ambing oleh pengaruh dunia ini, jangan goyah, jangan bergeser dari iman, kasih dan ketekunan dalam Tuhan. Giatlah selalu artinya penuh sukacita penuh semangat yang berlimpah – limpah secara kualitas dan kuantitas dalam pekerjaan Tuhan, karena kerja keras dan jerih payahmu tidak sia – sia. Ketika hari ini kita merasa semua yang kita buat sia-sia, hampa, kosong, tak berarti! Saat kita sedih kita mencari penghiburan. Ketika kita terjatuh kita mencari kekuatan untuk bangkit. Ketika kita kehilangan pengharapan, kita mencari sesuatu agar pengharapan itu kembali ada. Namun hari ini Firman Tuhan menjadi jawaban kita, bahwa bersama dengan Yesus yang bangkit  segala Jerih Payah kita tidak akan sia – sia. Tetaplah berdiri di satu posisi, tetap tenang, tetap setia, tetap tabah, jangan bergeser, tetaplah teguh, berlimpahlah dalam kualitas dan kuantitas, dalam semangat di tengah pekerjaan Tuhan. Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan tuhan keletihanmu, kelelahanmu, air matamu, kerja kerasmu tenagamu, susah payahmu, tidak akan menemui kehampaan. Mari tetap giat di dalam Tuhan. Amin! Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KEBANGKITAN TUBUH (I Korintus 15:35-58)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed