PENGORBANAN YESUS KARENA SUATU TANGGUNG JAWAB (Lukas 23:33-49)


Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Karena itu ada istilah : Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Tetapi Yesus, Tuhan kita mengalami sengsara dan menjalani derita bahkan mati tersalib untuk menanggung apa yang tidak diperbuatNya. Hari ini kita menghayati kematian Yesus Kristus pada Jumat yang Agung, dengan membaca Firman Tuhan dalam Lukas 23:33-39 dengan tema sentral : “Pengorbanan Yesus karena suatu tanggung jawab”.

Hukuman mati dengan cara disalibkan adalah sebuah kutukan dan hukuman bagi penjahat Kaliber. Orang yang disalib adalah orang yang terkutuk, terhukum dan jahat. Tapi Yesus disalibkan bukan karena Ia terkutuk, bukan karena Ia pantas terhukum juga bukan karena perbuatan kejahatan. Yesus disalibkan karena suatu tanggung jawab dalam kasihNya untuk menggantikan manusia terkutuk, manusia yang terhukum, manusia yang melakukan kejahatan dan manusia yang berdosa yaitu saya dan saudara. Yesus bertanggung jawab atas dosa yang dilakukan manusia. Oleh karena dosa itu, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Di bukit Golgota, Yesus disalibkan bersama dua orang penjahat. Yesus terhitung diantara para pemberontak. Meskipun Pemimpin Yahudi dan orang banyak telah memposisikan Yesus sebagai seorang penjahat tetapi mereka terus mempermalukan Yesus. Mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus. Para pemimpin mengejek Yesus. Para prajurit mengolok-olokan Yesus. Mereka bukan hanya menyiksa tubuh Yesus, mereka bukan hanya mempermalukan harga diri Yesus tapi mereka juga menginjak – nginjak status Yesus sebagai Mesias dan Raja. Mereka bahkan menghujat Yesus selaku Juruselamat. Siksaan dan derita yang Yesus alami bukan hanya secara Fisik saja tetapi juga keIlahianNya.

Orang banyak yang selalu berkerumun untuk mendengar pengajaran Yesus dan menyaksikan mujizat – mujizat Yesus hanya berkerumun menonton peristiwa itu seperti menonton sebuah Film. Perempuan – perempuan yang selalu mengikuti Yesus bahkan tidak sanggup mendekat. Mereka berdiri jauh – jauh dan melihat semuanya itu. Para muridNya tidak disebutkan berada di mana, tetapi sudah tentu mereka telah meninggalkan Yesus. Yesus menjadi yang terhukum dan ditolak oleh manusia yang ditebusNya

Yesus rela menanggung semua siksaan menuju kematianNya dan Ia bahkan memohon pengampunan Bapa atas semua yang terjadi dalam peristiwa Via Dolorosa hingga Golgota itu. Kata – kata pertama dari tujuh perkataan Yesus dikayu salib adalah sebuah Doa : “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Yesus yang sudah rela menanggung hukuman atas perbuatan dosa manusia ternyata masih memohon pengampunan bagi manusia. Yesus bukan sekedar memohon pengampunan tapi Yesus juga menerima penjahat yang tergantung bersamaNya. Penjahat itu menyadari bahwa ia layak menerima hukuman dan ia percaya bahwa Yesus adalah orang benar yang menanggung hukuman padahal Yesus tidak berbuat sesuatu yang salah. Di kayu salib pada bukit Golgota itu, Yesus menyatakan kasihNya yang menebus dan menyatakan anugerah keselamatan bagi penjahat itu.

Yesus Juruselamat kita menyerahkan nyawaNya kepada Bapa. Kematian manusia umumnya adalah karena Allah mengambil nyawa manusia tetapi kematian Yesus berbeda, karena Yesuslah yang menyerahkan nyawaNya sendiri. Ayat 46 yang merupakan perkataan terakhir Yesus di kayu salib: “Ya Bapa, kedalam tanganMu kuserahkan nyawaKu”. Lalu Yesus menyerahkan nyawaNya. Ini menegaskan maksud misi Yesus bahwa Yesus tersalib dan mati karena kasihNya demi menyelamatkan manusia.

Menjelang kematian Yesus, alampun turut menjadi saksi. Kegelapan 3 jam sebagai tanda kembalinya kehidupan manusia ke masa sebelum penciptaan. Ketika bumi hanya diliputi kegelapan. Begitulah kegelapan hidup manusia.  Tetapi itu tidak berlangsung selamanya. Kematian Yesus dan kebangkitanNya menghalau kegelapan dosa dan kegelapan hidup manusia. Karya pendamaian Allah berlaku atas kehidupan manusia dengan terbelahnya tabir Bait Suci menjadi dua. Semua hutang dosa telah lunas dan kehidupan manusia kembali diperdamaian dengan Allah.

Salib dan kematian Yesus membawa seorang penjahat menyesali dosanya dan Kepala Pasukan memuliakan Allah dengan mengakui bahwa Yesus adalah orang benar. Orang banyak yang berkerumum untuk menonton kemudian pulang sambil memukul – mukul diri. Salib dan kematian Yesus membawa perubahan dan membaharui kehidupan manusia. Setiap orang yang memandang pada Kristus dan SalibNya haruslah menyesali dosa dalam kehidupannya.

Salib bukan hanya lambang kasih, pengampunan dan pemberian diri sebab Salib juga adalah lambang tanggung jawab. Oleh karena itu pada Jumat yang Agung ini kita bagian Firman Tuhan dan tema pemberitaan Firman memberi pesan bagi kita:

1.   Yesus telah memberi teladan tentang mengampuni meskipun menderita karena itu setiap orang percaya dipanggil untuk mengampuni kesalahan dan kejahatan sesama. Kita bukan saja mengampuni saudara kita karena kita dipanggil untuk mengasihi orang yang memusuhi dan membenci kita. Kita mengampuni karena Kristus lebih dahulu mengampuni kita. Kita juga menerima tanggung jawab dari Tuhan bukan hanya sekedar mengampuni saja tetapi juga membawa orang – orang yang telah jauh dari Tuhan untuk mengalami Kasih dan Anugerah Tuhan.
2.  Sebagaimana Yesus menerima seorang penjahat yang menyadari dosanya maka Yesuspun menerima kita. Yesus tidak melihat latar belakang kehidupan kita yang hitam. Yesus hanya menanti pengakuan kita yang jujur akan dosa – dosa kita seperti yang dilakukan seorang penjahat yang disalibkan bersama Yesus. Yesus juga  menanti pengakuan kita yang jujur tentang siapa Tuhan seperti yang dilakukan kepala Pasukan.
3.    Yesus telah memberi teladan bagi kita tentang tanggung jawab. Yesus tidak lari dari tanggung jawab. Ia melakukan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab manusia. Karena kasihNya yang besar bagi manusia maka Pengorbanan Yesus merupakan suatu tanggung jawab. Salib bukan hanya lambang kasih, pengampunan dan pemberian diri. Salib juga adalah lambang tanggung jawab. Pada kayu Salib segala tanggung jawab dituntaskan oleh Yesus. Oleh sebab itu, kita masing – masing dipanggil untuk menjalani hidup kita dengan penuh tanggung jawab. Allah memberi tanggung jawab bagi kita. Tanggung jawab dalam Keluarga, tanggung jawab dalam pekerjaan, tanggung jawab dalam Gereja bahkan tanggung jawab dalam hidup bermasyarakat. Kerjakan tanggung jawab dengan sungguh – sungguh. Jangan lari dari tanggung jawab kita. Jangan menyimpang dari pengakuan dan janji kita. Ingatlah bahwa Jumat Agung menjadi bermakna karena kita menjadi orang Kristen yang berkorban, mengasihi dan bertanggung jawab. Amin


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "PENGORBANAN YESUS KARENA SUATU TANGGUNG JAWAB (Lukas 23:33-49)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed