KHOTBAH 2: HIDUP YANG BERBUAH DALAM KRISTUS (Yohanes 15:1-8)

Ada buah palstik hanya jadi pajangan, hanya bisa dilihat, dipegang tapi tidak bisa dimakan. Berbeda dengan yang benar – benar buah. Tentu bisa dimakan, enak dan mengenyangkan. Yesus mau hidup kita berbuah, tapi bukan buah yang palsu melainkan buah sejati yang dihasilkan karena hidup kita melekat dengan Yesus sang pokok Anggur yang benar. Tema kita: Hidup Yang Berbuah dalam Kristus. Dalam bacaan kita ini, Yesus menggambarkan hubunganNya dengan para muridnya seperti pokok Anggur dan ranting. Di Israel tanaman anggur adalah simbol kehidupan dan berkat Allah. Dalam Perjanjian Lama, Israel sering digambarkan sebagai kebun anggur Allah, tetapi sering kali mereka gagal menghasilkan buah yang baik (Yesaya 5:1–7). Yesus berkata: “Akulah pokok anggur yang benar.” Itu artinya Yesus adalah sumber kehidupan. Kita hanya dapat berbuah apabila tinggal di dalam Yesus. Satu kata kunci penting dalam bagian ini: “tinggallah.” Kata tinggal (dalam bahasa Yunani: menō) berarti menetap, bertahan, melekat erat. Ini bukan hubungan sementara, melainkan kesatuan yang terus-menerus. Tinggal di dalam Kristus berarti hidup dalam persekutuan dengan Dia setiap hari: dalam doa, merenungkan firman, menaati kehendak-Nya, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada pimpinan-Nya. Kita bisa aktif, sibuk, bahkan melayani, tetapi tanpa hubungan yang hidup dengan Yesus, semua itu akan kering dan tanpa makna.

 

Bapa digambarkan sebagai pengusaha kebun anggur yang dengan teliti memelihara pohon itu. Ia memangkas ranting yang tidak berbuah, dan membersihkan ranting yang berbuah supaya menghasilkan lebih banyak lagi. Pemangkasan ini melambangkan proses disiplin yang Allah kerjakan dalam hidup kita. Kadang Allah mengizinkan kita mengalami penderitaan, kehilangan, atau tantangan. Ia sedang membentuk kita menjadi lebih berbuah. Ranting yang tidak berbuah menggambarkan kehidupan yang tidak menghasilkan kasih, ketaatan, atau perubahan karakter. Yesus juga memperingatkan: “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering; kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” (ayat 6) Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan rohani yang terputus dari Kristus akan kehilangan makna, arah, dan akhirnya menuju kebinasaan. Maka satu-satunya jalan untuk tetap hidup dan berbuah adalah dengan tinggal di dalam Kristus.

Hidup yang berbuah adalah hidup yang berdampak berkat. Seorang Kristen yang berbuah bukan hanya menikmati keselamatan pribadi, tetapi membagikan kasih Kristus kepada sesama. Hidupnya menjadi kesaksian yang memuliakan Allah sehingga Allah Bapa dimuliakan.  Tinggal di dalam Yesus bukan hanya hidup berbuah, tapi bahkan apa yang kita minta dalam bapa itu diberikan. Berbuah dalam Kristus berarti membiarkan kasih-Nya mengalir melalui kita — dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, dan relasi dengan sesama. Kita dipanggil untuk menjadi ranting yang menyalurkan kehidupan Kristus kepada dunia yang haus akan kasih dan kebenaran. Berbuah juga berarti bertumbuh dalam karakter Kristus: rendah hati, mengampuni, setia, dan penuh kasih. Yesus adalah Pokok Anggur yang benar. Tanpa Dia, kita tidak bisa hidup, apalagi berbuah. Namun jika kita tinggal di dalam Dia, hidup kita akan menghasilkan buah yang lebat — buah yang memuliakan Allah dan membawa berkat bagi banyak orang.  Marilah kita terus melekat pada Kristus melalui doa, firman, dan ketaatan. Biarlah setiap hari kita berkata seperti Rasul Paulus, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2:20). Amin.



 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: HIDUP YANG BERBUAH DALAM KRISTUS (Yohanes 15:1-8)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KHOTBAH 2: HIDUP YANG BERBUAH DALAM KRISTUS (Yohanes 15:1-8)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed