YESUS GEMBALA YANG BAIK, PEMIMPIN YANG MENGASIHI (Yohanes 10:1-21)

Kita ada saat ini karena kasih Tuhan. Kita hidup hari ini, itu karena kemurahan Tuhan. Luar biasa penyertaan Tuhan bagi kita. Yesus Gembala yang baik sudah menuntun kita menjalani 10 bulan di tahun 2025. Yesus gembala yang baik sudah menopang kita melewati pergumulan, kesulitan, sampai hari ini 2 Nov. Yesus gembala baik memberi berkatNya. Kita menikmati berkat – berkat Tuhan yang tidak terhitung banyaknya. Kalau ada yang menyangkal hal ini, itu sangat keterlaluan. Mari kita saling jabat tangan ucapkan: selamat hari minggu, bersyukur untuk Tuhan Gembala yang baik. Tema kita hari ini adalah: Yesus Gembala yang baik, Pemimpin yang mengasihi. Injil Yohanes berisi penggambaran tentang Yesus dengan berbagai simbol. Yesus itu air hidup, terang dunia, roti hidup, pokok anggur yang benar, jalan kebenaran dan hidup. Yesus itu gembala. Yesus itu pintu. Itu semua untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, dan bahwa dengan percaya kepada-Nya, orang memperoleh hidup yang kekal.

 

Pada pasal 10 ini, Yesus berbicara tentang gembala yang baik untuk menggambarkan diri-Nya sebagai pemimpin sejati, berlawanan dengan para pemimpin agama Yahudi yang bertindak seperti “pencuri dan perampok”. Yohanes 10:1–21 adalah pengajaran Yesus tentang kepemimpinan yang sejati dan kasih yang rela berkorban. Yesus menegaskan bahwa Dialah Gembala sejati, berbeda dari pemimpin-pemimpin palsu yang hanya mengejar kehormatan dan kekuasaan.  Yesus gembala yang baik. Perampok dan pencuri lewat jendela tapi gembala tau kandang itu dengan baik. Isi kandang juga gembala tau. Gembala mengenal setiap dombanya, bukan sekadar jumlahnya. Ia tahu karakter, kebutuhan, bahkan luka-luka yang ada pada domba itu. Relasi antara Gembala dan domba: bukan hubungan formal, melainkan hubungan kasih yang intim. Apakah kita masih peka mendengarkan suara Gembala yang baik itu? Yesus gembala yang baik dan kita ini domba - dombaNya maka jadilah domba yang dengar – dengaran. Jangan jadi domba yang kepala batu. Sudah tahu terluka tapi tidak mau diobati. Sedang tersesat tapi tidak mau dituntun. Jadilah domba yang taat dan setia.

 

Yesus, gembala yang baik menjadi Pintu bagi domba – domba. Dalam budaya Timur Tengah, seorang gembala sering berbaring di depan pintu kandang di malam hari. Tidak ada domba yang bisa keluar, dan tidak ada serigala yang bisa masuk tanpa melewati dia. Dengan kata lain, gembala itu sendiri menjadi “pintu”. Yesus menjadi satu-satunya jalan menuju keselamatan. Dunia ini hanya memberi kesenangan. Uang, jabatan, kekayaan dapat membuat kita jadi menjadi terhormat, tapi tidak memberi keselamatan. Ikuti Yesus sang gembala, semua keperluan disediakan, semua kebutuhan dipenuhi. Karena Ia beri hidup, bukan sekedar hidup tapi hidup yang berkelimpahan. Maka jangan biarkan kekayaanmu, uangmu, jabatanmu membuatmu melupakan Yesus. Tapi itu dipakai untuk jadi persembahan bagi Yesus. Keselamatan hanya melalui Yesus. Yesus adalah pintu dan jalan satu-satunya menuju kehidupan kekal. Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Bapa. Tidak ada keselamatan di luar Yesus. Namun lebih dari sekadar keselamatan kekal, Yesus ingin kita mengalami kehidupan yang berlimpah yakni hidup dalam damai, sukacita, dan kasih yang sejati. Sebagai umat Tuhan, kita diajak untuk hidup dalam perlindungan-Nya, tidak mencari “jalan pintas” lain di luar kebenaran firman.

 

Yesus, Gembala baik berkorban sampai mati. Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” (ay. 11). Yesus tidak hanya bicara tentang kasih. Tapi ia mati demi kasihnya bagi saya dan saudara. Yesus Gembala yang baik, pemimpin yang mengasihi, gembala berjalan di depan menjadi teladan, simbol kepemimpinan berdasarkan kasih. Kepemimpinan sejati ditandai oleh kasih dan pengorbanan, bukan kekuasaan atau kepentingan diri. Yesus, Gembala untuk semua domba. Yesus berkata, “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; mereka juga harus Kutuntun.” Keselamatan tidak hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga untuk kita semua dari berbagai bangsa dan latar belakang. Papua 100 tahun Nuabuatan I.S Kijne, GKI 69 Tahun, Moi 98 tahun. Mari tetap setia dalam tuntunan sang gembala baik ini.  Kasih Yesus melampaui batas-batas suku, ras, atau golongan. Gereja dipanggil untuk mencerminkan kasih universal itu—menjangkau yang terpinggirkan, mengasihi yang berbeda, dan menjadi satu tubuh di bawah Gembala yang sama. Dalam dunia yang terpecah karena kebencian, Yesus mempersatukan kita melalui kasih dan pengorbanan-Nya. Bacaan kita mencatat Ketika Yesus menyampaikan kebenaran ini, ada yang berkata Ia kerasukan setan. Respons orang terhadap keselamatan dari Yesus adalah pilihan dan keputusan pribadi. Percaya dan mempercayakan hidup kepada Gembala adalah pilihan dan keputusan hidup.  Kasih-Nya terbuka bagi semua, tetapi tidak semua orang mau mengikuti suara-Nya. Marilah percaya tuntunan sang Gembala. Ia tidak hanya menuntun dari depan, tetapi berjalan bersama di tengah kawanan domba-Nya. Biarlah kita semua hidup dalam kasih dan perlindungan Gembala yang baik, serta menjadi pemimpin yang mencerminkan hati-Nya di dunia ini. Amin.

 

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "YESUS GEMBALA YANG BAIK, PEMIMPIN YANG MENGASIHI (Yohanes 10:1-21)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

YOHANES PEMPABTIS DAN KEDATANGAN MESIAS (Markus 1:1-8)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed