KHOTBAH AKHIR BULAN: TUHAN PEMIMPIN YANG BAIK (Yehezkiel 34:1-31)

Saudaraku, 11 bulan sudah dijalani dalam pimpinan Tuhan, bagaimana perasaan kita? Senang? Bersyukur? Apakah ada yang sedang khawatir, cemas? Wah ini sudah di bulan ke 11 tapi yang diperjuangkan, yang dirindukan tahun 2025 ini belum tercapai. Apapun yang kita rasakan, kita pikirkan dan kita alami, kita patut bersyukur karena Tuhan itu baik. Tuhan pemimpin yang baik seperti Tema Ibadah Akhir Bulan Hari ini. Hidup kita seperti sebuah perjalanan, ada saat kita melewati jalan yang lurus dan aspalnya mulus. Tapi ada saat kita melewati jalan yang berkelok – kelok, turunan yang tajam maupun pendakian yang tinggi. Jalan berbatu. Jalan rusak. Belum lagi cuaca di tengah perjalanan. Hujan yang deras, angin yang kencang atau panas yang terik. Tapi bagaimanapun kondisi jalan yang kita tempuh, atau situasi dalam perjalanan kehidupan kita. Tuhan sudah pimpin kita sampai hari ini dengan segala baik.

 

Yehezkiel 34:1-31 berbicara tentang kecaman Tuhan terhadap gemabala yang jahat, pemimpin yang jahat. Ketika Israel sedang berada dalam pembuangan di Babel. Kehidupan mereka terpuruk, mereka ada dalam masa kesusahan yang besar. Bait Allah hancur, Yerusalem porak poranda. Dalam keadaan itu apa yang dilakukan para pemimpin Israel? Ternyata para pemimpin Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Mereka bukan hanya mencari kenyamanan sendiri tapi mereka bahkan mencari keuntungan bagi diri sendiri. Ibarat gembala yang jahat hanya menikmati susu dan bulu domba serta menyembelih yang gemuk, yang lain justru mereka tindas sehingga umat Israel itu tersesat seperti Gembala tanpa domba. Umat bertanya apakah ada harapan bagi mereka, apakah ada masa depan untuk mereka? Maka Tuhan sendiri turun tangan. Tuhan menghukum  gembala – gembala yang jahat dan Tuhan sendiri akan memperhatikan domba – dombanya umat Israel. Perhatikan bagaimana Tuhan menggambarkan cara Ia memimpin: Ia mencari yang hilang, membawa pulang yang tersesat, membalut yang luka, menguatkan yang lemah, yang gemuk dan kuat akan diawasi. Bahkan Tuhan akan menjadi hakim diantara domba dan kambing. Ayat 23–24 Tuhan akan menegakkan seorang gembala atas umat-Nya: hamba-Nya Daud—sebuah nubuatan yang mengarah kepada kedatangan Yesus Kristus. Dialah Gembala Agung yang rela memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

Pada akhir Bulan ini, kita dipanggil untuk mempercayai Tuhan sebagai Gembala yang baik. Mungkin dalam perjalanan bulan ini kita mengalami kelelahan, kekecewaan, kebingungan, atau tersesat. Tuhan tidak menjanjikan perjalanan yang tanpa tantangan tapi Tuhan menjanjikan penyertaan dan kekuatan melewati setiap tantangan. Kita dipanggil menjadi gembala-gembala bagi sesama dengan menunjukan kasih, kepedulian bukan menyakiti atau menindas atau mencari keuntungan. Mari menunjukkan kasih yang memulihkan, bukan menyakiti; membangun, bukan menekan; menguatkan, bukan menjatuhkan. Dunia membutuhkan kehadiran orang Kristen yang memimpin dengan hati Gembala Agung. Syukurilah kebaikan Tuhan. Sebab itu mari kita bangkit kembali, memperbarui iman, memperbarui komitmen, dan memperbarui pengharapan. Tuhan, Pemimpin yang baik, telah menuntun kita sampai hari ini dan akan menuntun kita memasuki hari-hari berikutnya. Serahkan langkahmu kepada-Nya, sebab di tangan-Nya, hidup kita aman, dipulihkan, dan diberkati.

Nyanyi bersama:

Allah itu baik sungguh baik bagiku

DitunjukkanNya kasih setiaNya

Dia menyediakan yang kuperlukan

Menyatakan kebaikan menyatakan kebaikan

Menyatakan kebaikanNya padaku

Kasih setiaNya tak pernah berubah

Dulu sekarang dan selamanya

Ajaiblah kuasa dalam namaNya

Yesusku luar biasa

Amin.

 

 

 

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: