MALAM KUDUS: PENGGENAPAN NUBUAT TENTANG KELAHIRAN MESIAS (Matius 2:1-12)

PENDAHULUAN

Malam ini adalah Malam yang kudus, malam lahirnya Kristus sang penebus. Di malam yang kudus, Allah yang Kudus melakukan keajaiban. Ia menjadi manusia. Sang Imanuel terlahir dari rahim seorang perawan. Nubuat tentang Mesias digenapi. Rencana Allah menjadi nyata. Natal memang adalah sebuah keajaiban. Dan malam yang kudus menjadi sebuah pertanda bahwa keajaiban itu menyentuh saya dan saudara. Malam ini kita tidak hanya mengingat dan mengenang peristiwa di Betlehem. Tapi kita juga mengingat dan mensyukuri cinta kasih Kristus. Karena itu kita harus membuka hati agar Firman Allah menyegarkan jiwa kita, agar Kristus lahir di hati kita, agar kita menyatakan cinta kasih Kristus di hidup kita.

 

PENJELASAN TEKS

Injil Matius ditulis terutama untuk pembaca berlatar belakang Yahudi. Salah satu ciri khas Injil ini adalah penekanan pada penggenapan nubuat Perjanjian Lama. Hampir setiap peristiwa penting dalam kehidupan Yesus dikaitkan dengan nubuat dari Kitab Suci (PL), sehingga orang Yahudi melihat Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Matius 2 melanjutkan cerita dengan peristiwa sesudah kelahiran, khususnya kedatangan orang majus, pelarian ke Mesir, dan kembalinya Yesus ke Nazaret. Matius menekankan bahwa kelahiran Yesus bukan peristiwa kebetulan, tetapi penggenapan nubuat Allah; Mikha 5:2 digenapi ketika Yesus lahir di Betlehem, kota Daud.

 

Ayat 1-2: Ke Betlehem menyaksikan Penggenapan Nubuat

Ayat ini dimulai dengan sebuah keterangan: “Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di Tanah Yudea pada zaman Raja Herodes ,.. ” Keterangan ini menandakan bahwa peristiwa yang diceritakan dalam pasal ini terjadi setelah nubuat tentang Mesias sudah digenapi. Yesus telah lahir di Betlehem, di tanah Yudea. Ini menggenapi nubuat Nabi Mikha dalam Mikha 5:1. Dengan menyebut tempat kelahiran Yesus secara spesifik, Matius menegaskan bahwa Yesus benar-benar Mesias yang dijanjikan. Betlehem adalah kota Daud, sehingga kelahiran Yesus di sana meneguhkan identitas-Nya sebagai Anak Daud, Raja yang akan memerintah selama-lamanya. Yesus lahir di zaman Raja Herodes, bukan hanya menggenapi nubuat di masa lalu tetapi juga menandai konteks masa saat penggenapan nubuat terjadi. Herodes yang dimaksud adalah Herodes Agung (37–4 SM). Ia dikenal sebagai raja yang kejam. Ketika Herodes memakai kekuasaan untuk menindas. Yesus sang Raja, datang menyatakan Kerajaan Allah yang membawa damai, pengharapan, dan keselamatan. Ketika nubuat tentang kelahiran Mesias telah terjadi, orang – orang Majus dari Timur datang ke Yerusalem. Kata Majus menggunakan kata Yunani μάγοι (magoi) yang berarti orang bijak, ahli ilmu, atau imam dari Timur. Orang Majus dikenal sebagai ahli perbintangan, penafsir mimpi, dan peneliti fenomena langit di Persia, Media, atau Babilonia. Yang jelas orang Majus bukanlah orang Yahudi tetapi mereka rela menempuh perjalanan jauh, meninggalkan negeri mereka demi berjumpa dengan Yesus. Orang – orang Majus adalah orang – orang berilmu yang memiliki kekayaan dan status sosial terhormat tapi mereka mencari Yesus dan menyembahNya. Mereka datang ke Yerusalem: pusat pemerintahan dan ibadah bangsa Yahudi. Orang Majus berpikir kelahiran “Raja orang Yahudi” terjadi di ibu kota. Mereka berharap menemukan informasi akurat di Yerusalem. Mereka memberikan kesaksian penting bahwa mereka telah melihat bintangNya di Timur. Tapi kedatangan orang Majus bukan sekedar membuktikan kebenaran pengetahuan mereka. Mereka mencari Yesus untuk menyembahNya.

 

Ayat 3-8: Respons Herodes dan Pemimpin Yahudi terhadap Penggenapan Nubuat Mesias

Ketika raja Herodes mendengar hal itu, terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.” Kata terkejut mengandung arti “gelisah atau terguncang.” Herodes merasa terancam mendengar ada “raja orang Yahudi” yang baru lahir. Herodes mengumpulkan semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.” Jawaban dari Imam Kepala dan Ahli Taurat berdasarkan penggenapan Mikha. Mereka tahu nubuat tentang Mesias tetapi mereka tidak ikut pergi mencari Mesias. Penggenapan nubuat tentang kelahiran Mesias bahwa akan lahir seorang pemimpin yang menggembalakan umat Israel menunjukkan Mesias bukan sekadar raja politik, tetapi gembala yang mengasihi umat-Nya. Matius menekankan bahwa kelahiran Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama. Allah setia pada janji-Nya. Betlehem hanyalah kota kecil, tidak terkenal, namun Allah memilih tempat yang sederhana untuk menghadirkan Mesias. Hal ini menunjukkan bahwa karya Allah sering kali dimulai dari sesuatu yang tampak kecil dan tidak diperhitungkan manusia. Herodes meresponi nubuat itu: “dengan diam - diam Herodes memanggil orang-orang Majus dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.” Herodes bertindak diam-diam menunjukan niat jahatnya. Ia ingin mengetahui waktu kemunculan bintang untuk menghitung usia bayi dan kemudian melaksanakan rencananya membunuh (ayat 16). Herodes menyuruh para Majus ke Betlehem lalu kembali kepadanya. Herodes berpura-pura ingin menyembah, padahal berniat membunuh. Ia merasa terancam oleh kelahiran Raja yang baru. Ia tidak bersukacita, malah gelisah dan berusaha menyingkirkan Yesus. Herodes mewakili hati yang keras dan egois, yang takut kehilangan kekuasaan. Herodes justru berusaha mati – matian mempertahankan kerajaannya dan kekuasaanya. Bagi Herodes, tiada yang lain yang boleh disembah hanyalah dirinya sendiri.

 

Ayat 9-12: Respons Orang Majus terhadap Penggenapan Nubuat Mesias

Tuhan sendiri yang menjadi penunjuk arah bagi para Majus. Tuhan menyatakan kuasaNya dan memakai bintang sebagai salah satu ciptaan untuk menjadi penunjuk jalan bagi para majus. Para majus menempuh perjalanan dengan memperhatikan petunjuk dari Tuhan. Mereka tidak mengandalkan diri, juga tidak sekedar mengandalkan pengalaman tapi mengikuti petunjuk Tuhan. Itu kunci mereka tiba di Betlehem dan berjumpa dengan Yesus.  Mereka menempuh perjalanan ke Betlehem dengan sukacita. Meskipun datang dari timur  tempat yang jauh tapi orang majus membuka hati seluas-luasnya untuk menerima cinta Yesus. Cinta mereka juga dinyatakan melalui ketaatan untuk mengikuti petunjuk Tuhan. Rasa hormat dan kasih mereka untuk Yesus dinyatakan melalui persembahan; emas, kemenyan dan mur. Mereka berjumpa dengan Maria dan Yesus. Mereka menyembah Yesus sekalipun yang mereka lihat bukan seorang dengan jubah kebesaran dan duduk di singgasana Istana. Dalam perjalanan kembali melalui jalan lain, mereka di terangi oleh cahaya Yesus sang Terang Dunia.

 

APLIKASI

ü Yesus adalah penggenapan nubuat, tetapi lebih dari itu, Ia adalah jawaban bagi kerinduan terdalam manusia: kerinduan akan damai, pengampunan, dan pemulihan hubungan dengan Allah. Pada malam yang kudus ini kita diingatkan, bahwa Natal bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi undangan untuk menerima Kristus sebagai Raja dalam hidup kita.

ü Allah kita adalah Allah yang setia menggenapi janjiNya. Jika Allah setia menggenapi nubuat tentang Mesias, maka kita bisa percaya bahwa Ia juga setia menggenapi janji-janji-Nya dalam hidup kita. Sambutlah dan rayakanlah kelahiran Yesus dalam iman bahwa janji Allah ya dan Amin.  Betlehem yang kecil menjadi tempat lahirnya Raja segala raja. Maka Allah dapat memakai hal sederhana dan kecil dihidup kita untuk tujuan besar-Nya. Sambutlah dan rayakanlah kelahiran Yesus dengan hidup berpengharapan kepada Allah. Jadikan Yesus sebagai Raja yang terlahir di hati kita

ü Orang – orang Majus bersedia dituntun untuk berjumpa dengan Yesus. Apa yang menjadi penuntun hidup kita. Kristuskah? Atau pengalamankah? Atau prestasi? Orang Majus telah mempersembahkan yang terbaik bukan saja emas, kemenyan dan mur tapi juga waktu, tenaga dan hidup. Mari memberi hidup sebagai persembahan bagi Tuhan. Kerjakanlah tanggung jawab dalam profesi, kerja dan pelayananmu secara sungguh - sungguh. Isilah masa mudamu dengan mengembangkan potensi yang menjadi berkat. Siapapun kita dan bagaimanapun keadaan kita, kita selalu diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mempersembahkan yang terbaik dari hidup kita bagi Tuhan. Biarlah karya, kerja, pelayanan dan hidup kita yang menjadi persembahan bagi Tuhan akan membuat semakin banyak orang menyembah dan memuliakan Yesus.

ü Orang – orang Majus tidak memilih jalan Herodes melainkan jalan Tuhan. Jika kita sudah menjadikan Yesus sebagai prioritas hidup kita. Jika kita sudah mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Maka marilah kita tetap setia untuk berjalan pada jalan Tuhan. Jadikan Yesus yang utama dalam hidup, persembahkan yang terbaik dalam hidupmu bagi Tuhan dan tetaplah berada pada jalan Tuhan.

 

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "MALAM KUDUS: PENGGENAPAN NUBUAT TENTANG KELAHIRAN MESIAS (Matius 2:1-12)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed