YOHANES PEMPABTIS DAN KEDATANGAN MESIAS (Markus 1:1-8)
Ketika seseorang yang memiliki jabatan dan kedudukan tinggi, katakanlah seorang Presiden, akan mengunjungi suatu wilayah tertentu, maka akan didahului oleh seseorang atau suatu tim untuk mempersiapkan kunjungannya. Terutama yang dipersiapkan keamanan di wilyah yang akan dikunjungi serta kesiapan masyarakat untuk menyambut kedatangan sang Presiden itu. Tradisi tersebut ternyata sudah lama ada. Buktinya ketika Yesus mau datang Yohanes hadir lebih awal untuk mempersiapkan orang Israel.
Kedatangan Yesus, Anak Allah itu, dan kehadiran awal Yohanes bahkan sudah dinubiatkan oleh Nabi Yesaya. Perhatikan ayat 2 dan 3 di bawah ini.
Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau. Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu, ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun. Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan raya bagi-Nya.
Nubuatan Yesaya ini penting bukan saja bagi orang Israel, tetapi juga bagi orang Kristen secara turun-temurun. Bagi orang Israel penting, karena mereka harus mempersiapkan kekudusan diri untuk menyambut Anak Allah itu. Oleh sebab itu, “Yohenes Pembaptis tampil di padang gurun dan memberitakan pembaptisan tobat untuk pengampunan dosa” (ayat 4). Orang Israel harus bertobat dari dosa mereka, agar memperoleh pengampunan dosa melalui baptisan Yohanes. Bagi orang Kristen turun temurun nubuat Nabi Yesaya tersebut penting untuk meyakinkan bahwa Allah memang mempersiapkan kedatangan Yesus, dan bahwa dengan kedatangan Yesus, Anak Allah itu, kita dikuduskan dan senantiasa harus hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Perayaan kedatangan dan kelahiran Yesus pada hari Natal mengingatkan orang Kristen, termasuk waga GKI, bahwa bersama dengan orang Israel kita telah memperoleh pengampunan dosa dan di dalam Yesus, Anak Allah, kita telah dibenarkan dan dikuduskan, sebab oleh Dia kita telah dbaptis di dalam Roh Kudus (ayat 8).
Oleh karena itu, pada minggu-minggu adven ini, yang hari ini kita masuki adven ketiga, sangat penting untuk melakukan perenungan bahkan evaluasi diri, apakah ketika kita merayakan kedatangan Yesus pada hari Natal, kita merayakannya dalam kekudusan dan kebenaran? Sekaligus kita berkomitmen untuk mempertahan kekudusan dan hidup benar di hadapan Tuhan kita Yesus Kristus.
Kekudusan dan hidup benar di hadirat Tuhan tidak dapat dianggap sepele, karena hal itulah yang membuat Allah mengutus Yohanes untuk mempersiapkan orang Israel menyambut Yesus dengan melakukan baptisan tobat, agar mereka memperoleh pengampunan dosa, sehingga mereka kudus di hadapan Yesus yang akan datang itu. Jadi persiapan yang paling mendasar dan urgen dalam memyambut Yesus adalah hati yang kudus dan hidup yang benar. Dalam minggu-minggu adven ini kita terpanggil untuk mempersiapkan hati kita, yaitu hati yang kudus dan hidup yang benar di hadapan Tuhan. Kiranya dalam minggu advent ini kita pastikan kekudusan secara pribadi, keluarga dan jemaat dengan melakukan apa yang diserukan oleh Yohane Pembaptis, yaitu melurskan jalan kehidupan melalui pertobatan. Amin! (Penulis: Pdt. Dr. Sostenes Sumihe, M. Th)


Belum ada Komentar untuk "YOHANES PEMPABTIS DAN KEDATANGAN MESIAS (Markus 1:1-8)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.