KHOTBAH 2: BERLAKU ADIL BAGI SESAMA TANPA MENCARI KEUNTUNGAN (Imamat 25:35-55)

Syalom, selamat pagi … Maisinda o! Masinda o itu selamat pagi dalam bahasa Waropen. Hari ini kita beribadah pada minggu ke 4 September dalam bentuk etnik Yapen Waropen juga di tengah – tengah kita akan diteguhkan 2 saudara menjadi anggota sidi gereja yang baru dan mereka akan menikah nanti pada 4 Oktober. Tema kita hari ini: Berlaku adil bagi sesama tanpa mencari keuntungan. Ada banyak fakta tentang tindakan tidak adil yang sangat tragis. Ada TKW (tenaga kerja wanita) yang pergi mencari kerja di Luar Negeri untuk menopang kehidupan ekonomi keluarganya tapi ternyata justru diperlakukan kejam, disiksa oleh majikan, bahkan mengalami pelecehan.  Ada tindakan makan untung yang sangat keterlaluan: masyarakat yang sedang menderita karena bencana hanya menerima bantuan seadanya karena dalam perjalanan bantuannya diambil oleh pihak – pihak yang mencari keuntungan. Ada tindakan pemerasan yang sangat memprihatinkan: terjerat pinjaman online dengan bunganya yang mencekik. Kelihatannya menolong tetapi ternyata menindas, memeras, bahkan mengambil keuntungan. Bangsa Israel bahkan kita orang percaya tidak boleh bersikap demikian. Itu yang mau disampaikan dalam bacaan kita.

 

Israel diingatkan untuk takut akan Tuhan dan berlaku adil kepada sesama saudaranya, orang Israel. Saat ada diantara orang Israel yang jatuh miskin, maksudnya bukan sekedar tidak punya uang tapi hidupnya yang jatuh terpuruk dan tidak bisa bertahan hidup dengan kemampuan sendiri. Orang Israel lainnya wajib menyokong: mendukung, menolong supaya saudara yang jatuh miskin itu bisa tetap bertahan hidup. Bagaimana caranya menyokong? Jika memberi pinjaman jangan makan riba atau memberi bunga yang mencekik. Kalau saudara yang jatuh miskin itu terpaksa harus menjual diri maksudnya bukan menjual diri secara negatif tapi ia terpaksa menjadi pekerja untuk melunasi hutang atau mempertahankan hidup. Maka janganlah memperlakukannya sebagai budak tapi harus membayar upahnya dengan pantas. Orang Israel yang jatuh miskin bahkan mendapat kasih karunia dan kesempatan untuk ditebus sekalipun ia bekerja bekerja pada orang asing. Ada sistem yang adil yang menghargai martabat manusia bagaimanapun keadaannya.

 

Israel diingatkan demikian juga kita saat ini diingatkan, jangan makan untung dari kesusahan orang lain sebab kita semua dapat penebusan secara gratis dari Tuhan. Jangan memperlakukan orang lain seperti budak dan berlaku semena – mena sebab kita semua budak dosa tapi sudah ditebus Kristus. Sepanjang Bulan September kita sudah membaca dari Imamat pasal 25. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah pemilik tanah, pemilik rumah, pemilik kehidupan kita. Kita bukan hamba dosa lagi sebab kita ini hamba Allah maka kita harus hidup sesuai identitas kita sebagai hamba Allah dengan berlaku adil dan penuh belas kasihan, sehingga nama Tuhan dimuliakan. Ada kisah saat Perang Dunia II, sebuah bangunan gereja di  Prancis, dibom. Patung Yesus di halaman gereja itu juga rusak, bagian tangannya hancur. Mereka hanya mendapati patung Yesus yang tanpa tangan. Kemudian, seorang pemahat di kota itu menawarkan untuk memperbaiki dan memasang tangan yang baru. Tapi para pemimpin gereja memutuskan untuk memasang kembali patung Yesus itu meskipun tanpa tangan. Dibawah patung itu kemudian dituliskan plakat: “Aku tidak punya tangan, kamulah tanganku”. Itu menjadi pesan yang luar biasa bahwa kita dipanggil untuk menjadi "tangan" Yesus di dunia, untuk melakukan perbuatan baik, untuk menyatakan kasih, untuk berlaku adil tanpa mencari keuntungan. Yesus ingin kita menggunakan tangan-Nya yaitu hidup kita untuk melanjutkan pekerjaan-Nya, menolong orang yang membutuhkan, dan menyebarkan kebaikan. Pengorbanan Yesus adalah tentang kasih tanpa pamrih, kasih sampai mati dikayu salib. Karena itu, marilah bertumbuh menjadi keluarga yang sehati menyatakan kasih, kebaikan dan keadilan di rumah, di lingkungan kerja maupun dalam pelayanan bersama sebagai gereja. Hari ini ke 2 saudara Kelvin dan Sindy akan diteguhkan sebagai anggota sidi gereja. Setialah pada pengakuan dan janji menyangkal diri, memikul Salib, mengikut Kristus dan menjadi tangan Kristus. Mari hidup berbelas kasih dengan tidak mencari keuntungan. Kita tidak menjadi baik dengan menjelekan orang lain

Kita tidak menjadi benar dengan menyalahkan orang lain

Kita tidak menjadi hebat dengan merendahkan orang lain

Kita tidak menjadi mulia dengan menghina orang lain

Kita tidak dapat beroleh cinta dengan menyakiti orang lain

Ketika kita berbelas kasih kepada sesama tanpa mencari keuntungan kita sedang menyatakan kehadiran kerajaan Allah di tengah dunia. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan Memberkati.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: BERLAKU ADIL BAGI SESAMA TANPA MENCARI KEUNTUNGAN (Imamat 25:35-55)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed