KHOTBAH 2: PENEBUSAN TANAH (Imamat 25:23-28)

Tema kita: Penebusan Tanah. Bicara tentang tanah, harga tanah setiap waktu selalu naik. Bagi kita di jaman ini, tanah menjadi aset, menjadi investasi yang dapat memberi keuntungan secara ekonomi. “Kalau punya tanah banyak bisa bikin usaha banyak juga, bikin rumah sewa, kasih kontrak pokoknya cuan banyak”. Di Israel, tanah bukan sekadar sebidang lahan yang dapat memberi keuntungan secara ekonomi. Tanah adalah warisan, identitas, dan simbol janji Tuhan. Tanah Kanaan disebut tanah perjanjian. Tanah Kanaan adalah penggenapan janji Tuhan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Karena itu Tanah Kanaan yang dibagi menjadi milik pusaka setiap suku dan keluarga, itu bukan sekadar properti, tetapi lambang kasih setia Tuhan dalam ikatan perjanjian Israel dengan Tuhan. Memiliki tanah berarti hidup dalam persekutuan dan berkat Allah. Kehilangan tanah berarti kehilangan identitas dan berkat perjanjian. Maka penebusan tanah melambangkan pemulihan identitas dan berkat dalam hubungan dengan Tuhan.

 

Tuhan memberi ketetapan tentang tanah bagi Israel saat mereka mendiami Tanah Kanaan. Ayat 23 disebutkan: tanah tidak boleh dijual mutlah, tidak boleh dijual permanen. Karena Tuhan adalah pemilik Tanah. Israel hanya pendatang dan warga asing. Israel hanya pengelola, yang dapat hak pakai atas ijin Tuhan. Dalam Alkitab TB 2 disebutkan Israel itu pendatang dan warga asing yang “menumpang pada Tuhan”. Tapi Israel bukan penumpang gelap. Frasa “menumpang padaKu” justru menegaskan relasi bahwa Israel mesti hidup dekat dengan Allah dan setia pada perjanjian dengan Tuhan. Sebab hidup Israel tidak tergantung pada tanah tetapi bergantung pada kasih setia Tuhan. Israel harus ingat, sebelumnya mereka adalah budak di Mesir tapi Tuhan menjadi pembebas mereka dan membawa mereka masuk dan tinggal di Tanah Perjanjian itu. Jadi hak pakai Israel atas tanah itu hanya pemberian kasih karunia Allah.

 

Israel beroleh hak penebusan, hak menebus tanah. Menebus artinya membayar untuk mendapatkan apa yang menjadi milik kita. Bagaimana cara untuk menebus tanah? Itu diatur dalam ayat 25-28, ada 3 cara:

a.  Jika seseorang menjadi miskin dan harus menjual tanahnya, kerabat terdekat mempunyai hak dan tanggung jawab untuk menebusnya. Penebus dari kerabat dekat dalam bahasa Ibrani: גֹּאֵל (goel). Di Israel, Go’el (penebus) bukan hanya menebus tanah, tetapi juga menebus saudara yang dijual menjadi budak, menuntut keadilan jika kerabat dibunuh bahkan menikahi janda dari saudara yang meninggal. Contoh dalam kisah Rut di mana Boas menjadi penebus Rut, setelah sebelumnya penebus yang lebih berhak melepaskan hak  itu kepada Boas. Tentu senang sekali kalo ada Go’el (penebus)yang menjadi penolong kita saat susah.

b.  Jika tidak ada yang bisa menebus, dan si pemilik tanah sendiri bisa berusaha mendapatkan uang untuk tebus tanahnya kembali, harga tebusan dihitung secara adil berdasarkan jumlah tahun yang tersisa sampai Tahun Yobel. Jadi adil dan tidak merugikan dua belah pihak yang sudah beli maupun yang punya hak pusaka itu.

c.   Jika tidak ada kerabat yang menjadi go’el (penebus) dan orang itu sendiri tidak mampu mengumpulkan uang untuk menebus tanahnya. Maka harus tunggu sampai tahun Yobel berikutnya, tahun ke 50. Tahun Yobel itu tahun pembebasan, jadi setiap tahun Yobel semua mengalami pembebasan, tanah pusaka kembali pada pemilik aslinya dan budak menjadi orang merdeka.

Hukum penebusan tanah ini menunjukkan kasih dan keadilan Allah. Tuhan pemilik kehidupan yang penuh kasih, yang menyediakan jalan penebusan, pemulihan dan pembebasan. Seperti Israel, kita mesti sadar kita bukanlah pemilik atas hidup kita. Kita ini debu tanah yang akan kembali menjadi tanah. Ada sindirin lucu yang bilang: orang – orang yang sombong itu mungkin diciptakan dari tanah tinggi. Orang – orang yang suka belanja mungkin diciptakan dari tanah Abang. Orang – orang yang tukang gossip, fitnah, irih mungkin diciptakan dari tanah lumpur. Yang suka bikin susah orang mungkin diciptakan dari tanah longsor, dan yang kapala bakalai, tukang emosi mungkin diciptakan dari tanah sengketa. Semoga tidak ada dari kita yang seperti itu yah karena kita mau menjadi tanah yang subur agar Firman Tuhan yang kita dengar kita lakukan dan jadi berkat. Seperti Tanah Kanaan yang ditebus, hidup kita juga sudah ditebus oleh Go’el Agung yaitu Yesus. Kita ditebus bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah Kristus. Jadi jangan lagi hidup dalam dosa tapi hiduplah sebagai orang – orang tebusan. Ingat Tuhan itu pemilik, semua yang kita punya hanya titipan maka gunakan harta, talenta, dan waktu kita adalah milik Tuhan untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Yesus sudah jadi Go’el untuk kita maka bersama selaku gereja mari menjadi go’el bagi orang lain, menyatakan kasih Tuhan dan menolong orang lain. Hari ini kita ada dalam perayaan Bulan Doa Alkitab dan kita menggunakan Tata Ibadah dari Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) di Kalimantan dan bersama Lembaga Alkitab Indonesia kita mau menopang penerjemahan Alkitab dalam bahasa Dayak Ot Danum, kita mau saling tolong supaya banyak orang dapat dijangkau, disentuh dan diubahkan oleh Firman Tuhan. Di Papua Tanah adalah mama, jaga tanah ini. Merusak Tanah berarti merusak kehidupan. Tanah Papua adalah tanah Injil jadi di tanah ini cara berpikir, berkata dan bertindak mesti sejalan dengan Injil sebab kalau tidak maka tidak jadi berkat di tanah ini. Kita manusia memang tanah yang akan kembali menjadi tanah tapi jangan sia – siakan hidup, jangan sia - siakan pengorbanan Yesus. Hiduplah sebagai orang – orang tebusan yang beriman kepada Yesus Penebus kita. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2: PENEBUSAN TANAH (Imamat 25:23-28)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KHOTBAH 2: MEMBERI DENGAN HATI YANG TULUS (Markus 12:41-44)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed