PENEBUSAN RUMAH (Imamat 25:29-34)

Tema kita: Penebusan Rumah. Rumah adalah kebutuhan mendasar manusia: sandang, pangan dan papan. Kita semua tinggal di rumah, seperti apa rumah kita entah sederhana atau mewah; apapun status rumah tempat kita tinggal apakah di rumah kost, kontrak, rumah dinas atau milik sendiri, kita mesti bersyukur bisa memiliki tempat untuk tinggal bersama keluarga. Bagi kebanyakan orang rumah itu adalah sebuah bangunan tempat tinggal. Tapi di Israel rumah memiliki makna yang mendalam. Selain secara fisik sebagai bangunan tempat tinggal; juga menunjuk pada klan atau dinasti keluarga (contoh Rumah Daud), tempat ibadah: rumah Tuhan, atau sebuah kelompok sosial, misalnya kita semua ada dalam rumah besar GKI di Tanah Papua. Jadi rumah tidak hanya berarti bangunan, tetapi mencakup kehidupan keluarga, warisan, identitas, dan hubungan dengan Allah. Menjual rumah berarti risiko kehilangan identitas keluarga di komunitas. Menebus rumah adalah bentuk pemulihan identitas dan kedudukan sosial.

 

Dalam Imamat 25:29-34 ada hukum penebusan rumah, rumah di kota bertembok, rumah di desa dan rumah orang Lewi di kota mereka dan ladang penggembalaan orang lewi di sekitar kota orang Lewi. Ayat 29 – 30 secara khusus mengatur tentang penebusan rumah di kota bertembok. "Kota bertembok" (Ibrani: ×¢ִיר חוֹמָ×” ir chomah) berarti kota yang dikelilingi tembok pertahanan yang berfungsi melindungi penduduk dari serangan musuh dan binatang buas. Kota bertembok biasanya menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan aktivitas sosial; kehidupan ekonomi dan pekerjaan penduduk juga lebih kompleks: ada pejabat, pengrajin, pedagang. Aktivitas penduduk tidak lagi bergantung pada lahan pertanian. Bangunan – bangunan di kota bertembok bukan hanya berfungsi sebagai rumah tapi juga tempat usaha, kantor dll. Contoh kota bertembok di Alkitab: Yerikho (Yos. 6:1), Yerusalem (2Sam. 5:9). Hak penebusan dalam jangka waktu satu tahun penuh untuk menebus rumah yang dijual. Jika si pemilik rumah dapat mengumpulkan uang selama setahun, ia boleh tebus kembali rumahnya dengan harga yang adil. Namun, batas waktunya jelas: setelah satu tahun lewat, hak tebus hilang dan rumah itu menjadi milik pembeli secara permanen. Tidak bisa dibebaskan saat tahun Yobel. Ayat 31 mengatur Rumah di desa dipandang sama dengan tanah (warisan keluarga). Dapat ditebus kapan saja (tidak dibatasi hanya satu tahun). Jika belum ditebus sampai tahun Yobel, rumah itu kembali secara otomatis kepada pemilik asal pada tahun Yobel. Ayat 32-34 mengatur tentang rumah dan tanah penggembalaan orang Lewi. Orang Lewi bersama keluarga tinggal di rumah – rumah mereka di kota-kota Lewi (Lih. Yosua 21) dan tanah penggembalaan di sekeliling kota dipakai memelihara ternak yang mendukung pelayanan persembahan kurban di Bait Allah. Rumah-rumah di kota Lewi selalu bisa ditebus kapan saja. Bahkan jika rumah itu tidak ditebus, pada tahun Yobel rumah itu kembali secara otomatis kepada pemilik Lewi. Sedangkan tanah penggembalan tidak boleh dijual.

 

Apa yang kita pelajari dari hukum penebusan rumah. Allah kita penuh kasih dan adil. Allah bukan hanya pencipta tapi juga menyediakan jalan pemulihan dan mengatur dengan adil. Syukuri rumah dan keluarga yang Tuhan berikan. Jadikan rumah kita tempat di mana nama Tuhan dimuliakan. Jangan hanya fokus pada kemewahan, tetapi pada hadirat Tuhan di dalamnya. Waktu penebusan adalah masa yang Allah sediakan untuk memperbaiki keadaan. Namun ada batas waktu. Sama seperti masa penebusan rumah hanya setahun, kita tidak boleh menunda-nunda untuk kembali kepada Tuhan. Gunakan kesempatan penebusan yang Tuhan beri. Jika ada relasi yang rusak dalam keluarga, dosa yang belum diakui maka bertobatlah. Hiduplah menjaga kekudusan tubuh sebagai rumah Allah. Jadikan hidup kita tempat tinggal Allah yang kudus. Sama seperti rumah di Israel adalah warisan, iman kita juga adalah warisan yang harus dijaga dan diteruskan kepada generasi berikutnya. Bertumbuh sebagai keluarga yang sehati dalam rumah anugerah Allah di masa Bulan Bina Keluarga ini. Jangan terlalu terikat dengan rumah duniawi. Pandanglah kepada rumah yang disediakan Kristus di surga. Tuhan memelihara para hambaNya. Mereka mesti bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan pelayanan dalam Gereja. Pelayanan Allah harus dipelihara, dan jemaat mesti mendukung para pelayan Tuhan. Tuhan peduli pada rumah kita, memberi kesempatan untuk menebus rumah kita, dan menunjuk kepada Kristus yang menebus kita dan menyiapkan rumah kekal bagi kita. Mari kita datang kepada Yesus, Penebus kita, dan menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya. Biarlah rumah kita menjadi rumah bagi kemuliaan Tuhan, dan biarlah kita hidup menantikan rumah kekal yang disediakan bagi kita. Amin.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "PENEBUSAN RUMAH (Imamat 25:29-34)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

PENEBUSAN RUMAH (Imamat 25:29-34)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed