KHOTBAH NATAL : IMANUEL, ALLAH MENYERTAI KITA (Matius 1:23)

Ada seorang yang sangat kaya, ia menyembunyikan emas di bawah pohon di belakang rumahnya. Setiap pagi kegiatan si orang kaya ini adalah pergi kebelakang rumahnya, menggali tempat penyimpanan emasnya itu dan memandang emas miliknya berjam-jam.  Orang kaya itu puas.  Lalu suatu ketika emas itu di curi. Si orang kaya itu datang untuk melihat emasnya, tapi dia hanya bisa melihat lubang kosong. Ia menangis dan meraung – raung hingga para tetangga berdatangan. Seorang tetangga bertanya: “Apakah engkau sudah pernah menggunakan emas itu?”  Bapak ini menjawab : “Tidak, karena saya hanya datang untuk memandangnya setiap pagi.” “Kalau begitu,” kata tetangga itu, “demi kepuasan yang sudah engkau peroleh hanya dengan memandang emas itu maka engkau bisa datang setiap pagi untuk memandangi lubang ini.”

 

Natal Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada kita lebih dari sebongkah emas. Namun seringkali Perayaan Natal hanya menjadi tradisi rutin setiap tahun. Kita menjadi seperti orang kaya dalam cerita tadi. Kita mengikuti perayaan – perayaan Natal, mendengar khotbah Natal, menyalakan lilin Natal, menyanyikan lagu Natal namun setelah Desember berlalu kitapun kembali ke kehidupan yang lama. Kita seperti orang kaya yang hanya memandang dan mengelus saja. Natal sekedar menjadi rutinitas semata.

 

Hari ini berita Natal diperdengarkan bagi kita. Yesus sudah lahir. Dialah Imanuel: Allah menyertai kita. Tahun ini kita merayakan Natal dengan tema sentral : … dan mereka akan menamakan Dia Imanuel. “Imanuel, Tuhan beserta kita” adalah sebuah pernyataan Ilahi yang memproklamirkan bahwa Allah tak pernah meninggalkan kita sedtikpun. Karena itu Natal harus menjadi peristiwa yang luar biasa. “Imanuel, Tuhan beserta kita” adalah pernyataan Ilahi yang ditujukan kepada semua orang dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan, suku dan bangsa, strata sosial, dan tradisi. Natal adalah pernyataan kehadiran Allah di tengah-tengah umat manusia. Allah sang Imanuel menyertai kita dalam seluruh gumul dan juang, dalam jerih dan lelah, dalam suka dan duka, dalam untung dan malang. Allah menjadikan diri dan kehadiranNya sendiri sebagai berkat untuk manusia. Peristiwa dan kenyataan itulah yang hendak kita syukuri dalam Natal.

 

Perayaan Natal harus membebaskan kita dari penjara rutinisme. Sebab setiap hari adalah hari – hari penyertaan Imanuel. Merayakan Natal adalah merayakan kasih, berbagi suka, bahkan berbagi kehdupan dengan semua orang. Natal harus menjadi saat pembaharuan komitmen iman, membangkitkan lagi tekad dan  semangat melayani Kristus, apalagi tahun 2021 kita akan fokus pada persiapan Sidang Sinode di Tahun 2022. Jika Imanuel memelihara kita maka pakailah hidup untuk menopang pekerjaan – pekerjaanNya.

 

Natal pertama bertabur cinta, kasih, dan perdamaian.  Yusuf mempersembahkan ketaatannya. Maria mempersembahkan tubuhnya.   Para gembala mempersembahkan kasih yang mendalam.   Para orang majus mempersembahkan penyembahan mereka. Hari ini, Natal harus menjadi alarm yang mengingatkan sejauh mana kita mempersembahkan hidup kita kepada-Nya. Sejauh mana kita menghargai kasih sang Imanuel. Sejauh mana kita mensyukuri penyertaan Imanuel. Natal harus jembatan yang menyatukan kita. Jika saat PILKADA kita terkotak – kotak karena perbedaan pilihan dan kepentingan politik maka Damai Natal menyatukan kita dalam satu rajutan lagi, Ndi Sowo Sio Ndi Korako.  

 

Biarlah hati kita menjadi telinga yang mendengar alarm Natal. Alarm yang menyelidiki ruang hati kita. Masih adakah Yesus sebagai Raja di ruang hati kita? Masih adakah ungkapan syukur atas penyertaan sang Imanuel? Perayaan Natal akan berlalu. Tahun baru pun akan dilewati. Tapi Natal Kristus adalah mati dan hidup kita. Damai natal adalah komitmen yang kita lakukan sepanjang tahun bahkan sepanjang hidup. Setiap detik ada penyertaan Imanuel. Penyertaan Imanuel ada di nafas yang kita hembus setiap hari, jantung yang mendenyuti kehidupan kita, dan darah yang mengaliri urat-urat nadi kita. Jangan abaikan kehadiran Imanuel. Suka duka akan terus berganti namun Kristus sudah terlahir di hati kita. Alarm Natal terus berbunyi di ruang hati kita. Jembatan Natal tetap diperkokoh dengan kasih.

 

Tetaplah meyakini penyertaan sang Imanuel Allah beserta kita dalam segala tantangan dan kesulitan hidup. Bersama Imanuel nikmatilah sukacita Natal dan masukilah Tahun baru dengan iman. SELAMAT MERAYAKAN NATAL 25 Desember 2020 dan SELAMAT MENYONGSONG TAHUN YANG BARU 01 Januari 2021.

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH NATAL : IMANUEL, ALLAH MENYERTAI KITA (Matius 1:23)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed