KHOTBAH : MENJADI YANG BERGUNA BAGI TUHAN




Bacaan Alkitab : Yeremia 13:1-11 

Ikat pinggang bukan barang asing untuk kita. Pasti ada di antara Bpk/IbuSdr yang sekarang sedang memakai ikat pinggang. Namanya ikat pinggang pasti tempatnya adalah melekat pada pinggang, bukan pada kepala atau leher atau  kaki. Dalam kekristenan, ikat pinggang menjadi simbol kesetiaan dan simbol pengabdian dalam karya.. Setia kepada Allah dengan cara melekat erat kepada Tuhan dan tidak sekedar melekat tapi juga berfungsi dan menjadi berguna. Hari ini berdasarkan bagian bacaan kita. Tema kita adalah Menjadi yang berguna bagi Tuhan.

Tuhan berfirman kepada Yeremia untuk pergi membeli ikat pinggang lenan kemudian memakai ikat pinggang itu dengan tidak boleh mencucinya terlebih dahulu. Dalam tradisi Israel,, ikat pinggang yang terbuat dari kain lenan adalah ikat pinggang kelas satu yang sangat berharga dan bernilai. Ikat pinggang lenan hanya dipakai oleh keluarga kerajaan dan kalangan atas. Ikat pinggang lenan yang dipakai Yeremia adalah Simbol bagi Israel. Umat Israel adalah umat pilihan Allah. Umat Israel sangat berharga dan bernilai di mata Allah. Karena itu umat Israel harus terikat dan melekat pada Allah. Israel harus berfungsi dan berguna bagi Tuhan seperti ikat pinggang yang terikat pada pinggang seseorang. 

Kemudian Tuhan berfirman lagi kepada Yeremia untuk melepaskan ikat pinggang lenan itu lalu pergi ke sungai Efrat dan menyembunyikan ikat pinggang itu di cela – cela bukit batu. Setelah beberapa waktu ikat pinggang itu diambil ternyata sudah menjadi lapuk dan tidak berguna untuk apapun. Itu menjadi pelajaran bahwa ketika Israel terlepas dari Tuhan, berada jauh dari Tuhan, tersembunyi dari Tuhan maka Israel menjadi tidak berguna untuk apapun juga.

Hal yang menyebabkan orang Israel jauh dari Tuhan adalah karena kecongkak bongakan (ay.9) – kesombongan yang berlebihan, kedegilan hati – ay. 10. keras kepala dan tidak dengar – dengaran. Keras hati terhadap Firman Tuhan. Mendua hati dan mengikuti allah lain. Ini adalah keadaan yang memprihatinkan. Tuhan menjadikan Israel berharga dan bernilai tinggi tapi ternyata Israel sendiri yang menurunkan harga dan nilainya. Israel yang sebelumnya berharga menjadi tidak berharga, sebelumnya bernilai tinggi kemudian menjadi lapuk dan tidak berguna. Lalu Israel beranggapan nini bukan masalah. Jadi Israel ini diibaratkan sedang berada dalam keadaan sakit kritis tapi tidak mau diobati karena menganggap diri tidak sakit.  Ini keadaan yang bukan saja memprihatinkan dan kritis tapi ini keadaan yang berbahaya. Karena itu Tuhan menegur Israel.

Hidup kita sekarang tidak jauh berbeda dari hidup umat Israel di masa Yeremia. Kita berstatus Kristen tapi tidak memiliki cara hidup Kristus. Kita menyebut diri sebagai orang – orang  yang beribadah kepada Yesus tapi keras hati dan keras kepala terhadap Firman Tuhan.

Firman Tuhan menegur kita sekarang:
1. Bulan Juli 2018 menjadi bulan Bina Keluarga dengan Tema : Rumahku adalah Rumah Doa. Sepanjang bulan Juli tahun 2018 setiap keluarga di ajak bersekutu dalam sabda, ada ibadah pagi dan malam, ada PA dan diskusi dalam ibadah keluarga, Unsur dan Ibadah Kelompok Sel Pemuridan. Menjadi pertanyaan penting untuk kita adalah: (Apakah setiap keluarga memang memberi waktu untuk mendengar Firman Tuhan atau tidak ? Apakah pribadi-pribadi dalam keluarga kita tekun dan setia dalam ibadah-ibadah itu ? Apakah keluarga kita sehati bersama di mana seisi rumah benar-benar ada bersama dalam persekutuan sabda itu ?)
2. Dalam bulan bina keluarga juga ada kegiatan olahraga bersama. Kegiatan ini bukan sekedar untuk olah tubuh dan fisik, bukan sekedar untuk bertanding dan mengalahkan lawan tapi untuk mengeratkan persekutuan, sebab persekutuan bergereja bukan sekedar bersekutu bersama di hari minggu, bukan sekedar datang dan duduk bersama dalam gereja,  menyanyi dan beribadah lalu setelah itu jabat tangan dan pulang. Tidak Bpk/Ibu sdr, persekutuan yang bergereja adalah persekutuan kebersamaannya nampak setiap hari dan dalam segala aspek. Mari belajar menjadi persekutuan yang bukan hanya bersekutu dalam simbol tapi harus benar-benar bersekutu dengan hati yang bekerja sama, hati yang mengasihi, hati yang saling peduli, hati yang saling menguatkan.
3. Kita adalah ikat pinggang yang terikat pada pinggang Tuhan. Kita ini adalah Israel baru, yang sangat berharga dan bernilai di mata Tuhan. Karena itu kita harus tetap terikat dan melekat pada Tuhan sebagaimana ikat pinggang terikat pada pinggang seseorang.
4. Jangan pernah melepaskan diri jauh dari Tuhan sebab ketika kita jauh dari Tuhan. Kita ibarat ikat pinggang lenan yang dikubur dicela bukit batu. Hidup kita lapuk, hancur dan tak berguna.
5. Buanglah sikap hidup yang membuat kita jauh dari Tuhan. Tanggalkan keangkuhan, kecongkakan  bebaskan otak dan hati dari keegoisan. Buka ruang bagi hati dan pikiran dan hidup yang mendengar Firman Tuhan supaya kita dapat menjadi yang berguna bagi Tuhan dan sesama. Kalau berguna bagi Tuhan maka tentu akan berguna bagi sesama.
6.  Sebagaimana fungsi ikat pinggang yang mengetatkan pakaian agar tidak longgar demikianlah Firman Tuhan berfungsi menjadi sebuah control terhadap prilaku kita agar kita tidak terpengaruh oleh tipu daya dunia ini.
7. Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini bukan untuk sekedar ada. Tapi juga untuk menjadi berfungsi dan berguna sesuai maksud Tuhan. Marilah menjadi pribadi dan persekutuan yang berguna bagi Tuhan. Tuhan memberkati!

_WarOpen, 0702'19_

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH : MENJADI YANG BERGUNA BAGI TUHAN"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed