ARTIKEL : KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN KRISTEN



      A.     PENDAHULUAN
Pemuda adalah pemimpin masa depan Gereja dan Masyarakat. Oleh sebab itu, pemuda Gereja harus  memiliki ciri kepemimpinannya yang berpola pada kepemimpinan Yesus. Melalui penyajian materi ini maka kita belajar dari pola kepemimpinan Yesus.

B.      PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
1. Pemimpin dalam pengertian luas: seorang yang memimpin, dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menujukan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain mencapai tujuan tertentu melalui kekuasaan, atau posisinya. Dalam pengertian terbatas, pemimpin adalah seorang yang memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya, dan akseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
2.  Kartini Kartono mendefinisikan pemimpin sebagai pribadi yang dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran–sasaran tertentu.
3.      Sedangkan Kepemimpinan yaitu:
a. Kegiatan mempengaruhi orang-orang agar bekerjasama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
b. Kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
c. Seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang.
4.   Berdasarkan beragam pandangan di atas, kepemimpinan berarti proses/kegiatan atau kesanggupan menggerakkan/mempengaruhi orang yang dipimpin, kemampuan menuntun mereka mencapai tujuan-tujuan tertentu, yang bersifat individu maupun kelompok.
5.  Ada beragam definisi mengenai kepemimpinan Kristen. Seorang pemimpin Kristen yaitu seorang yang dipanggil oleh Allah untuk memimpin; dia memimpin dengan dan melalui karakter seperti Kristus; dan menunjukkan kemampuan fungsional yang memungkinkan kepemimpinan efektif terjadi.
6.   Dari beberapa definisi di atas terlihat bahwa kepemimpinan rohani memiliki persamaan dengan kepemimpinan umum dalam hal mempengaruhi atau menggerakkan orang lain, mensyaratkan kemampuan fungsional dan membimbing kepada tujuan tertentu. Sedangkan perbedaannya, kepemimpinan rohani berdasarkan panggilan Allah, bukan dari manusia atau organisasi; melaksanakan tugas dalam lingkup agenda/rencana Allah, dengan berdasarkan karakter Kristus, dan menuntun kepada tujuan yang Allah kehendaki, bukan tujuan organisasi atau manusiawi.

C.     PANGGILAN SEBAGAI PEMIMPIN: SIAPA PEMIMPIN?
1.  Semua orang adalah pemimpin. Kepemimpinan di mulai dari diri sendiri. Sebelum mamapu memimpin diri sendiri, orang tidak akan pernah mampu memimpin orang lain.
2. Dalam pandangan kekristenan, kepemimpinan bukan soal status, jabatan, kedudukan atau kekuasaan. Kepemimpinan berkaitan erat dengan PANGGILAN. Manusia  diciptakan Allah menurut Gambar dan Rupa Allah (Kej 1:26) bukan untuk sekedar hadir dan beraktivitas dalam dunia. Setiap orang menerima mandat Allah untuk  memberitakan perbuatan – perbuatan besar dari Allah, menjadi saksi Allah dalam kata dan perbuatan sebagai Imamat yang Rajani, Bangsa yang Kududs, umat kepunyaan Allah sendiri (I Petrus 2:9). Setiap orang termasuk orang muda dipanggil oleh Allah.
3.      Dalam kekristenan, panggilan kepada siapa yang menjadi pemimpin bukan pertama-tama soal bakat, bukan soal penampilan, bukan soal umur, bukan soal pendidikan/keahlian tapi KESADARAN DAN RESPON TERHADAP PANGGILAN TUHAN. Dalam Alkitab, pola pemanggilan Tuhan terhadap seseorang:
a.        Panggilan Tuhan berdasar atas anugerah dan kehendak bebas Tuhan bukan karena sesuatu kelebihan pada diri orang yang dipanggil. Contoh: Daud, di mata Isai ayahnya dan saudara-saudaranya, Daud tidak memiliki kelebihan untuk bisa menjadi seorang Raja karena itu mereka tidak peduli dengan ketidakhadiran Daud ketika Samuel datang. Daud tidak diikutsertakan sejak awal pemilihan itu. Bahkan Samuelpun saat melihat Eliab kakak Daud, Samuel berpikir mungkin Eliablah yang cocok untuk menjadi Raja Israel. Tapi Tuhan mengingatkan Samuel: “Jangan pandang paras atau perawakannya yang tinggi, bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata tetapi Tuhan melihat hati” (I Sam 16:6,7). Contoh laiinnya: Ester, iapun keturunan berdarah biru, tetapi Tuhan memakainya dalam kedudukan sebagai Ratu ia dapat mengusahakan Israel selamat dari ancaman Haman.
b.      Tiap orang dipanggil dengan cara yang berbeda tapi tiap orang hendaknya menyadari bahwa Tuhan memanggilnya. Rasul Paulus seorang yang awalnya mengecam kekristenan dapat dibaharui oleh kuasa Tuhan untuk menjadi pemimpin yang luar biasa. Timotius yang muda sejak kecil telah dididik dalam pengenalan tentang Tuhan dan bertumbuh menjadi seorang muda kristen yang menjadi teladan dalam kepemimpinannya. Amos awalnya bukan golongan nabi tetapi peternak domba dari Tekoa dan seorang pemungut buah ara hutan tetapi Tuhan mengambilnya untuk bernubuat bagi Israel (Amos 7:14,15)
c.      Orang - orang yang dipanggil bukanlah orang-orang yang sempurna tetapi mereka menyadari kelemahan mereka dan Tuhan melengkapi kekurangan mereka. Yeremia menyadari dirinya masih muda tapi Tuhan memperlengkapinya(Yer 1:6). Yesaya merasa dirinya seorang yang najis bibir tetapi Tuhan menguduskannya (Yes 6). Para murid Yesus meskipun nelayan tetapi mereka meresponi panggilan Tuhan dengan KeTAATan dan sesudah kebangkitan Yesus, para murid menjadi saksi Tuhan dan memberitakan INJIL bahkan mati karena Injil.
d.  Tiap orang yang dipanggil terikat dengan panggilannya dan tidak bisa melarikan diri jauh dari Tuhan. Contoh: Yunus
4.     Renungkan:
a.        Apakah saudara juga di panggil Tuhan ?
b.       Dalam hal apa Tuhan memanggil saudara ?
c.     Apa kelemahan/kekuangan saudara?  Bagaimana Tuhan melengkapi saudara dalam kelemahan itu ?
d.       Adakah yang pernah lari dari panggilan Tuhan ? Mengapa?

D.     KEPEMIMPINAN KRISTEN: KEPEMIMPINAN YESUS
1.      Kepemimpinan Kristen berpusat pada Allah sebagaimana Yesus menjalankan misi Allah dengan berpusat pada Bapa di Sorga. Allah menetapkan dan memanggil setiap pemimpin kepada tugas dan tanggung jawab kepemimpinan (Matius 20:23b, Markus 10:40; band. Roma 12:6-8; Roma 8:29-30). Sebab itu pemimpin Kristen menempatkan posisinya di bawah kontrol Allah. Seorang pemimpin Kristen bukan menjadi orang nomor satu dalam gereja sebab Kristus adalah Kepala Gereja. Ia memimpin namun juga dipimpin oleh Pemimpin Agung, Tuhan Yesus (Yoh. 13:13).
2.   Kepemimpinan Kristen diteguhkan di atas model kepemimpinan "pelayan" (PEMIMPIN YANG MELAYANI). Identitas pemimpin Kristen adalah sebagai “hamba.” Kepemimpinan Kristen bukan untuk mencari keuntungan materi maupun non-materi, melainkan untuk pelayanan (Luk. 22:26). Dalam PL, para raja bukan untuk meninggikan diri atas rakyat (Ul. 17:20). Korah ditegur dan dihukum akibat sikap kepemimpinan yang mengutamakan kedudukan (Bil. 16:933). Paulus memandang jabatan rasuli bukan untuk kemuliaan dirinya, melainkan untuk bekerja keras dalam pelayanan (2Kor. 11-12; 1Kor. 15:910). Para penatua gereja dipanggil untuk menggembalakan dan memelihara umat Allah (Ibr. 13:17; 1Ptr. 5:23). Yesus mengajarkan kepemimpinan sebagai “menjadi hamba” dan Dia menegaskannya melalui keteladanan-Nya (Mrk. 10:3545). Setiap kali berbicara tentang pelayanan maka Yesus selalu berbicara tentang melayani.
3.  Kepemimpinan Kristen berfokus kepada "melayani" (service) dengan memberikan yang terbaik. Fokus melayani ini menegaskan perlunya komitmen dan tindakan untuk mewujudkan yang terbaik dengan membayar harga, serta konsekuensinya sehingga lebih banyak orang yang akan menikmati hasil/dampak kepemimpinan seorang pemimpin (Matius 20:28; Markus 10:45; Yohanes 21:15-19; Ibrani 13:17-21; 1Petrus 3:13-23; Lukas 17:10). Fokus melayani dari kepemimpinan TUHAN Yesus ini dibangun di atas tujuan dan sasaran yang jelas dan pasti, yaitu membawa "kebaikan tertinggi" (bagi umat manusia, dalam hal ini "orang banyak"). Yesus mengajarkan bahwa ciri khas dan kebesaran pemimpin spiritual terletak bukan pada posisi dan kuasanya, melainkan pada pengorbanannya. Hanya melalui melayani, seseorang menjadi besar (Mrk. 10:43-44).
4.     Kepemimpinan Kristen memiliki "kasih Kristus" (2Korintus 5:13-14; 1Korintus 13; 1Yohanes 4:7-10) sebagai dinamika kepemimpinan yang mewarnai seluruh aspek kepemimpinan yang mencakup kinerja dan hasil/produk dari setiap upaya memimpin. "Kasih Kristus" sebagai dinamika kepemimpinan Kristen memberi sifat reformatif dan transformatif bagi kepemimpinan Kristen. Dinamika kepemimpinan Kristen ini mengubah dan memperbaharui hidup, serta meneguhkan paradigma sebagai dasar bagi perspektif positif yang membangun (Matius 20:24-27; Markus 10:41-44). Dinamika kepemimpinan berlandaskan kasih Yesus Kristus di atas, sekaligus merupakan landasan yang memberikan kekuatan moral.
5.       Kepemimpinan Kristen dibangun di atas hubungan-hubungan sebagai landasan kerja. Tuhan Yesus secara sengaja membangun kepemimpinan-Nya di atas hubungan-hubungan, di mana dengan terencana Ia memanggil para murid-Nya dan melibatkan mereka ke dalam "kehidupan kelompok" sehingga melalui wahana kelompok kecil tersebut mereka digembleng, diajar, dan dilengkapi untuk menjadi pemimpin (Matius 20:20-23; Markus 10:35-40; band. Matius 10: 1-15; Markus 3:13-19; Lukas 6:12-16).

E. PERBEDAAN KEPEMIMPINAN KRISTEN DAN KEPEMIMPINAN SEKULER
1.        Motivasi
Kepemimpinan berdasarkan motivasi Kristen. Menanggalkan pementingan diri dan motivasinya untuk kepentingan orang lain dan kemuliaan Tuhan.
Kepemimpinan sekuler pada umumnya berdasarkan kekuatan manusiawi dan bertujuan untuk meraih keuntungan pribadi (Mrk. 10:42).
2.        Identifikasi
Kepemimpinan Kristen menyatakan hal yang benar. Pernyataan diri Yesus Kristus adalah hal yang benar. Yesus sangat tegas menyatakan siapa diriNya, dari mana asal-Nya.  Berbeda dengan para pemimpin dunia yang cenderung mengexplorasi hal-hal yang baik-baik saja dan penyembunyikan yang jelek yang ada pada dirinya. Demi kedudukan atau jabatan tertentu ia rela mengexplorasi hal – hal yang baik dengan cara yang tidak baik misalnya menggunakan gelar yang dibeli atau memakai ijazah palsu. Lebih lanjut baca (Yoh 6: 35, 8:12, 14:6; Mark 14:61-62)
3.        Misi
Kepemimpinan Yesus Kristus sesuai dengan misi-Nya. Apa yang Ia sampaikan dengan apa yang Ia lakukan sudah dituliskan dalam Alkitab dan dilakukan juga sesuai dengan apa yang ada di dalam Alkitab. Ia telah melakukan dengan cara yang benar dan melakukan hal yang benar. Berbeda dengan kepemimpinan sekuler, terkadang sedikit para pemimpin yang telah menyatakan misinya akan menjalankan misinya jika ia kelak memimpin. Misi yang ia sampaikan sebelum ia terpilih akan sangat berbeda dengan apa ia lakukan hari ini.
4.          Partisipasi
Kepemimpinan Kristen memberi perhatian dalam partisipasi menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah di bumi. Kepemimpinan Kristen berpartisipasi dengan berpihak kepada yang lemah, yang miskin, yangmengalami ketidakadilan. Yesus telah memberi teladan yang baik buat kita. Yesus menunjukkan bahwa Ia juga turut berpartisipasi sebagai orang miskin dan berkorban demi karena keberpihakkan pada manusia. Baca lebih lanjut (Yoh 15:15-16; 17:22; 1 Kor 3:9). Sedangkan kepemimpinan sekuler lebih menunjukan partisipasi untuk memperkaya diri. Contoh: orang yang gaya hidupnya berubah setelah jadi pejabat.
5.        Orientasi
       Sepanjang hidupnya Yesus memberi orientasi hidup, pengajaran, kematian dan kebangkitan-Nya untuk misi Allah bagi dunia. Yesus taat dan setia dalam orientasi misi-Nya. Sedangkan kepemimpinan sekuler seringkali berorientasi pada uang dan kuasa yang bisa ia gunakan untuk keperluan pribadinya.
6.     Meditasi
Yesus yang adalah Tuhan selalu punya waktu untuk berdoa (Mrk 1:35; Mat 26:39; Luk 23:46). Kepemimpinan Kristen  selalu memberi tempat penting bagi hubungan dengan Tuhan berbeda dengan kepemimpinan sekuler yang menempatkan uang sebagai tujuan.

Tuhan Yesus menegaskan adanya perbedaan antara pemimpin Kristen dan pemimpin sekuler dengan menyatakan, "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Mrk. 10:42-45).

Seseorang disebut pemimpin Kristen hanyalah jika ia menerapkan kepemimpinan Kristen. Karena itu orang kristen yang bekerja di Gereja belum tentu dapat menjadi pemimpin Kristen sementara orang kristen yang bekerja di pemerintahan/swasta dapat saja disebut pemimpin kristen.

F.      KARAKTERISTIK PEMIMPIN YANG MELAYANI
1.     Berorientasi pada pelayanan
Hidupnya dilihat sebagai Misi bukan karir. Karir menunjuk pada orientasi jabatan, kedudukan, status/gengsi sedangkan Misi motivasinya adalah melayani. Melayani melalui posisi dan pean yang ada padanya. Pemimpin dengan orientasi pelayanan tidak peduli apa statusnya, yang terpenting adalah melakukan pelayanan maksimal dengan potensi yang dimiliki.
2.     Menjadi teladan.
Tindakan berbicara lebih keras ketimbang kata-kata. Teladan memberi pengaruh yang sangat besar . Yesus tidak hanya berbicara tentang kasih tetapi Yesus sendiri memberi dirinya untuk mati di Kayu Salib karena ksih-Nya bagi kita.
3.      Bersedia menderita (Pengorbanan).
Seperti Yesus taat dan setia dalam penderitaan demikian juga dengan pemimpin yang melayani. Ketika menderita pemimpin yang melayani tidak berpikir soal popularitas yang bisa diperoleh. Pemimpin yang melayani bersedia menderita dan berkorban meski tak dikenal. Banyak pemimpin besar tidak pernah menjadi terkenal, pengaruh mereka justru muncul lama sesudah kematian mereka.
4.     Tidak pernah berhenti belajar
Belajar setiap saat dan mengembangkan rasa ingin tahu. Diri kita sendiri adalah sumber belajar, yaitu dalam hubungan kita dengan diri sendiri, hubungan dengan sesama, hubungan dengan alam serta hubungan dengan Tuhan. Tempat belajar: di mana saja, dalam hal ini pemimpin selalu menciptakan kondisi yang coccok bagi dirinya untuk belajar, kapan dan di mana saja.
5.     Berpikir Positif dan bertindak dengan kasih
Selalu melihat sisi baik dan peluang dalam berhubungan dengan orang lain. Selalu mendorong orang lain untuk maju bukannya mencela, berpengharapan dan percaya diri.
6.     Percaya kepada orang lain
Kepemimpinan adalah kerja tim. Karena itu pemimpin yang melayani dapat melakukan pendelegasian sehingga orang lain merasa dipercaya, dihargai dan merasa kuat serta mampu menyelesaikan tugas untuk tujuan yang dicapai. Pemimpin yang melayani tak pernah khawatir dengan kelangsungan posisinya bahkan dengan mempercayai orang lain maka ia telah menyiapkan pengganti (pengkaderan).
7.     Mampu bekerja sama dan menginspirasi visi bersama.
Melihat ke masa depan dan bersedia bekerja sama dengan orang lain untuk meningkatkan kinerja, saling melengkapi untuk mencapai visi. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, mengajar mereka, melatih mereka, menginspirasi visi pemberitaan Injil bagi mereka.
8.     Memiliki hidup yang seimbang
Menjaga keseimbangan hidup antara kesejahteraan spiritual dan materil. Pemimpin yang melayani selalu memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan, membangun komunikasi dengan Tuhan juga hubungan baik dengan semua orang.
9.     Memandang hidup sebagai Petualang
Memaksimalkan potensi diri sehingga tak pantang menyerah dengan kondisi yang menghambat. Fokus pada peluang dan bukan masalah. Tidaklah penting menemukan tantangan atau tidak sebab yang terpenting adalah selalu mengambil inisiatif.
10. Membaharui diri terus menerus
Membaharui diri fisik maupun mental spiritual. Membangun komunikasi dengan Tuhan dan menambah wawasan dengan selalu belajar baik melalui buku maupun kenyataan sekitar.

G.     PENUTUP
Tidak penting di mana anda melayani sebagai seorang pemimpin, yang terpenting adalah teladanilah Kristus: Pemimpin yang melayani agar anda dapat menjadi pemimpin yang melayani. , Kamu telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur (Kol 2:6-7). Selamat melayani.


Catatan saya :
Artikel ini merupakan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda Gereja (LDKPG) Tingkat Klasis Waropen di Jemaat Diaspota SP V.

Keterangan Gambar : Pemuda Jemaat Eben Haezer Moroa, Klasis Waropen, GKI Di Tanah Papua (Koleksi Pribadi)
 


Waropen, 24 April 2010





Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "ARTIKEL : KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN KRISTEN"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed