HIDUP YANG MENYATAKAN KEMULIAAN KRISTUS (Kolose 2:16-23; 3:1-4)

Ada ungkapan: “hidup hanya sekali maka nikmatilah dan bersenang – senanglah. Selagi masih bisa hajar saja”. Paulus memberikan peringatan yang tegas dan keras kepada jemaat di Kolose bagaimana seharusnya menjalani hidup yang hanya sekali saja. Apakah hidup untuk bersenang – senang atau hidup dalam kekangan dengan segala peraturan? Tema khotbah kita hari ini: HIDUP YANG MENYATAKAN KEMULIAAN KRISTUS. Dalam bacaan kita ini, Paulus menyampaikan bahwa setiap orang yang telah mengenal Kristus dan hidup dalam Kristus tidak boleh terbawa arus kehidupan dunia. Hidup dalam Kristus berarti dimampukan hidup kudus, benar, dan tidak bercela, karena seluruh kepenuhan Allah tampak di dalam hidup kita. Menyalibkan kehidupan lama dan dibangkitkan sebagai manusia baru yang telah diperbaharui di dalam Kristus.

 

Paulus mengingatkan Jemaat Kolose tentang arti hidup di dalam Kristus. Jemaat Kolose masih hidup dualisme, pada satu sisi mereka percaya kepada Yesus sebagai Mesias yang menggenapi seluruh hukum taurat, tetapi di sisi lain mereka juga masih terikat dengan tradisi-tradisi keagamaan yang lama. Kota Kolose memang menjadi tempat bertemunya berbagai tradisi dan kebudayaan, sehingga berpeluang melahirkan berbagai ajaran yang dapat mempengaruhi kekristenan di Kolose. Dalam jemaat sedang berkembang berbagai ajaran yang bertentangan bahkan meremehkan ajaran Kristus dan menggoyahkan kepastian iman. Orang – orang Kristen di Kolose diikat dengan larangan- larangan tertentu yang menyesatkan. “Jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini” ayat 21). Apa yang diajarkan mengenai makanan dan minuman, hari raya, bulan baru, Sabat --terkesan rohani tapi semua itu tak ada manfaatnya karena hanya bayangan, sedangkan yang sungguh-sungguh nyata adalah Kristus sendiri. Sebab itu Paulus menegaskan, kekristenan bukan soal menjalankan peraturan Taurat soal makanan, minuman dan lain – lain, tapi soal relasi dengan Kristus. Hidup sebagai orang Kristen bukan dikekang dengan berbagai peraturan kesucian, juga bukan menikmati kebebasan sesuka hati tetapi hidup dalam pengenalan akan Allah. Relasi dengan Allah yang memimpin kita untuk melakukan kebaikan, kebenaran, keadilan serta hidup yang taat dan kudus. Kita bukan berjuang sendiri melawan dan meminimalkan hawa nafsu, tetapi memberi hidup untuk dikendalikan oleh Kristus. Jadi hidup yang berkenan kepada Tuhan bukan soal peraturan atau kewajiban yang dipaksakan atau upaya kita sendiri melainkan pada anugerah Kristus. Roh Kuduslah yang mengerjakan pembaharuan dalam hidup kita.

 

Paulus katakan: karena kita sudah dibangkitkan dalam Kristus maka carilah perkara yang diatas, di mana Kristus ada. Artinya kita memang masih hidup di dunia saat ini tapi tujuan hidup kita bukanlah dunia ini. Pedoman hidup kita didunia ini bukanlah cara – cara duniawi. Kita hidup di dunia ini hanya sekali dan pedoman hidup kita adalah Kristus. Bagaimanakah kita menjalani hidup yang hanya sekali di dunia ini? Sadarilah bahwa hidup yang hanya sekali ini adalah anugerah. Bersyukurlah. Mendapat kepercayaan dalam jabatan dan tugas tertentu adalah anugerah. Menjadi generasi yang dapat membangun sebuah rumah Tuhan adalah anugerah. Maka fokuskankanlah hidup kepada Kristus. Setiap tugas dan tanggung jawab, kerja dan pelayanan adalah kesempatan untuk menyatakan kemuliaan Allah.  Hidup adalah untuk menyatakan Kemuliaan Kristus. Paulus berkata, karena kita sudah dibangkitkan bersama Kristus, kita harus memikirkan perkara-perkara di atas. Kita sudah disatukan dengan Kristus bersama kematian-Nya maka pikiran dan hati kita harus disesuaikan dengan pikiran dan hati Kristus. Hidup kita hanya untuk menyenangkan hati Allah, dan melakukan kehendak Allah, yaitu hal-hal yang mendatangkan berkat bukan untuk keuntungan pribadi kita, hal – hal yang menyatakan kemuliaan Tuhan bukan untuk kepujian pribadi kita.  

 

Apakah kita sudah secara mutlak menjadikan Kristus adalah segalanya dalam hidup kita. Atau jangan-jangan kita masih seperti Jemaat Kolose. Kita masih tawar menawar, misalnya dalam memilih hari baik, atau angka-angka yang dikeramatkan, atau mencari kekayaan bahkan kesembuhan kepada orang-orang pintar. Paulus mengingatkan bahwa semua yang kita cari atau kita lakukan sekalipun kelihatannya sangat baik tetapi kalau itu diluar Kristus maka semua hanyalah sia – sia. Jadikanlah hidup bukan sekedar hidup tapi hidup yang menyatakan kemuliaan Kristus. Hidup yang berkenan kepada Kristus. Sekali saja menjalani hidup di dunia ini tapi menjalaninya dengan rasa syukur dan bertanggung jawab bukan asal – asalan. Menjalankan pekerjaan dan pelayanan yang menampakkan kemuliaan Kristus. Menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah supaya orang lain mengalami suasana Surga di dalam keluarga, sekolah, pekerjaan, pelayanan dan di mana pun. Kristus sudah bangkit. Kita telah dibangkitkan bersama Kristus maka kebangkitanNya membaharui hidup kita. Hidup memang hanya sekali tapi bukan untuk bersenang – senang bukan juga untuk terkekang dalam berbagai peraturan yang terpusat pada kesombongan pribadi. Dalam hidup yang hanya sekali saja ini kita menyatakan kemuliaan Kristus yang kekal. Amin. Selamat Hari Minggu. 


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "HIDUP YANG MENYATAKAN KEMULIAAN KRISTUS (Kolose 2:16-23; 3:1-4)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed