PENGETAHUAN ISI ALKITAB III: POKOK BERITA PL DAN PB (Part 1)

Hai Sahabat DEAR PELANGI, di blog kali ini saya bagikan lanjutan Pengetahuan Isi Alkitab. Sebelumnya saya telah membagikan  Pengetahuan Isi Alkitab I: Kanonisasi dan Sistematika Isi Alkitab dan Pengetahuan Isi Alkitab II: Fakta dalam Alkitab. Sedangkan untuk Pengetahuan Isi Alkitab III akan menguraikan pokok – pokok berita setiap Kitab dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan disajikan dalam beberapa part (bagian). Semua Artikel Pengetahuan Isi Alkitab dapat dipakai sebagai Materi Kelas Katekisasi tentu menyesuaikan dengan Bahan Ajar (Pedoman Mengajar) Katekisasi di masing – masing Gereja.

 

KITAB – KITAB PERJANJIAN LAMA

KITAB – KITAB TAURAT

Kelima kitab pertama Perjanjian Lama: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan disebutkan Kitab-kitab Taurat. Kata Taurat berasal dari Bahasa Ibrani “Tora” yang berarti hukum, pengajaran petunjuk. Di dalam kitab Taurat ini terdapat banyak hukum, pengajaran, dan petunjuk kepada Israel yang mengikat perjanjian dengan Tuhan. Kelima kitab ini diikat oleh satu kesatuan  tema tentang pokok perjanjian dan pengakuan terhadap karya penyelamatan Allah bagi umat-Nya. Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dan mempercayakan manusia sebagai ciptaan yang termulia untuk mengusahakan dan memelihara alam ciptaan. Tetapi manusia tidak taat dan memberontak kepada Allah. Allah menghukum manusia karena dosa tetapi tetap menyatakan anugerah-Nya dengan memulai mengerjakan karya selamat-Nya bagi dunia melalui pemilihan Abraham dan keturunannya Israel. Allah mengikat perjanjian dengan Israel dan menghendaki umat Israel hidup kudus dan taat kepada-Nya melalui berbagai hukum yang difirmankan-Nya. Unsur-unsur yang menonjol di dalam kitab-kitab ini yakni: Janji, pemilihan pembebasan, ikatan perjanjian, Hukum dan Tanah Perjanjian.

 

Kitab Kejadian

Nama Kejadian merupakan terjemahan dari istilah Yunani: Genesis yang berarti kejadian. Dalam Bahasa Ibrani, kitab ini disebut “beresyit” yang berarti “pada mulanya” sesuai dengan kata pertama dari Kitab ini dalam Bahasa Ibrani. Berdasarkan isinya, kitab ini memberitakan dua pokok besar yakni: (1). Pengantar ke dalam sejarah keselamatan yang mengemukakan dosa dan janji anugerah bagi Nuh (Pasal 1-11); (2) Mengemukakan  asal mula sejarah keselamatan dalam pemilihan Allah terhadap bapa leluhur Abraham, Ishak dan Yakub dan janji Allah kepada mereka tentang Tanah Keturunan (Pasal 12-50)

 

Kitab Keluaran

Nama keluaran adalah dari Bahasa yunani “Exodus” : ”Keluar” Penamaan ini disebabkan oleh peristiwa penting yang dikisahkan dalam kitab ini yaitu Keluaran dari Mesir. Peristiwa pembebasan orang Israel dari perbudakan di Mesir terhisab melalui dua peristiwa  penting yaitu karya penyelamatan Allah yang penuh kuasa di Laut Teberau dan pengukuhan diri-Nya sebagai Tuhan mereka melalui perjanjian di gunung Sinai. Melalui peristiwa ini Allah membuat Israel menjadi umat-Nya untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.

 

Kitab Imamat

Nama Imamat dari Septuaginta yang memberi judul imamat: “(Kitab) mengenai imam-imam”. Kitab ini di pandang sebagai kitab petunjuk untuk bangsa imam dan wakil-wakil mereka yaitu para imam. Petunjuk ini mencakup upacara dan ibadat yaitu perbuatan dan sikap harus dipelihara umat Allah jika mereka menginginkan persekutuan yang tak terputus dengan Allah.

 

Tema inti  kitab imamat dapat diungkapkan melalui istilah “ qodesy” : “Kekudusan” dan “qodesy” : “Kudus”. Hukum dan peraturan –peraturan yang termuat di dalam kitab ini dimaksudkan untuk membentuk Israel menjadi umat yang kudus yang bersekutu dengan Allah yang kudus.

 

Kitab  Bilangan

Nama kitab ini diterjemahkan dari Bahasa Yunani “arithmoi” : “bilangan”. Penamaan ini disebabkan beberapa pasal dalam kitab ini mengandung banyak bilangan , teristimewa bilangan-bilangan sensus. Kitab ini berisikan sejarah perjalanan dan pengembaraan orang Israel di padang gurun. Juga memuat bemacam-macam peraturan dan hukum. Semua hukum dan peraturan itu bertujuan sama, yakni supaya orang Israel “siap” untuk hidup di Kanaan, dihadapan Tuhan sebagai suatu bangsa yang mandiri dan berkelakuan baik. Sebagaimana halnya Harun sebagai tokoh utama dalam kitab imamat demikian pula pada Musa dalam kitab bilangan. Musa digambarkan dengan segala kebesaran dan kelemahannya memimpin Israel.

 

Kitab Ulangan

Kitab Ulangan tidak melanjutkan kisah yang tercantum dalam keempat kitab lain dari taurat. Sebaliknya kitab ulangan mengulangan banyak bahan, baik yang berupa cerita maupun yang berupa hukum seperti yang telah termuat dala keempat kitab lainnya. Itulah sebabnya kitab ini dinamakan Ulangan. Perbedaan yang paling mencolok antara kitab ulangan dan kitab-kitab lainnya adalah pengulangan dalam kitab ini merupakan pidato perpisahan, wejangan atau nasihat oleh Musa kepada Israel supaya mereka tetap setia pada perjanjian yang diadakan di Sinai. Selain wejangan/nasihat, termuat pula perintah, hukum dan aturan yang menjadi syarat perjanjian lalu diakhiri dengan tampilnya  Yosua sebagai penganti Musa dan akhir hidup Musa.

 

 

KITAB – KITAB SEJARAH

Kitab sejarah melaporkan peristiwa-peristiwa masa lalu mulai dari penduduka Kanaan ( Yosua ) sampai pembuangan ke Babel. Tetapi ke-12 kitab ini bukanlah menyajikan sejarah seperti yang ditulis sejarawan modern. Sejarah yang ditulis adalah sejarah dari sudut pandang teologis dengan ciri-ciri: (1). Menggambarkan kuasa Allah atas sejarah dengan kaeya dan firman-Nya; (2). Menonjolkan perbuatan nabi-nabi: Samuel, Natan, Elia, Elisa; (3). Memperlihatkan tema khas para nabi yakni karya penyelamatan Allah, berkat dan hukuman sebagai ganjaran Allah atas Ketaatan atau pemberontakan.

 

Kitab Yosua

Kitab yosua berisi kelanjutan cerita dalam kitab Ulangan. Kelanjutannya  tampak  dalam hal menyebut kematian Musa. Isinya terdiri dari dua bagian besar yakni tinjauan sekilas tentang perebutan dan pendudukan tanah Kanaan serta gambaran tentang bagaimana tanah tersebut dibagi-bagi kepada ke-12 suku Israel. Di sinilah terlihat penggenapan janji Allah kepada Abraham dan keturunannya tentang Tanah seperti yang diceritakan dalam kitab-kitab Taurat.

 

Kitab Hakim-hakim

Nama kitab ini dalam Alkitab Ibrani adalah “sofetim”, biasa diterjemahkan menjadi “hakim-hakim”. Istilah ini diberikan kepada ke-12 pemimpin yang muncul di Israel selama periode antara Yosua dan Samuel. Tapi hakim-hakim ini lebih dari sekedar pelaksana peradilan dan pembuat keputusan hukum, mereka adalah pemimpin militer dan tokoh  pembebas  yang dengan karunia-karunia rohani mendapat kekuatan dari Roh Allah untuk melepaskan dan melindungi Israel.

 

Isi kitab ini merupakan rangkaian episode-episode lepas namun diikat oleh kesatuan tema yang sama yaitu kemurtadan Israel dan kasih setia Allah. Juga menggambarkan kekacauan kehidupan polotik maupun rohani bangsa Israel yang kemudian secara berulang diselamatkan oleh campur tangan Allah melalui kepemimpinan para hakim.

 

Kitab Rut

Kitab ini dinamai sesuai dengan nama tokoh utamanya yaitu Rut. Cerita dalam kitab Rut menghibur dan memberi pengajaran khususnya melalui pemeliharaan Allah dalam kehidupan tokoh-tokoh cerita itu. Tokoh-tokoh ceritanya hidup mengasihi dan berhubungan satu dengan lain. Kebaikan dan kesetian Boas yang luar biasa, kesetiaan dan pengabdian  Rut serta kecerdikan dan ketekunan Naomi. Kehidupan mereka merupakan perwujudan kasih setia yang sepenuhnya. Kitab Rut berpusat pada garis silsilah Daud  dan dengan demikian berkaitan dengan tema utama yaitu sejarah keselamatan. Kitab ini juga merupakan kesaksian tentang anugerah Allah yang tidak terbatas pada Israel.

 

Kitab I, II Samuel

Perhatian utama kitab I Samuel dan II Samuel yaitu hal-hal yang berkaitan dengan kerajan Israel di masa kepemimpinan Saul dan Daud. Isinya menerangkan secara rinci bagaimana kerajaan Israel didirikan, kenyataan dari kerajaan yang didirikan, pemerintahan tragis Saul, Raja pertama. Konsolidasi kekuasaan oleh Daud, Raja kedua, janji-janji luar biasa dari Allah kepada Daud dan keturunannya serta kemerosotan Dauad pada tahun-tahun terakhirnya.

 

Saul digambarkan sebagai  pahlawan yang tragis dan Daud memiliki karakter menonjol ditampilkan dengan noda-noda yang tak dapat disembunyikan. Klimaks dari kedua kitab ini tentu bisa dikemukakan dalam II Samuel 7, di mana Daud mendapatkan janji bahwa keturunannya akan memerintah terus.

 

Penggambaran realistis tentang Daud dengan berbagai kelemahannya menunjikan bahwa janji Allah bagi keturunan Daud tergantung pada kesetiaan Allah. Pelaksanaan sistem kerajaan di Israel tidak dapat dilepaskan dari kesetiaan kepada Tuhan  dan ketaatan terhadap perjanjian-Nya.

 

 Peran para nabi yang muncul di dalam kitab ini memberi pesan tentang kepemimpinan raja Israel yang patut memiliki kepekaan terhadap suara Allah melalui para nabi. Ini menguatkan sistem pemerintahan yang dikehendaki bagi Israel yakni Teokrasi.

 

Kitab I, II Raja-raja

Kitab-kitab ini berisi kisah akhir pemerintahan Daud, riwayat Salomo serta terpecahnya kerajaan Israel Raya menjadi kerajaan Israel (Utara) dengan ibu kota Samaria dan kerajaan Yehuda (Selatan) dengan ibu kota Yerusalem. Juga berisi kisah kepemimpinan raja-raja yang memerintah pada kerajaan yang telah terpecah itu hingga berakhirnya kedua kerajaan karena penaklukan Asyur terhadap kerajaan Israel (722 SM) dan penaklukan Bablyon terhadap kerajaan Yehuda (586 SM).

 

Kitab-kitab ini memang menyajikan sejarah (apa adanya) yang dialami Israel pada kepemimpinan tiap-tiap raja di masa kerajaan; perebutan kekuasaan dalam lingkungan kerajaan, kemenagan maupun kekalahan dalam peperangan juga berbagai “trik” politik untuk meng”aman”kan kekuasaan. Tetapi melalui sejarah yang dikisahkan, kitab-kitab ini hendak menekankan tentang kesetiaan raja kepada Allah. Kesetiaan raja mewakili kesetiaan umat. Apabila raja tidak setia lagi kepada Tuhan karena mencondongkan hatinya kepada ilahi-ilahi lain menandakan pula bahwa umat tidak lagi setia. Keberhasilan dan kegagalan seorang raja tidak dinilai atas dasar kepemimpinan dan kebijakan politik melainkan atas dasar kesetiaan raja kepada Tuhan: selama kepemimpinannya raja itu apakag raja melakukan yang benar ataukah yang jahat di mata Tuhan?

 

Kitab I, II Tawarikh

Kedua kitab ini membicarakan perkembangan kerajaan dari Dinasti Daud, mula-mula pada Israel dan kemudian pada Yehuda. I Tawarikh memusatkan perhatiannya  kepada Daud sedangkan II Tawarikh memusatkan perhatiannya pada Salomo sedangkan bagian selebihnya menyoroti nasib kerajaan Yehuda, pewaris Dinasti Daud. Pada akhirnya kitab-kitab ini memberi pandangan optimis ke depan pada pembebasan bangsa Yahudi dari pembuangan. Dalam kisahnya, penulis menyatakan banyak kebenaran penting mengenai Allah sendiri dan bagaimana cara yang pantas beribadah kepada Allah.

 

Kitab Ezra

Bagian awal kitab ini memberi gambaran penuh sukacita karena kembalinya umat Allah dari pembuangan Babel dan semangat untuk membangun kembali bait suci dibawah kepemimpinan Ezra. Kitab juga menekankan tentang pentingnya disiplin, tertib rohani dan kekudusan hidup. Ezra mendapati bahwa umat Allah mengotori diri mereka karena perkawinan campur dengan bangsa lain. Karena itu, ia mengecam dan menentang keras perkawinan campur dan kembali menegakkan  hal kekudusan hidup sebagai umat Allah.

 

Kitab Nehemia

Kitab Nehemia berisi pembangunan kembali tembok yerusalem dengan tantangan-tantangan yang dialami dalam pembangunan itu; pembacaan kembali Taurat dan perayaan hari raya pondok daun yang penuh sukacita serta daftar penduduk Yehuda dan para imam.

 

Kitab Ester

Kitab Ester menceritakan kisah kehidupan orang Yahudi yang tidak kembali ke Yerusalem tetapi tetap bermukim dan berkembang di bawah kekuasaan Kerajaan Media-Persia. Ester, gadis Yahudi menjadi Ratu Persia dan menyelamatkan bangsa Yahudi dari situasi kritis akibat ancaman Haman yang hendak memusnakan orang-orang Yahudi. Walaupun dalam kitab ini tidak tertulis nama/kata “Tuhan” tetapi kisah dalam kitab ini menunjukan betapa luar biasanya karya Allah menyelamatkan umat-Nya.  

 

Bersambung ke Part 2 ...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "PENGETAHUAN ISI ALKITAB III: POKOK BERITA PL DAN PB (Part 1)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed