RANCANGAN KHOTBAH: TUHAN ITU ALLAH YANG MAHA TAHU (1 Samuel 2:1-10)

Gagasan Utama:

Tuhan itu Allah yang maha tahu, yang memperhatikan orang yang rendah hati dan menentang orang sombong serta berdaulat atas sejarah kehidupan manusia.  

 

Tujuan yang akan dicapai:

Agar jemaat mengenal Allah sebagai Allah yang Maha Tahu dan hidup mengandalkan Allah.  

 

Konteks saat itu:

Kitab 1 Samuel menandai masa transisi dalam sejarah Israel yaitu dari masa hakim-hakim menuju masa kerajaan. Latar waktu kitab I Samuel sekitar abad ke-11 SM. Tema utamanya: Tuhan berdaulat atas sejarah dan umat-Nya, serta memanggil hamba-hamba-Nya untuk menjalankan kehendak-Nya. 1 Samuel 2:1-10 berisi doa pujian Hana ketika menyerahkan Samuel kepada Tuhan. Hana memuji Tuhan sebagai Allah yang maha tahu, Allah yang dapat membalikkan keadaan: meninggikan yang rendah dan merendahkan yang sombong. Doa Hana menjadi deklarasi iman yang lahir dari pengalaman pribadi, tetapi sekaligus memiliki makna kesaksian bagi seluruh umat Israel bahwa Tuhan adalah Allah yang Maha Tahu, berkuasa, dan setia membela umat-Nya.

 

Kaitan dengan PB:

Doa Hana menegaskan bahwa keselamatan bukan dari kekuatan manusia, melainkan dari Tuhan. Hal ini digenapi dalam Yesus, yang menjadi keselamatan bagi dunia. Ayat terakhir doa Hana: “Tuhan akan mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya. Ia akan memberi kekuatan kepada raja-Nya dan meninggikan tanduk orang yang diurapi-Nya.” Kata “orang yang diurapi” (Messiah) secara nubuatan menunjuk pada Mesias sejati: Yesus Kristus (Lukas 4:18).

 

Penjelasan Teks:

Ayat 1-3: Allah Maha Tahu Kehidupan Manusia

Hana bergembira karena TUHAN. Sumber utama sukacita Hana adalah Tuhan sendiri, bukan karena Samuel (berkat anak yang Hana terima). Sukacita itu lahir dari pengalaman pertolongan Tuhan. Hana mengalami masa sulit, tetapi Tuhan mendengarkan dan menjawab doanya.     Sukacita Hana adalah respon hati yang tahu bahwa Tuhan setia dan memelihara umat-Nya. Sukacita tidak tergantung pada keadaan, tetapi pada relasi dengan Tuhan. Hana bersukacita karena tanduk kekuatannya ditinggikan Tuhan. Kata “tanduk” (Ibr: qeren) adalah simbol kekuatan, kehormatan, dan kemenangan. Hewan seperti banteng, kambing jantan, atau domba jantan menggunakan tanduk untuk mempertahankan diri dan mengalahkan musuh.     Semakin tinggi dan kokoh tanduknya, semakin besar kekuatan dan status hewan itu. Hana menyatakan bahwa Tuhan telah mengangkat martabatnya yang dulu direndahkan oleh orang.     Tuhan telah memberikan kekuatan baru setelah ia lemah dan tak berdaya. Kemenangan yang ia alami bukan karena usahanya, tetapi karena Tuhan yang memberikannya. Frasa “menertawai/mencemohkan musuh” adalah bahasa puitis untuk menggambarkan kemenangan total dan pembalikan yang dilakukan Tuhan. Hana dulu menjadi sasaran hinaan dan ejekan Penina (1 Samuel 1:6-7), tetapi Tuhan membalikkan situasi sehingga justru ia yang mengalami sukacita. Frasa ini tidak berarti Hana membalas dendam atau menghina secara pribadi. Tertawa yang dimaksud adalah ekspresi sukacita karena Tuhan telah membela perkara hidupnya. Bukan tertawa meremehkan, tapi merayakan keadilan Tuhan. Tuhan itu Kudus. Ia penolong sejati yang menjadi sumber kekuatan dan perlindungan. Tuhan itu Allah yang Maha tahu. Kata “Maha Tahu” dari kata “deowt” berarti mengetahui dengan sempurna. Pengetahuan Tuhan sempurna, tidak terbatas, dan tidak pernah salah. Tuhan mengenal pikiran, perasaan, dan tindakan manusia. Tuhan bukan hanya melihat yang kelihatan di luar, tetapi juga yang tersembunyi di hati. Tuhan tahu rasa sakit yang dialami Hana. Tuhan tahu air mata yang tidak terlihat di mata orang lain.

 

Ayat 4-8: Allah Maha Tahu Membalikkan Keadaan

Dalam nyanyiannya, Hana menyebutkan serangkaian pembalikan keadaan yang dilakukan Tuhan: yang kuat menjadi lemah (ayat 4), yang kenyang menjadi lapar dan yang lapar menjadi kenyang (ayat 5), yang mandul beranak tujuh, sedangkan yang banyak anak menjadi merana (ayat 5), Tuhan meninggikan yang hina dan menurunkan yang angkuh (ayat 7-8). Tuhan bahkan berkuasa penuh atas kehidupan dan kematian. Tuhan berdaulat atas kehidupan di dunia sekarang dan kehidupan setelah mati. Maka tidak ada keadaan yang terlalu gelap atau mustahil bagi Tuhan. Tuhan mengatur kehidupan dengan caraNya. Tuhan tahu segalanya dan tahu waktu yang tepat untuk membalikkan keadaan.

 

Ayat 9-10: Allah Maha Tahu Masa Depan Manusia

Hana menutup doanya dengan keyakinan bahwa Tuhan menjaga langkah orang yang setia. Tuhan memelihara, melindungi, dan membimbing setiap langkah hidup orang benar. Tetapi orang fasik dibinasakan dalam kegelapan. Kegelapan melambangkan kebinasaan, keterasingan dari Tuhan. Keamanan dan kemenangan hidup bukanlah hasil upaya manusia semata, melainkan karena penyertaan dan kasih Tuhan. Ini adalah pengakuan bahwa masa depan tidak ditentukan oleh usaha manusia semata, tetapi oleh Allah. Tuhan adalah Hakim yang berdaulat, yang memberi kemenangan kepada orang yang dipilihNya dan menghancurkan musuh-Nya. Doa Hana berakhir dengan pengakuan bahwa semua ini berpuncak pada pemerintahan Mesias. “Orang yang diurapi-Nya” menunjuk kepada raja yang akan Tuhan pilih dan secara nubuatan menunjuk kepada Mesias yaitu Yesus Kristus. Yesus, Raja yang kekal, yang menerima semua kuasa di sorga dan di bumi (Matius 28:18) dan yang memerintah dengan adil selamanya.

 

Referensi lain dalam Alkitab:

Lukas 1:52-53 – Nyanyian Maria hampir sama dengan nyanyian Hana: orang sombong direndahkan, orang rendah hati ditinggikan.

Yakobus 4:6 – Allah menentang orang congkak, memberi kasih karunia kepada yang rendah hati.

 

Ilustrasi:

ü Dalam acara kontes Kecantikan, peserta tampil memukau di atas panggung. Tapi di balik layar, mungkin ia sedang berjuang dengan masalah keluarga dan banyak derita lainnya Penonton hanya menilai dari penampilan luar, tetapi Tuhan menilai hati dan motivasi di baliknya. Karena Tuhan Maha Tahu, kita dipanggil untuk hidup tulus, bukan sekadar terlihat rohani di depan orang lain.

ü Seorang pilot pesawat terbang yang duduk di kokpit, bisa melihat peta penerbangan, radar, dan kondisi cuaca jauh di depan. Penumpang tidak melihat apa-apa dari kursi mereka, tapi mereka tahu pilot akan menerbangkan pesawat sampai tujuan dengan baik. Demikian juga kita, Tuhan sudah melihat seluruh perjalanan hidup kita. Kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi kita aman jika berada di tangan-Nya.

 

Aplikasi:

ü Tuhan adalah sumber keselamatan dan sukacita. Iman sejati menempatkan Allah sebagai alasan utama sukacita, bukan situasi hidup. Yesus adalah keselamatan sejati yang mengangkat hidup kita dari kehinaan menuju kemuliaan.

ü Tuhan itu Allah yang Maha Tahu. Allah mengetahui hati dan motivasi manusia. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Tuhan baik dosa, motivasi, maupun pergumulan kita. Tuhan tahu pergumulan hati setiap orang. Tuhan mengerti bahasa tetesan air mata.  Tuhan tahu isi hati kita ketika kita disalahpahami. Karena Tuhan Maha Tahu, kita dipanggil untuk hidup tulus, bukan sekadar kelihatan rohani di depan orang. Tidak perlu membuktikan diri di depan manusia; cukup benar di hadapan Tuhan, karena Dia tahu hati kita. Tidak perlu iri atau minder; Tuhan tahu perjuangan kita dan akan membela pada waktu-Nya.

 

 

ü Tuhan adalah Allah yang berdaulat yang dapat membalikkan situasi karena itu jangan mengandalkan kekuatan diri. Andalkanlah Tuhan yang memegang kendali penuh atas hidup manusia. Jika kita sedang di bawah, jangan putus asa—Tuhan tahu perjuangan kita dan bisa membalikkan keadaan dalam sekejap. Jika kita sedang di atas, jangan sombong—Tuhan juga tahu isi hati kita dan bisa merendahkan kesombongan kita.

ü Allah berdaulat atas masa depan. Hidup dan mati ada di tangan Allah. Semua keberhasilan adalah anugerah, dan semua penderitaan ada dalam kendali Tuhan. Kita sering cemas tentang masa depan—tentang pekerjaan, keluarga, kesehatan, atau pelayanan. Tetapi jika kita percaya kepada Tuhan yang Maha Tahu, kita dapat menghadapi semuanya dengan tenang. Dia sudah melihat ujung jalan yang belum kita tempuh. Yang penting, kita berjalan sesuai kehendak-Nya.

ü Allah mengangkat yang hina. Allah memiliki hati untuk yang tertindas dan memberi mereka tempat di antara orang mulia. Gereja dipanggil meneladani Allah dengan memperhatikan yang lemah, miskin, dan terpinggirkan.

ü Allah memerintah dan melindungi umat-Nya. Allah adalah Raja yang menjaga umat-Nya dan menegakkan keadilan. Musuh akan dikalahkan, raja-Nya akan ditinggikan. Orang benar memiliki perlindungan ilahi, sementara orang fasik akan binasa.

 

Penutup:

Hana mengalami perubahan besar dari kesedihan menjadi sukacita karena ia percaya pada Tuhan yang Maha Tahu. Ia belajar bahwa Tuhan mengenal isi hati, sanggup membalikkan keadaan, dan mengatur masa depan dengan sempurna. Kita tidak perlu membuktikan diri di hadapan manusia cukup hidup benar di hadapan Tuhan. Jangan putus asa dalam kesulitan, Tuhan tahu dan akan bertindak pada waktu-Nya. Jangan sombong dalam keberhasilan, Tuhan tahu dan berdaulat atas segalanya. Amin

 

 

 

 


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "RANCANGAN KHOTBAH: TUHAN ITU ALLAH YANG MAHA TAHU (1 Samuel 2:1-10)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed