ANAK YANG TIDAK MENGECEWAKAN (Mazmur 127:1-5)
PENDAHULUAN
Hari ini adalah hari yang istimewa—Hari Doa Syukur PAR GKI di Tanah Papua. Bersama PAR, kita semua bersyukur kepada Tuhan karena penyertaan Tuhan yang luar biasa dalam pelayanan PAR. Sebab bukankah setiap orang dewasa tentu melalui masa – masa sebagai anak – anak? Mazmur 127:1-5. Ini adalah mazmur ziarah yang ditulis oleh Salomo. Mazmur ini mengajarkan kita tentang pentingnya hidup yang dibangun di atas dasar Tuhan dan itu harus dimulai sejak anak – anak agar seorang anak dibentuk menjadi anak yang tidak mengecewakan. Tema kita: Anak yang tidak mengecewakan.
PENJELASAN TEKS
Tema mazmur 127:1-5 ini menyangkut dua pokok penting dalam hidup berkeluarga yakni, pertama, tentang rumah (ay.1-2), yang kedua, tentang anak-anak (ay.3-5).
Ayat 1-2: Tuhan Harus Menjadi Dasar Hidup Kita
Penulis mazmur nyanyian ziarah melihat bahwa hidup bagaikan sebuah perjalanan, yaitu perjalanan ziarah. Kata ziarah pada ayat 1 dapat juga diterjemahkan pergi menuju ke tempat yang tinggi. Bagi bangsa Israel yang dimaksud pergi ke tempat yang tinggi adalah perjalanan ziarah ke Yerusalem. Tempat yang tinggi, lambang dari tempat di mana Allah bertahta. Perjalanan hidup orang percaya adalah sebuah perjalanan berjumpa dengan Allah, sebuah perjalanan yang melibatkan Tuhan di dalamnya. “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya". Ayat ini mengingatkan kita bahwa tanpa Tuhan, semua yang kita kerjakan akan sia-sia. Rumah yang dibangun tanpa Tuhan bisa roboh. Contohnya, seperti membangun rumah. Kalau fondasinya kuat, rumah itu akan tahan gempa dan angin. Tapi kalau fondasinya rapuh, rumahnya bisa roboh. Tuhan adalah fondasi yang kuat untuk hidup kita. Kalau hidup anak – anak kita dibangun bersama Tuhan, mereka akan tumbuh jadi anak yang kuat, baik, dan setia. Rumah bukan sekedar bangunan tempat tinggal, tapi rumah juga menjadi tempat di mana setiap anggota keluarga diterima dan dikasihi. Kehidupan setiap keluarga Kristen harus menjadi tempat dimana setiap anggota keluarga terutama anak – anak menerima pengajaran tentang Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai dasar kehidupan untuk menjadi keluarga yang berbahagia. Karena itu, di sekolah, keluarga, atau bahkan dalam hidup kita, harus dibangun di atas Tuhan. Sebab semua hal yang diupayakan dalam hidup, jika tanpa campur tangan Tuhan akan sia – sia. Sia – sialah pengawal berjaga – jaga jika tanpa Tuhan, sebab Tuhan adalah penjaga Israel yang tidak pernah tertidur dan terlelap. Sia – sia seseorang bekerja dari pagi hingga malam jika tidak melibatkan Tuhan, sebab Tuhan itu sumber berkat, bahkan berkatNya pun disediakan bagi yang dikasihiNya saat sedang tidur. Ini mengajarkan prinsip dasar ketergantungan total kepada Tuhan dalam segala hal, baik pembangunan rumah (simbol kehidupan pribadi dan keluarga) maupun penjagaan kota (simbol keamanan dan pemerintahan), semua tidak akan berhasil tanpa penyertaan Tuhan. Bahkan kerja keras tanpa iman kepada Tuhan juga sia-sia. Tuhan memberikan berkat-Nya bukan hanya kepada yang bekerja keras, tetapi terutama kepada orang yang mengandalkan dan mengasihi-Nya. Frasa "memberikannya... pada waktu tidur" menekankan bahwa berkat Tuhan bisa datang bahkan saat manusia beristirahat.
Ayat 3: Anak adalah Hadiah dari Tuhan
“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.” Ayat ini menunjukkan bahwa anak-anak adalah pemberian dari Tuhan. Anak adalah buah cinta dalam keluarga. Karena itu, orang tua juga Gereja bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar dan menuntun mereka pada jalan keselamatan di dalam Kristus.
Ayat 4-5: Anak yang Membawa Kemenangan
“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda." Seorang pahlawan yang sedang membawa busur dan panah. Panah itu harus lurus, kuat, dan siap diarahkan ke sasaran. Ketika Allah mengaruniakan seorang anak di dalam keluarga maka setiap keluarga mesti memelihara, mendidik dan menuntunnya menjadi anak yang sesuai kehendak Allah. Orang tua bertanggungjawab untuk mempersiapkan anak agar kelak menjadi anak panah yang siap dilepaskan sesuai rencana dan tujuan Allah atas kehidupannya. Untuk menjadi anak panah yang siap dilepaskan dalam rencana Allah maka anak panah harus ditempatkan pada tabung panah yang benar, sebelum dilepaskan, anak panah harus ditarik mundur lebih dahulu dan anak panah harus berada di tangan seorang ksatria yang benar. Kalau anak kita berada di tempat yang tepat maka mereka akan menjadi anak panah yang luar biasa. Ayat 5 mengatakan bahwa orang tua yang memiliki anak-anak seperti itu akan berbahagia dan tidak akan kecewa. Anak-anak yang tumbuh dalam Tuhan akan membuat orang tua bangga, dan Tuhan pun senang.
APLIKASI
Adik-adik, dari Mazmur 127:1-5 kita belajar bahwa:
Anak
yang tidak mengecewakan adalah anak yang membangun hidupnya bersama Tuhan. Adik-adik,
kalau kita ingin menjadi anak yang tidak mengecewakan, kita harus menjadikan
Tuhan sebagai dasar hidup kita. Kita harus bertumbuh di dalam Tuhan. Jangan
hanya belajar pelajaran sekolah, tapi juga belajar firman Tuhan setiap hari.
Anak
yang tidak mengecewakan tahu bahwa dirinya adalah hadiah dari Tuhan dan hidup
dengan baik. Nah adik
– adik, bersyukurlah sebab adik – adik adalah hadiah yang sangat berharga dari
Tuhan untuk orang tua kalian. Kalian bukan anak sembarangan. Kalian diciptakan
oleh Tuhan dengan tujuan yang mulia. Tuhan menciptakan kalian untuk membawa
sukacita dan pengharapan, bukan kekecewaan. Kalau kita tahu bahwa kita adalah
hadiah dari Tuhan, maka kita juga harus hidup seperti hadiah. Hadiah itu indah,
menyenangkan, dan membuat orang yang menerimanya tersenyum. Jadilah anak Tuhan
yang menjadi berkat senantiasa.
Anak yang tidak mengecewakan
mau diarahkan oleh Tuhan dan menjadi alat untuk kemuliaan-Nya. Tuhan mau adik-adik menjadi
anak panah di tangan-Nya. Itu artinya, kalian harus siap diarahkan oleh Tuhan.
Kalau kalian hidup benar, taat kepada Tuhan, maka Tuhan bisa memakai kalian
untuk melakukan hal-hal besar. Kalian bisa jadi terang di sekolah, jadi
penolong untuk teman-teman yang sedih, jadi anak yang menyemangati orang tua
ketika mereka lelah.
Kita semua pasti ingin jadi anak yang membanggakan Tuhan, bukan? Mari kita komitmenkan diri untuk hidup taat, penuh kasih, dan mau dipakai Tuhan. Selamat merayakan HDS PAR GKI di Tanah Papua. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "ANAK YANG TIDAK MENGECEWAKAN (Mazmur 127:1-5)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.