KHOTBAH UCAPAN SYUKUR WISUDA: JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN TUHAN (Mazmur 103:1-5)
Siapa diantara kita yang tidak pernah lupa? Siapa diantara kita yang pernah lupa? Lupa kacamata, cari di mana – mana tidak ketemu padahal ada di kepala sendiri. Mau ambil sesuatu di kamar masuk ke kamar eeh lupa apa yang mau diambil. Tapi kalau uang simpan di mana tidak pernah lupa yah? Ada banyak hal bisa kita lupakan dalam hidup tapi jangan pernah lupakan kebaikan Tuhan. Hari ini, dalam sukacita dan rasa syukur atas keberhasilan studi anak saudara kekasih yang sudah diwisuda, kita bersyukur merayakan keberhasilan pendidikan, prestasi akademik, tetapi juga ini menjadi perayaan kasih setia Tuhan yang telah menyertai langkah demi langkah dalam perjuangan pendidikan. Mari mensyukuri kebaikan Tuhan ini dengan belajar dari Mazmur Daud dalam Mazmur 103:1-5. Daud memulai Mazmur ini dengan seruan bagi dirinya sendiri, bagi jiwa dan batinnya: “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, pujilah nama-Nya yang kudus hai segenap batinku!” (ay.1). Daud meminta dirinya memuji Tuhan bukan dengan mulut, bukan dengan perasaan saja tapi memuji Tuhan dari jiwa dan batin, pujian dari hati, pujian dengan seluruh totalitas hidup. Dua kali Daud menekankan tentang pujian kepada Tuhan dari jiwa – karena jiwa itu pusat kehidupan, oleh karena itu pikiran bisa pikun dan lupa tapi jiwa yang mengenal Tuhan, membuat kita tidak akan lupa kebaikan Tuhan. Perjalanan hidup yang sudah mengalami kebaikan Tuhan menggerakkan kita untuk selalu bersyukur, jadi bukan hanya dalam keadaan – keadaan yang menyenangkan saja.
Apa saja kebaikan Tuhan yang tidak boleh dilupakan: pengampunan atas dosa, pemulihan dari penyakit – penyakit yang dimaksud bukan saja fisik tapi juga batin – pemulihan secara total jasmani dan rohani. Tuhan Allah menebus dari lobang kubur - Ibrani: shachath = kubur, jurang, kehancuran. Allah dalam Yesus Kristus adalah Juruselamat yang menebus manusia dari maut dan kematian. Kita dipanggil untuk bersyukur, karena pengampunan dan kesembuhan di dalam Yesus adalah berkat terbesar dalam hidup orang percaya. Bukan sampai disitu saja Tuhan bukan hanya menjauhkan kita dari maut secara fisik, tetapi juga menyelamatkan kita dari hidup yang tanpa harapan. Tuhan tidak hanya menyelamatkan kita, tapi mengangkat kita dari kehinaan menjadi mulia. Dalam bahasa Ibrani, kata atar (memahkotai) berarti mengelilingi, melindungi, menghiasi seperti dengan mahkota. Dalam sukacita atas wisuda anak kekasih, mari kita jangan lupa: segala pencapaian kita bukan karena kekuatan kita sendiri. Tuhanlah yang memberikan hikmat, kekuatan, dan jalan keluar saat menghadapi kesulitan selama studi. Lulus kuliah bukan semata hasil usaha kita, tapi juga bukti penyertaan-Nya—baik saat kita lelah, hampir menyerah, atau kehilangan arah. Bayangkan, betapa besar anugerah Tuhan. Maka momen wisuda ini adalah momen untuk mengakui kebaikan-Nya dan menyatakan: “Terima kasih, Tuhan!”.
Wisuda sering diartikan sebagai puncak, tetapi sebenarnya ini adalah awal. Kita akan memasuki dunia kerja, pelayanan, atau studi lanjutan. Mazmur ini mengingatkan bahwa Tuhan bukan hanya setia di masa lalu, tapi juga akan memuaskan kebutuhan kita di masa depan. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan: bukan hanya pekerjaan atau gaji, tapi juga kedamaian, arah hidup, dan tujuan ilahi. Seperti rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan baru, begitulah janji Tuhan bagi kita. Dia akan memperbarui semangat kita agar kita tidak kehabisan tenaga dalam mengejar panggilan hidup kita. Tuhan memberi kekuatan bukan hanya secara fisik, tapi juga kekuatan batin dan rohani — semangat baru untuk menghadapi hari esok, bahkan setelah melalui banyak tantangan. Tuhan memberi kekuatan baru untuk menatap ke depan dengan iman. Burung rajawali dalam Alkitab adalah simbol dari: Kekuatan dan keagungan, kebebasan dan kemampuan terbang tinggi, kemampuan memperbarui diri (karena rajawali dikenal mengganti bulunya seiring bertambah usia), hidup melintasi di atas badai — terbang tinggi melampaui kesulitan. Tuhan memberi kekuatan seperti rajawali — tidak mudah patah, tidak mudah lesu, tidak menyerah, tapi kuat, tahan menghadapi badai, dan terus diperbarui. Hari ini kita bersyukur tapi sepanjang hidup jangan lupakan kebaikan Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH UCAPAN SYUKUR WISUDA: JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN TUHAN (Mazmur 103:1-5)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.