TUHAN ADALAH PENOLONG DARI GENERASI KE GENERASI (Mazmur 145:1-7)

Ada pepatah yang berbunyi: “Beta bisa karena ada yang ajar, dan beta ajar supaya ada yang bisa.” “Katong bisa karena orang tua ajar, katong ajar supaya katong pung anana lai bisa”. Dengan demikian petuah orang tua, pengajaran iman terus hidup dan berlangsung dari generasi ke generasi. Hari ini 29 tahun Persekutuan FirMan, kita mungkin tidak memiliki banyak harta, tapi kita punya warisan iman, dan yang terpenting: kita punya Tuhan yang berjalan bersama kita. 29 tahun perjalanan iman Persekutuan Firdaus Mantouw—sebagai wadah kebersamaan, kekeluargaan, dan persekutuan anak-anak cucu Mantouw di kota dan Kabupaten Sorong. Mari kita lihat bacaan kita ini, dimulai dengan pujian pribadi. Daud sang pemazmur memuji Tuhan yang berdaulat sebagai Allah dan Raja. Daud Seorang Raja yang besar tapi ada yang lebih besar dari Daud yaitu Tuhan Raja di atas segala raja yang membuat Daud berkomitmen memuji Tuhan tanpa batas waktu – untuk seterusnya dan selamanya hanya Tuhan saja yang patut dipuji. Mari kitapun menjadikan hidup kita sebagai pujian bagi kemuliaan Tuhan—dengan hati, perkataan, dan perbuatan secara pribadi dan bersama sebagai persekutuan. Tuhan tidak hanya layak ditinggikan saat kita merayakan ulang tahun, tetapi setiap hari, dari generasi yang dahulu ke generasi yang kemudian.   Tema kita: Tuhan adalah penolong dari Generasi ke Generasi.

 

Sebuah pohon yang ditanam di tanah yang gersang tidak dapat bertahan lama jika tidak ada yang menyiram dan memelihara. Tapi jika pohon itu bertahan hingga puluhan tahun, bahkan mulai berbuah, maka jelas ada tangan yang setia merawat. Persekutuan Firdaus Mantouw adalah pohon dalam taman Firdaus yang Tuhan beri pertumbuhan, dan Tuhan percayakan kita dari generasi ke generasi untuk hidup sebagai orang basudara yang merawat pohon keluarga kita ini. Hari ini bukan saja sebuah perayaan tapi juga peneguhan komitmen: agar generasi anak-anak dan cucu memuji Tuhan dan memelihara warisan iman, menjadikan Tuhan sebagai penolong. Firman Tuhan menjadi panggilan agar kita tidak putus dalam mewariskan pujian itu. Dari pengalaman iman yang nyata bersama Tuhan Duad menyeruhkan agar setiap generasi menjadikan Tuhan sebagai penolong. Ketika kita melihat ke belakang—29 tahun lalu—Tuhan yang memulai karya-Nya dalam ikatan ini, dan Dia jugalah yang memelihara sampai saat ini. Kita tidak bisa menghitung satu per satu kebaikan Tuhan—dari perlindungan-Nya bagi kita sebagai anak-anak rantau, pekerjaan yang diberkati, rumah tangga yang dipulihkan, sakit yang disembuhkan, hingga damai sejahtera yang mengikat kita dalam kasih persaudaraan. Karena itu, mari kita merawat persekutuan dengan kasih Tuhan. Jangan biarkan persekutuan ini hanya menjadi nama atau formalitas tahunan. Biarlah kasih Kristus menjadi nafas dari relasi kita satu dengan yang lain. Mari kita jaga persekutuan ini dengan kasih yang bukan hanya dalam kata, tetapi juga dalam tindakan, kepedulian, dan kesediaan berkorban satu bagi yang lain. Apa warisan yang ingin kita tinggalkan dari Persekutuan Firdaus Mantouw? Bukan hanya cerita sejarah atau kumpulan foto, tetapi warisan iman yang hidup, nilai-nilai kekeluargaan yang kuat, budaya saling menguatkan dalam Tuhan, dan komitmen untuk terus melayani. Salah satu pesan penting dalam Mazmur 145 adalah bahwa setiap angkatan harus menceritakan pekerjaan Tuhan kepada angkatan berikutnya. Ini berarti: kita bertanggung jawab menurunkan iman kepada anak-anak dan cucu-cucu kita. Kita tidak hanya mewariskan nama “Firdaus Mantouw”, tetapi lebih penting, kita mewariskan iman kepada Yesus Kristus, warisan hidup yang tak ternilai. Tantangan ke depan akan lebih berat: generasi muda menghadapi tantangan kemajuan teknologi. Kota Sorong dengan berbagai keadaan yang harus semakin digumuli. Tapi mari kita mengambil pilihan dan komitmen bersama: terus memuji Tuhan, tetap setia kepada Tuhan, tetap saling mengasihi sebagai keluarga dalam Kristus. Tetap membangun generasi muda untuk masa depan persekutuan. Firdaus artinya taman—tempat yang indah, damai, dan penuh kehidupan. Mari kita terus menjadikan Persekutuan Firdaus Mantouw sebagai taman yang dirawat oleh kasih Tuhan, dan ditanami oleh benih-benih iman yang terus bertumbuh. Selamat Ulang Tahun. Tuhan memberkati.

 

 

 

 

 

 

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "TUHAN ADALAH PENOLONG DARI GENERASI KE GENERASI (Mazmur 145:1-7)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

TUHAN ADALAH PENOLONG DARI GENERASI KE GENERASI (Mazmur 145:1-7)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed