JAMINAN HIDUP UNTUK PARA IMAM DAN ORANG - ORANG LEWI (Nehemia 12:44-47)
Mungkin kita pernah mendengar istilah di sepak bola: cadangan mati (camat), itu pemain yang hanya duduk saja dibangku cadangan tra pernah turun lapangan. Dalam pelayanan Gereja jangan jadi cadangan mati, apalagi jadi penonton. Semua kita sebagai anggota di dalam kesatuan tubuh Kristus memiliki peran dan fungsi. Tuhan menghendaki peran dan fungsi, tugas dan tanggung jawab setiap orang didalam gereja dilakukan dengan sungguh – sungguh supaya pelayanan ini semakin berbuah banyak. Mari kita liat dalam pembacaan kita.
Setelah sukacita pentahbisan tembok Yerusalem, Nehemia sebagai pemimpin melakukan perbaikan tata kelola pelayanan dalam rumah Tuhan supaya para imam dan orang Lewi terjamin hidupnya secara baik. Tema kita: Jaminan Hidup untuk Para Imam dan Orang – orang Lewi. Pada pembacaan minggu lalu, umat sudah berjanji bahkan bersumpah kutuk, salah satunya dalam hal setia membawa persembahan persepuluhan. Umat berjanji: kami tidak akan membiarkan/menelantarkan rumah Allah. Pada pembacaan minggu ini, semua pelayanan dan persembahan dalam Bait Allah itu diatur tata kelolanya secara baik. Ada sistem yang saling terkait, sistem yang sehat, sistem yang didukung secara penuh oleh topangan umat dan orang – orang yang terlibat. Bagaimana tata kelola di zaman Nehemia? Ada orang – orang yang diangkat secara khusus untuk menjadi pengawas bilik-bilik atau kamar – kamar perbendaharaan dan mengawasi persembahan khusus, persembahan sulung dan persepuluhan. Kamar perbendaharaan terletak di sisi luar Bait Allah disebut juga kamar – kamar di sekeliling Rumah Tuhan. Jadi kalau persembahan ternak dibawa langsung ke pelataran Bait Allah dan disembelih oleh para imam, sesuai hukum korban dalam Imamat. Sedangkan hasil bumi, makanan kering, minyak, dan barang-barang lainnya: Gandum, jelai, anggur, minyak zaitun, kismis, buah-buahan kering, garam, diatur pengelolaannya dengan disimpan di kamar perbendaharaan ini, sehingga selalu ada stok untuk para Imam dan Orang Lewi yang tidak punya tanah pusaka itu. Para pengawas bertugas supaya baik persembahan yang masuk maupun yang disalurkan keluar semuanya tertib. Ada yang disalurkan secara rutin untuk jaminan hidup para imam dan orang lewi, tapi juga untuk kebutuhan harian para penyanyi dan penjaga pintu gerbang. Sebab disebutkan dari Zaman Daud dan Asaf, Asaf itu seorang pemimpin pujian dan pemusik bahwa setiap hari di Bait Allah ada ritual ibadah untuk korban pagi dan korban petang, ada nyanyian pujian dan nyanyian syukur bagi Allah. Juga ada para penjaga pintu gerbang: yang bertugas mengawasi orang yang masuk keluar Bait Allah dan mengawasi supaya semua hal dalam Bait Allah terjaga kekudusannya. mereka semua di zaman Nehemia dan Zerubabel ditopang juga dari persembahan umat. Pelayanan dalam Bait Allah itu menjadi sukacita bagi umat yang berjumpa dengan Tuhan dan umat terus setia menopang pelayanan dengan persembahan.
Jadi di zaman Nehemia ini kita melihat ada beberapa hal: pertama, ada Tuhan yang menjadi sumber kehidupan. Tuhan memelihara umatNya dengan memberi hasil ladang dan ternak. Tuhan memelihara para hambaNya dari topangan umat. Tuhan memilih orang – orang yang bekerja dalam rumah Allah. Dan Tuhan yang memberi hikmat bagi para pemimpin untuk mengatur sistem yang baik dan tertib. Kedua, ada para pemimpin yang memberi komando, mengatur dalam hikmat Tuhan semua hal secara baik. Ketiga: ada orang – orang yang bekerja dengan kesehatian. Keempat, ada sistem yang tertib, tata kelola yang baik. Kelima ada sarana prasarana yang menopang seperti kamar perbendaharaan yang dibuat. Keenam, ada umat yang setia menopang. Nah semua hal ini harus berjalan baik agar para hambaNya terjamin hidupnya.
Bagaimana dengan kita sekarang? Dalam GKI di Tanah Papua kita bersyukur Tuhan terus pelihara kita semua. Medan GKI dari kota sampai pedalaman Tuhan menyertai para hambaNya dan kita sekalian umatNya. Percayakan hidup kepada Tuhan yang memelihara dan menjamin hidup kita dengan caraNya yang ajaib. Mari tetap percaya, tetap bersyukur, tetap menjalani dengan sebaik-baiknya tugas dan tanggung jawab kita. Kita bersyukur, kita punya para pemimpin di Sinode dan Klasis yang mengatur sistem dengan baik. Kita bersyukur ada sistem keuangan yang baik dalam GKI. Kita bersyukur mesti sarana prasarana belum wah tapi itu sudah menolong pelayanan. Lalu bagaimana dengan kita orang – orang yang bekerja dalam Gereja? Bagaimana dengan kita selaku umat Tuhan? Mari bersyukur untuk anugerah Tuhan sebab kita dipilih Tuhan sebagai Pendeta, Penatua, Syamas, BP Unsur, Guru Sekolah Minggu, Guru Paud, BPPG Jemaat, Tim Multimedia, Tim Kantoria, Pengurus Musik dan Paduan Suara, Para Pemusik, Staf Kantor, Kostor. Kita semua penting sebab itu kerjakan tugas dengan sungguh – sungguh jangan asal – asalan. Bukan soal apa tugas saudara atau berapa upah yang saudara terima? Tapi bagaimana saudara bertanggung jawab karena Tuhan panggil kita untuk setia. Jangan sampe ada yang suka datang suka tidak, suka semaunya. Kelola pekerjaan dalam sistem dengan jujur dan takut Tuhan. Di Gereja – gereja pada daerah kota ada CCTV di ruang kosistori, kenapa? Karena ada kelakuan menghitung persembahan tapi juga mencuri dari situ. Ingatlah bahwa Tuhan sedang mengawasi setiap kerja kita. Umat Tuhan mari jangan jadi cadangan mati atau penonton, mari semua terlibat. Mari bersinergi bersama. Hari ini kita ada dalam minggu khusus PW menyongsong HDS PW yang akan dilaksanakan pada 26 Juli. Para Ibu penting dalam Keluarga. Para suami mari topang isteri dan sayang isteri serta anak – anak. Terima kasih untuk para suami yang bekerja keras demi cinta bagi isteri dan anak – anak. PW penting dalam pelayanan Gereja. Teruslah setia bersama PKB, PAM dan PAR menopang pelayanan dalam Rumah Tuhan. Pelayanan kepada Tuhan bukan hanya soal ibadah ritual dalam pujian, doa dan khotbah tapi juga manajemen yang tertib, pelayanan yang saling melengkapi, memberi dengan hati yang bersyukur karena Tuhan lebih dulu memberi kepada kita, dan menopang setiap hamba Tuhan. Ketika para pelayan Tuhan hidup dalam ketercukupi, mereka bisa melayani dengan sukacita. Dan ketika umat Tuhan taat mendukung pelayanan, mereka pun menikmati buah rohani yang berkelimpahan. Mari kita menjadi umat yang setia menopang pelayanan dalam rumah Allah, supaya rumah Tuhan tidak kekurangan dan para pelayan-Nya terus bekerja dengan setia. Sebab, dalam setiap persembahan yang kita bawa, kita sedang ikut serta dalam karya keselamatan Allah di dunia ini. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "JAMINAN HIDUP UNTUK PARA IMAM DAN ORANG - ORANG LEWI (Nehemia 12:44-47)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.