RENUNGAN IBADAH PERSIAPAN PERNIKAHAN: BERSERAH PADA RENCANA TUHAN (Amsal 16:1-3)

Pernikahan adalah salah satu langkah, keputusan dan pilihan hidup yang paling penting, paling indah, dan juga paling menantang. Bukan sekadar ikatan lahiriah, melainkan juga perjanjian iman yang kudus. Di tengah semua persiapan calon mempelai serta kedua keluarga besar untuk persiapan lahiriah—undangan, dekorasi, gaun, dan pesta, ada hal yang jauh lebih penting yakni persiapan hati dan iman. Hari ini kita merenungkan satu kebenaran penting saat kedua anak kekasih akan memasuki pernikahan: berserah pada rencana Tuhan. Dunia sering mengajarkan kita untuk merancang segala sesuatu menurut kehendak sendiri. Tetapi firman Tuhan berkata: Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16:3). Tema kita: Berserah pada rencana Tuhan.

 

Setiap pasangan dan keluarga tentu memiliki impian tentang kehidupan pernikahan yang bahagia, harmonis dan diberkati, punya anak-anak yang sehat, dan kehidupan yang mapan. Apa yang jadi impian dan kerinduan mesti ada dalam proses bersama Tuhan. Percaya bahwa Tuhan menyusun kisah cinta, kisah hidup tiap orang dalam kehendak baik Tuhan. Karena itu berserah dan berjalan bersama Tuhan. Bahkan ketika berhadapan dengan tantangan dan ujian yang sulit dalam perjalanan rumah tangganya nantinya, masing – masing tidak jalan dengan ego sendiri tapi belajar memahami rencana Tuhan. Pernikahan bukan hanya tempat mencari kenyamanan, bukan soal berapa lama pacaran (berapa lama?), bukan soal cocok tidak cocok, karena manusia ada sisi gelap yang bisa membuat tidak nyaman, tidak ada yang cocok secara sempurna. Tapi dua karakter, dua pribadi akan sama – sama dibentuk Tuhan untuk saling sabar, saling mengampuni, rendah hati dengan kasih yang tanpa syarat. Jadi mari berserah dengan bersedia dibentuk Tuhan dalam kehidupan pernikahan nanti. Pernikahan bukan tujuan akhir setelah sekian lama pacaran, tapi pernikahan adalah proses perjalanan iman bersama sebagai pasangan yang berserah pada rencana Tuhan dan berserah dibentuk oleh Tuhan, berserah pada Tuhan menjalani setiap ujian pernikahan.

 

Berserah bukan berdiam diri, tapi percaya dan taat. Berserah bukan pasrah dan pasif. Berserah berarti percaya penuh pada Tuhan dan melangkah dengan taat. Tuhanlah yang menjadi pemandu perjalanan. Calon suami dan istri harus membangun pernikahan di atas dasar doa dan Firman. Setiap keputusan pada iman, bukan kekhawatiran bukan ego masing – masing. Satu janji luar biasa bagi mereka yang berserah kepada Tuhan adalah penyertaan Tuhan yang setia. Tuhan bukan hanya memberikan rencana, tapi juga berjalan bersama kita untuk mewujudkan rencana itu. Ketika kita menyerahkan seluruh perjalanan hidup, perjalanan rumah tangga ke dalam tangan Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan memelihara, memperkuat, dan memberkati pernikahan itu. Setialah membangun mezbah doa, membaca firman bersama, dan melibatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan rumah tangga. Saat kita menyerahkan rencana kita kepada Tuhan, Dia akan membentuk kita sesuai kehendak-Nya dan membawa kita pada masa depan yang penuh harapan. Jangan takut menghadapi masa depan, karena masa depan kalian ada di tangan Tuhan. Berserahlah, pada rencana dan pimpinan Tuhan selalu untuk menjadi rumah tangga yang diberkati, menjadi saksi bagi dunia, dan menjadi tempat di mana kehendak Tuhan digenapi. Amin.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "RENUNGAN IBADAH PERSIAPAN PERNIKAHAN: BERSERAH PADA RENCANA TUHAN (Amsal 16:1-3)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed