KHOTBAH 2 HUT GKI: PENGHARAPAN YANG MEMERDEKAKAN (Roma 8:18-30)
Hari ini hari yang istimewa. Mari kita ucapkan selamat hari minggu, selamat ulang tahun, puji Tuhan. Tema kita: Pengharapan yang memerdekakan. “Pengharapan” berisi keyakinan iman bahwa Allah sedang bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihiNya. Pengharapan menjadi kekuatan yang memerdekakan warga GKI di Tanah Papua pada 100 tahun Nubuatan I.S Kijne dan 69 Tahun GKI di Tanah Papua, bahkan besok 98 tahun Injil di Tanah Mooi. Yesus mengasihi orang Papua, Yesus mengasihi kita semua yang mendiami tanah ini. InjilNya telah memenangkan kita. Ia mengutus pemberita Ottow dan Geissler pada 5 Februari 1855. Satu abad yang lalu Allah juga bekerja di dalam diri I.S. Kijne untuk peradaban dalam Injil bagi orang Papua yang ditandai oleh kata-kata berhikmat dan visioner dari Kijne pada tgl 25 Oktober 1925 di Aitumeri: “Di atas batu ini, saya meletakan peradaban orang Papua. sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akalbudi dan marifat, tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini. tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri”. Kijne dalam hati, sejarah dan hidup orang Papua, adalah tokoh pendidik orang Papua dan tokoh pemersatu bangsa Papua. 100 tahun, 69 tahun, besok 98 tahun sekedar angka, melainkan tanda perjalanan iman yang panjang—sebuah kisah perjuangan umat Tuhan di tanah ini untuk memelihara Injil di tengah keberagaman suku, bahasa, dan budaya. Hari ini di Zoar kita merayakan HUT GKI bukan saja bersukacita atas kasih Tuhan yang pelihara kita bersama dalam rumah besar GKI tapi juga terima kasih karena kita mau digerakkan oleh Roh Kristus untuk sehati, untuk peduli, mencintai Tuhan, bangga jadi anak GKI dan menopang pekerjaan Tuhan untu renovasi atap Gedung gereja. Hari ini kita dalam Ibadah kontekstual etnik Nusantara menjadi simbol nyata dari pengharapan itu. Dalam keberagaman busana, tarian, alat musik, dan bahasa daerah, kita menyaksikan kasih dan kuasa Allah yang mempersatukan segala bangsa. Maka pada HUT ke-69 ini, marilah kita mempersembahkan diri sebagai umat yang dimerdekakan oleh pengharapan di dalam Kristus. Mari kita rawat persaudaraan, pelihara bumi Papua yang indah, dan terus menjadi saksi kasih Allah di tengah bangsa yang majemuk. Marilah kita berkomitmen GKI di Tanah Papua tetap satu dan menjadi rumah besar bagi seluruh suku. GKI telah belajar bahwa pengharapan sejati bukanlah tentang apa yang terlihat, melainkan tentang kuasa Allah yang bekerja dalam segala sesuatu dan penggenapan janji Allah yang mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Papua hari ini—tanah yang kaya namun juga sering terluka oleh ketidakadilan, konflik, dan penderitaan. Namun, di tengah semua itu, pengharapan dalam Kristus memampukan kita dalam GKI untuk tetap melayani, berdiri bersama umat, dan menjadi suara kasih serta kebenaran di Tanah ini.
Pertanyaan penting bagi kita: apakah warga GKI masih berakar pada pengharapan yang memerdekakan itu? Kita merayakan HUT GKI dalam Tema Besar: Yesus Kristus yang Membebaskan dan Mempersatukan dan Sub Tema: Sehati Beriman Menuju Peradaban Papua Baru. Roma 8:30 menegaskan bahwa mereka yang dipanggil Allah, dibenarkan dan dimuliakan-Nya. Ini adalah janji pengharapan yang memerdekakan kita: bahwa Allah setia menuntun sejarah gereja-Nya. Mari terus melangkah bersama dalam GKI di Tanah Papua, dalam pengharapan yang kokoh di dalam Yesus, pengharapan yang membawa kemuliaan bagi Allah di tanah yang diberkati ini. Selamat ulang tahun ke-69 GKI di Tanah Papua! Tuhan Yesus Kristus, sumber pengharapan yang memerdekakan, menuntun langkah kita sampai selama-lamanya. Amin.


Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH 2 HUT GKI: PENGHARAPAN YANG MEMERDEKAKAN (Roma 8:18-30)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.