BERSATU, BERKARYA, BERDAMPAK: MATERI RETREAT PAM JZK

Pengantar
Dalam kehidupan pemuda Kristen saat ini, tantangan yang dihadapi sangat beragam. Dunia menawarkan begitu banyak pilihan dan nilai-nilai yang sering kali bertentangan dengan prinsip kekristenan. Di tengah arus globalisasi, digitalisasi, dan individualisme, pemuda Kristen perlu menemukan kekuatan dan arah hidup yang sejati. Ttema retreat PAM JZK: “Melangkah Bersama Dalam Kesehatian”, mengajak kita untuk merenungkan pentingnya persatuan dalam Kristus, berkarya bagi Kerajaan Allah, dan membawa dampak nyata bagi dunia sekitar. Materi sesi 1 membahas tiga poin penting: Bersatu, Berkarya, dan Berdampak—tiga langkah hal penting yang saling terkait membentu pribadi pemuda Kristen yang bertumbuh dan memberi dampak bagi sesama.

 

Bersatu: Menemukan Kesatuan dalam Kristus

"Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan." – Filipi 2:2

Kesatuan adalah dasar dari semua hubungan yang sehat, termasuk hubungan dalam PAM GKI. Banyak komunitas yang terpecah oleh perbedaan pendapat, ego pribadi, dan kurangnya kerendahan hati. Kesatuan dalam Kristus bukan berarti semua harus sama, tetapi berarti kita memiliki hati yang sama: hati yang tertuju pada Kristus. Bersatu atau sehati bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi, tetapi harus diperjuangkan. Kita perlu melepaskan ego, mau mendengar, dan saling menghormati. Kesatuan itu lahir dari kasih Kritus: kasih yang rela berkorban, kasih yang mengampuni, dan kasih yang bersedia mengutamakan orang lain. Kesatuan berarti bahwa kita tidak berjalan sendiri. Kita bersinergi dan bergerak bersama. Seperti tubuh yang memiliki banyak anggota, demikian pula kita sebagai tubuh Kristus (1 Korintus 12:12). Setiap orang memiliki peran, talenta, dan kontribusi unik yang berharga. Ketika kita bersatu, kita menjadi kuat, kita saling menopang, dan bersama-sama kita bisa mencapai tujuan yang lebih besar.

 

Berkarya: Persembahan yang Terbaik bagi Tuhan

"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." – Kolose 3:23

Iman yang sejati tidak berhenti pada percaya, tetapi juga menghasilkan buah. Tuhan memanggil setiap orang percaya untuk berkarya; para pemuda Kristen berkarya di dalam gereja, di kampus, di pekerjaan, di masyarakat. Setiap talenta yang kita miliki bukan untuk disimpan, melainkan untuk dipakai menjadi berkat. Karya bukan hanya tentang pelayanan di mimbar atau kegiatan rohani, tetapi juga bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari dengan integritas dan semangat Kristus. Pemuda yang berkarya adalah pemuda yang bertanggung jawab, kreatif, berani mencoba, dan tidak takut gagal. Kita tidak menunggu jadi sempurna baru berkarya, tetapi kita berkarya sambil terus belajar dan bertumbuh. Berkarya berarti berkontribusi dalam komunitas. Ingat, kita bukan penonton, bukan cadangan mati tapi kita ini pelaku/pemain. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam keterlibatan kita bersama PAM GKI menolong teman yang sedang bergumul, memulai aksi sosial, aksi bagi lingkungan hidup, berbagi pesan – pesan Firman Tuhan dan hal – hal positif melalui media sosial, bukan saling membully atau baku singgung di medsos. Karya kita, sekecil apa pun, jika dilakukan dengan kasih dan kesungguhan, bisa menjadi alat Tuhan untuk menjangkau hati orang lain.

 

Berdampak: Menjadi Terang dan Garam Dunia

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." – Matius 5:16

Bersatu dan berkarya tidak berarti jika tidak memberi dampak. Dunia membutuhkan perubahan dan teladan baik yang bisa membawa perubahan. Tidak hanya berbicara tentang kasih, tetapi juga mewujudkannya. Tidak hanya mengejar kesalehan pribadi, tetapi juga terlibat dalam pergumulan nyata keseharian di sekitar kita. Berdampak artinya menjadi teladan dalam perkataan, tindakan, dan keputusan. Di sekolah, kampus, kantor, atau lingkungan rumah—dimanapun Tuhan tempatkan kita—kita bisa menjadi terang. Terang yang tidak hanya menyinari, tapi juga menghangatkan. Garam yang tidak hanya memberi rasa, tetapi juga mencegah kebusukan moral. Kita tidak harus menjadi orang terkenal atau memiliki ribuan pengikut untuk berdampak. Satu tindakan kebaikan, satu keputusan jujur, satu teladan kesetiaan—semua itu bisa menyentuh hati seseorang. Dan ketika banyak pemuda Kristen hidup seperti ini, dunia akan melihat bahwa ada harapan. Dunia mengenal Kristus hidup melalui kita.

 

Bersatu, berkarya, dan berdampak bukanlah sekadar slogan, tapi sebuah panggilan hidup. Panggilan untuk berjalan bersama dalam kesatuan, bekerja bersama dalam kasih, dan bergerak bersama dalam kuasa Roh Kudus untuk menjadi terang dan garam dunia. Kesehatian tidak akan datang jika masing-masing dari kita hanya memikirkan kepentingan pribadi. Tapi ketika kita memandang kepada Kristus, Sang Kepala Gereja. Melangkah bersama dalam kesehatian bersama Kristus maka tidak ada hal yang mustahil. Kita akan menjadi persekutuan yang kuat, penuh kasih, dan berdampak besar bagi generasi ini dan generasi di masa depan. Mari membuka hati, saling mengenal lebih dalam, memperbaiki relasi yang retak, menemukan kembali tujuan kita, dan mempersembahkan hidup kita bagi kemuliaan Tuhan. Milikilah tekad baru: bersatu dalam kasih, berkarya dalam iman, dan berdampak dalam dunia. Tuhan memberkati.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "BERSATU, BERKARYA, BERDAMPAK: MATERI RETREAT PAM JZK"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

BERSATU, BERKARYA, BERDAMPAK: MATERI RETREAT PAM JZK

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed