RANCANGAN KHOTBAH: TUHAN RAJA KEMULIAAN (Mazmur 24:1-10)

Gagasan Utama:

Tuhan yang suci dan mulia berkenan menyatakan diri pada manusia ciptaanNya.

 

Tujuan yang akan dicapai:

Jemaat memahami bahwa Tuhan itu begitu mulia, kudus dan besaar kekuasaanNya. Tetapi Dia mau mengambil inisiatif menghampiri manusia dan mengasihinya.

 

Konteks saat itu:

Kata Mazmur berasal dari bahasa Ibrani "Tehillim" yang berarti puji-pujian, meskipun isinya bukan hanya pujian, tetapi juga ratapan, doa, permohonan, dan syukur. Dalam bahasa Yunani, kitab ini disebut "Psalmos" yang berarti nyanyian dengan iringan alat musik. Mazmur 24 ditulis oleh Daud, dan berkaitan dengan peristiwa pemindahan Tabut Perjanjian ke Yerusalem (2 Samuel 6). Mazmur ini digunakan sebagai liturgi perayaan kehadiran Allah di antara umat-Nya, khususnya ketika tabut Tuhan dibawa masuk ke kota Yerusalem. Mazmur 24 adalah mazmur yang penuh dengan pengagungan kepada Tuhan sebagai Pencipta dan Raja kemuliaan. Mazmur ini juga menekankan bahwa penyembahan yang sejati hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang hidup dalam kekudusan dan kebenaran, dan bahwa Allah layak menerima sambutan sebagai Raja yang mulia dan berkuasa.

 

Kaitan dengan PB:

Mazmur 24:7-10 sebagai gambaran Yesus Kristus, Sang Raja Kemuliaan, yang masuk ke Yerusalem; yang naik ke surga setelah kebangkitan. Yesus adalah Raja sejati yang menang atas dosa dan maut, dan layak disambut oleh seluruh bumi dan surga.

 

Penjelasan Teks:

Ayat 1-3: Tuhan adalah Pemilik dan Pencipta Segala Sesuatu

Bagian awal mazmur ini menyatakan dengan tegas: semua milik Tuhan. Dunia ini bukan milik manusia, bukan milik raja, pemimpin politik, atau sistem kekuasaan dunia. Bahkan hidup kita sendiri bukan milik kita, tapi milik Tuhan yang menciptakan kita. Hal ini penting untuk diingat dalam zaman sekarang, ketika banyak orang hidup seolah-olah mereka adalah penguasa hidup mereka sendiri. Ketika manusia lupa bahwa dunia ini milik Tuhan, maka timbullah keserakahan, ketidakadilan, dan kehancuran alam ciptaan.

Mazmur ini mengingatkan kita untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui bahwa kita hanyalah penatalayan dari apa yang Tuhan percayakan kepada kita. Segala harta, pekerjaan, bahkan nafas hidup kita adalah pemberian Tuhan. Maka, mari kita hidup dengan kesadaran bahwa segala sesuatu berasal dari Dia dan untuk Dia.

 

Ayat 4-6: Tuhan adalah Allah Yang Kudus

“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” Pertanyaan ini menggugah kita semua. Ketika kita menyadari kebesaran dan kekudusan Tuhan, kita harus bertanya: Apakah saya layak datang ke hadapan-Nya? Ayat ini menjawab bahwa hanya orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu. Ini adalah gambaran orang yang hidup dalam integritas, kesetiaan, dan kemurnian di hadapan Tuhan. Namun mari kita jujur—tidak seorang pun dari kita yang sempurna. Kita semua pernah gagal, jatuh dalam dosa, dan menyimpang dari jalan Tuhan. Maka puji Tuhan, karena melalui Yesus Kristus, kita dimampukan untuk menjadi umat yang diperbarui. Yesuslah yang membuat kita layak datang ke hadapan Allah. Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, kita disucikan. Dalam Kristus, kita menjadi umat yang mencari wajah Tuhan dan menerima berkat dari-Nya

 

Ayat 7-10: Sambutlah Tuhan Sang Raja Kemuliaan  

Bagian ini merupakan puncak dari mazmur ini. Gambaran yang diberikan adalah seperti sebuah prosesi kerajaan yang agung. Pintu-pintu gerbang kota diperintahkan untuk terbuka, sebab Sang Raja Kemuliaan akan masuk. Siapakah Dia Raja Kemuliaan itu? Pertanyaan ini diulang dua kali, dan dijawab dengan penuh kuasa: “Tuhan, jaya dan perkasa, Tuhan, perkasa dalam peperangan... Tuhan semesta alam—Dialah Raja Kemuliaan!” Tuhan bukan hanya Raja dalam nama, tapi Raja dalam kuasa dan kemenangan. Dia menang atas semua musuh-musuh-Nya. Dalam Perjanjian Lama, ini mencerminkan kemenangan Tuhan atas bangsa-bangsa dan dewa-dewa kafir. Dalam terang Perjanjian Baru, ini menunjuk pada kemenangan Kristus atas dosa dan maut. Ketika Yesus naik ke surga setelah kebangkitan-Nya, Ia disambut sebagai Raja Kemuliaan yang menang. Dan pada kedatangan-Nya yang kedua, Ia akan datang kembali dengan kemuliaan yang jauh lebih besar. Maka, mari kita persiapkan hati kita untuk menyambut-Nya.

 

Referensi lain dalam Alkitab:

Mazmur 145:10-13 "Segala yang Kaubuat akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan."

Wahyu 19:16 "Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA DAN TUHAN SEGALA TUHAN."

 

Ilustrasi:

Bila kita memasuki suatu ruangan pastilah kita melalui suatu pintu. Karena hanya pencuri atau yang kuncinya tertimggal di dalam yang masuk melalui jendela. Pintu juga berfungsi untuk menjaga supaya jangan ada orang yang lain tidak layak masuk  secara tidak semestinya. Tuhan yang maha kudus itu bukanlah Tuhan yang sembarangan masuk ke ruangan hati kita. Dia ingin hidup kita, tubuh kita menjadi baitNya. Dia adalah Raja yang menghargai kehendak bebas yang melekat dalam jati diri kita yang diciptakan segambar dengan Sang Pencipta. Lihat, Dia berdiri di depan pintu hati kita dan mengetok. Apakah kita termasuk yang mendengar suaraNya membuka.pintu hati kita.

Lukisan Yesus mengetuk pintu. Holman Hunt adalah pelukis sebuah gambar Kristus yang sedang berdiri dan mengetuk pintu sebuah rumah. Setelah karyanya selesai, Hunt memanggil rekan-rekannya yang lain dan meminta mereka untuk mengamati dengan kritis, melihat apakah ada kesalahan dalam gambar itu. Mereka memandang dengan teliti lukisan itu tapi tak seorang pun bisa menemukan kesalahan dalam gambar itu. Justru mereka merasa kagum. Akan tetapi, tiba-tiba seorang rekannya yang baru saja datang langsung bisa menemukan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Hunt di lukisan “Yesus Ketuk Pintu” itu: “Pak Hunt, saya melihat kesalahan mendasar dalam gambar itu adalah Anda lupa melukis gagang pembuka pintu atau kunci di pintu itu!” Hunt pun menjawab: “Sobat, bila Kristus mengetuk pintu rumahmu, pintu itu hanya bisa dibuka dari dalam”.

 

Aplikasi:

ü Tuhanlah sang pemilik segala sesuatu yang ada di bumi dan dunia ini. Siapakah manusia dengan segala keterbatasan kita? Bahkan untuk menyelami dan.memahami pekerjaan Tuhan pun otak kita sungguh sangat terbatas. Tuhan yang maha kudus bertahta di tempat yang maha tinggi. Manusia dengan segala keterbatasannya tidak akan mampu melihat dan bertemu dengan Tuhan drngan kekuatannya sendiri. Inisiatif untuk bertemu selalu datang dari Tuhan yang membuka diri merendahkan diriNya menjadi sama dengan manusia melalui kedatangan Sang Air Hidup yaitu Yesus Kristus.

ü Tuhan adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu. Manusia diberi mandat untuk memelihara dan mengelola kehidupan dalam kehendak Tuhan. Karena itu manusia bertanggung jawab menjaga dan memilihara alam. Manusia bukan pemilik tanah, bukan

pemilik alam. Manusia hanya diberi kepercayaan saja. Sebab itu manusia tidak boleh serakah dan sewenang – wenang dalam mengelola alam. Beberapa waktu ini viral #saverajaampat. Kita mesti bersyukur untuk keindahan alam Papua yang Tuhan anugerahkan. Kita mesti menjaganya dan itu harus dimulai dari diri kita sendiri: jangan membuang sampah sembarangan; pembangunan dan investasi mestilah berwawasan lingkungan. Kita berdoa agar Raja Ampat maupun Papua terjaga dari tangan - tangan tak kelihatan yang serakah mencari keuntungan tanpa tanggung jawab terhadap alam untuk generasi anak cucu di masa depan. Raja Ampat adalah harta bagi kita, jangan kubur surga hanya demi keserakahan segelintir orang yang gila harta.

ü Mazmur 24 meneguhkan iman kita bahwa Tuhan adalah Raja yang mulia, kudus, dan berkuasa. Ia layak disembah, layak ditaati, dan layak dijadikan pusat hidup kita. Mari kita bertanya pada diri sendiri hari ini: Apakah saya hidup sebagai milik Tuhan? Apakah saya menjaga kekudusan hidup saya di hadapan-Nya? Apakah pintu hati saya terbuka untuk Raja Kemuliaan?

ü Tuhan tidak hanya ingin masuk ke kota Yerusalem atau bait suci. Tuhan mau masuk ke dalam hati kita. Tapi pintu hati kita seringkali tertutup karena dosa, kesibukan, atau kekhawatiran dunia. Tapi Firman Tuhan hari ini berkata: “Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang”. Buka hati kita untuk Raja Kemuliaan. Biarkan Dia memerintah dalam pikiran

kita, dalam keluarga kita, dalam pekerjaan kita dan dalam pelayanan kita.

 

Penutup:

Tuhan adalah Raja Kemuliaan — layak ditinggikan, dihormati, dan disembah dalam setiap aspek kehidupan kita, dalam relasi dengan sesama dan dengan alam ciptaan. Amin.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "RANCANGAN KHOTBAH: TUHAN RAJA KEMULIAAN (Mazmur 24:1-10)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

RANCANGAN KHOTBAH: TUHAN RAJA KEMULIAAN (Mazmur 24:1-10)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed