HIDUP YANG SINGKAT DAN PEKERJAAN YANG BERMAKNA (Mazmur 90:13-17)

Seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan sebuah lukisan. Tapi sebelum selesai, si pelukis itu meninggal dunia. Maka lukisan yang belum selesai itu dibiarkan tergantung di studionya. Banyak orang melihatnya dan berkata, “Sayang sekali, lukisan indah ini tidak selesai.” Selama kita hidup, kita bekerja keras, kita punya banyak rencana, tapi hidup ini memang singkat. Karena itu Musa di dalam mazmur doa ini pada ayat 17 katakan: “Tuhan, teguhkan perbuatan tangan kami.” Artinya: jangan biarkan karya hidup kami terputus atau sia-sia. Teguhkan, sempurnakan, dan pakailah, Tuhan. Mazmur 90 ini penuh dengan refleksi yang mendalam tentang kehidupan manusia yang singkat, keagungan Tuhan yang kekal, dan permohonan agar Tuhan memberkati pekerjaan kita. Mazmur ini mengingatkan kita bahwa pekerjaan tanpa kehadiran Tuhan adalah kesia-siaan. Kita bisa sibuk dari pagi hingga malam, namun tanpa kehadiran Tuhan semua tidak akan memberi kepuasan dan sukacita sejati. Rahasia kekuatan, kepuasan dan sukacita sejati dalam pekerjaan yang kita tekuni adalah kasih setia Tuhan. Itu sebabnya ayat 13 pemazmur berseru: sayangilah hamba – hambamu. Oleh karena itu, kita ada hari ini dan berjumpa dengan Tuhan, mengalami hadiratNya dalam ibadah ini.

 

Ayat 14. Tuhan mengenyangkan kita diwaktu pagi dengan kasih setiaNya. Itulah yang membuat kita bersorak – sorak dan bersukacita dalam hari – hari kita. Kasih setia Tuhan adalah sumber sukacita, bukan gaji, jabatan, atau bonus. Semua itu penting, tetapi kasih Tuhanlah yang membuat gaji, jabatan dan bonus bukan sekedar memuaskan kita dan keluarga secara pribadi tapi juga berdampak berkat bagi sesama dan dunia. Bila hati kita dipenuhi oleh kasih setia-Nya, itu membuat kita memiliki kekuatan untuk menghadapi tamu yang sulit, rekan kerja yang berbeda karakter, atau situasi pekerjaan yang penuh tekanan. Dalam pelayanan perhotelan, keramahan dan pelayanan yang tulus menjadi kesaksian tentang kasih Kristus, kesan yang diterima dan dialami orang lain dalam pelayanan ini dari hati yang dipimpin oleh Kristus dan Roh Kudus. Mari kita lihat ayat 17 ada permohonan: "Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami...". Dalam bahasa Ibrani, kata “kemurahan” dari kata no’am berarti kebaikan, kasih sayang, atau keindahan Tuhan. Ini adalah pengakuan bahwa segala sesuatu yang baik dalam hidup ini hanya mungkin terjadi karena anugerah dan kemurahan Tuhan. Kita mengakui bahwa persaingan dunia kerja itu mengandalkan: pengalaman, skill (keahlian), strategi, kecerdasan. Namun bagi kita orang percaya, mazmur ini mengingatkan: tanpa kemurahan Tuhan, semua itu tidak cukup. Ingatlah bahwa kemurahan Tuhan itulah yang membuat: kita melayani tamu-tamu dengan keramahan dan senyuman dan sehingga mereka pulang dengan kesan baik.     Penyertaan Tuhan yang membuat pekerjaan tim menjadi selaras dan lancar. Bisnis berkembang, bukan hanya karena promosi, tapi karena Tuhan memberkati. Maka setiap hari, sebelum memulai kerja, mari kita mohon satu hal: “Tuhan, limpahkan kemurahan-Mu atas kami.”

 

Kita juga memohon agar Tuhan meneguhkan perbuatan tangan. Mengapa tangan?  Tangan = simbol kerja dan produktivitas. Tapi frasa teguhkanlah perbuatan tangan kami” bukan hanya soal tangan secara fisik, tapi semua usaha manusia di dunia ini: kerja harian, proyek, pelayanan, karya seni, perencanaan, dan produksi, semua tanggung jawab yang kita emban,  "Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu!" Mengapa diulang? Karena Musa tahu, pekerjaan manusia sangat rapuh dan fana. Hari ini ada, besok hilang. Kita bisa bekerja keras selama bertahun-tahun, tapi kalau Tuhan tidak meneguhkan, semua itu bisa hancur dalam semalam. Seperti kisah pelukis yang meninggal tadi. Kata “teguhkan” dalam konteks ini berarti: Membuat tetap berdiri, Memberi dampak jangka panjang. Menghasilkan sesuatu yang bernilai kekal. Ketika bekerja di sini kita berhadapan dengan target - target yang mesti dicapai, review yang bagus, profit yang meningkat. Itu adalah hasil dari proses karya kita yang memberi dampak dan mempunyai nilai kekal, bagaimana caranya? Berilah sentuhan kasih Tuhan dalam setiap pelayanan yang kecil: senyum di meja resepsionis, keramahan saat membersihkan kamar, kejujuran dalam laporan, dilakukan dengan hati untuk Tuhan, akan diteguhkan oleh-Nya dan punya nilai kekal. Kita hidup di dunia yang menuntut kita untuk produktif. Tapi sebagai orang percaya, kita dipanggil bukan hanya untuk produktif, tetapi berdampak. Tuhan ingin pekerjaan tangan kita bukan hanya mendatangkan uang, tetapi juga: membangun karakter kita, menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Sebab itu mari terus memohon kepada Tuhan: “Teguhkanlah pekerjaan tangan kami.” Artinya:  jangan menjadikan kerja kita ini hanya jadi rutinitas. Jadikan setiap hal kecil yang kami lakukan hari ini berarti dan mendatangkan kebaikan jangka panjang.” Ingatlah, bahwa tempat kerja bukan hanya tempat mencari nafkah, tetapi ladang di mana kita menunjukkan kesaksian iman. Apakah kita ramah kepada semua, bukan hanya tamu penting? Apakah kita saling menghargai di antara sesama rekan kerja? Hari ini kita belajar dari doa Musa bahwa pekerjaan kita penting, tapi tidak akan berarti apa-apa tanpa kemurahan dan penyertaan Tuhan.  Mulailah setiap hari kerja dengan doa. Mohon kemurahan Tuhan. Jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Lakukan setiap pekerjaan dengan kesungguhan dan kasih. Bukan asal jadi, tapi untuk Tuhan dan sesama. Minta Tuhan meneguhkan pekerjaanmu. Supaya bukan hanya bermanfaat sesaat, tetapi memberi dampak jangka panjang bagi hidup orang lain dan perluasan kerajaan Allah dibumi. Si pelukis diawal khotbah tidak sempat menyelesaikan lukisan, tetapi ketika itu dikerjakan dengan hati maka itupun akan menjadi karya seni yang indah. Amin. Tuhan memberkati.

 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "HIDUP YANG SINGKAT DAN PEKERJAAN YANG BERMAKNA (Mazmur 90:13-17)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed