TUHAN RAJA KEMULIAAN (Mazmur 24:1-10)
Idealnya ketika kita masuk ke dalam rumah tentu kita melalui pintu. Tamu masuk ke dalam rumah juga melalui pintu. Kecuali pencuri atau saat kunci rumah ketinggalan atau saat melakukan penyergapan atau penangkapan maka itu dilakukan melalui jendela, atap dll. Tema kita: Tuhan Raja Kemuliaan. Mazmur 24 adalah Mazmur dari Daud, yang digubah Daud sebagai ungkapan sukacita karena Tabut Allah dikembalikan ke Bait Allah di Yerusalem, kisahnya dapat dibaca dalam 2 Samuel 6. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut Tabut itu diiringi sorak – sorai dan sangkakala. Daud meloncat – loncat dan menari – nari di hadapan Tuhan ketika membawa masuk tabut itu. Respons penuh sukacita dilakukan karena bagi Israel, tabut Allah itu adalah simbol kehadiran Allah sendiri. Jadi Allah sendiri masuk ke dalam BaitNya. Ketika Tuhan sang Raja kemuliaan masuk ke Yerusalem, ke Bait Allah, Mazmur 24 katakan pintu – pintu gerbang kota itu mengangkat kepalanya seperti manusia, bahkan pintu – pintu yang berabad – abad, artinya pintu – pintu yang kekal terangkat untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Tuhan adalah Raja yang mulia, yang kudus dan yang besar kekuasaanNya. Bagaimana gambaran kemuliaan, kekudusan dan kebesaran Tuhan itu? Hal pertama: Tuhan yang mulia itu bukan hanya pencipta tapi juga pemilik. Pada ayat 1 dan 2, Tuhan itu pencipta dan pemilik bumi serta segala isinya juga dunia dan semua penghuninya. Bumi meliputi tanah tempat kita berpijak, daratan, hutan dengan berbagai spesiesnya, lautan dengan kekayaan biotanya, gunung lembah dengan kandungan hasil alamnya pokoknya seisi alam semesta. Dunia menunjuk pada manusia dengan sistem kehidupannya, peradabannya, kebudayaannya dan seluruh aktivitasnya. Bumi dan dunia bukan milik manusia, bukan milik pemimpin negara atau pemimpin daerah tapi milik Tuhan. Bahkan hidup kita sendiri adalah milik Tuhan. Bagian ini menegor kita sebab seringkali kita hidup menjadi penguasa. Manusia lupa bahwa dunia ini milik Tuhan, manusia menjadi serakah, menguasai dan menghancurkan alam ciptaan dan hidup orang lain. Saat ini viral #saverajaampat, lalu muncul pro kontra di mana – mana, tapi kita diingatkan jangan serakah, jangan hanya pikir kepentingan dan keuntungan sendiri siapapun itu, ingat Tuhan Raja yang mulia adalah pemilik semuanya. Jadi mari menyadari bahwa kita ini hanya diberi kepercayaan, Papua yang indah ini, tanah yang bersertifikat atas nama kita atau menjadi hak ulayat kita sekalipun, segala harta kita, pekerjaan bahkan nafas hidup kita adalah pemberian Tuhan. Mari hidup dengan kesadaran bahwa segala sesuatu bersumber dari Tuhan. Kita harus menjaga relasi dengan sesama dan jaga alam ciptaan Tuhan ini mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, bukan saja Raja Ampat, bukan saja papua tapi mulai dari tempat di mana kita ada, Sorong, kompleks Brimob ini, kita menjaga kebersihan lingkungan dan jangan buang sampah sembarangan. Lebih baik ko jaga alam daripada jaga orang pu jodoh.
Hal kedua: Tuhan yang mulia itu Allah yang Kudus. Siapa yang layak datang pada Tuhan yang kudus? Hanya orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu. Orang yang hidup dalam integritas, kesetiaan, dan kemurnian di hadapan Tuhan. Sesungguhnya tidak ada seorang manusiapun yang layak diantara kita. Tapi puji Tuhan, didalam Yesus kita dilayakan, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, kita disucikan dan dalam Kristus, kita menjadi umat yang mencari wajah Tuhan dan menerima berkat dari-Nya. Yesus itu sang Raja kemuliaan, jadi kalau kita sudah menerima keselamatan dari Yesus mari menjaga hidup, tangan simbol perbuatan harus bersih, hati yang murni, asli tra ada campuran dalam percaya untuk Tuhan. Tuhan yang kudus memanggil kita juga untuk hidup kudus. Hal ketiga: Tuhan Raja kemuliaan yang kudus dan yang berkuasa itu tidak hanya ingin masuk ke kota Yerusalem atau bait suci. Tuhan mau masuk ke dalam hati kita. Kalau pintu gerbang kota Yerusalem bisa terangkat kepada Tuhan bagaimana dengan pintu hati kita? Mari kita bertanya pada diri sendiri hari ini: Apakah saya hidup sebagai milik Tuhan? Apakah saya menjaga kekudusan hidup saya di hadapan-Nya? Apakah pintu hati saya terbuka untuk Tuhan? Kita mengakui, pintu hati kita seringkali tertutup karena dosa, kesibukan, atau kekhawatiran dunia. Karena itu Firman Tuhan mengajak kita untuk buka hati kita bagi Yesus Raja Kemuliaan. Wahyu 3:20 Lihat, Aku berdiri dimuka pintu dan mengetok. Tuhan menunggu maka bukalah hatimu agar Ia pimpin hidup kita dengan RohNya. Mungkin ada diantara kita yang mengingat lukisan Yesus mengetuk pintu. Holman Hunt adalah pelukis sebuah gambar Kristus yang sedang berdiri dan mengetuk pintu sebuah rumah. Setelah karyanya selesai, Hunt memanggil rekan-rekannya yang lain dan meminta mereka untuk mengamati dengan kritis, melihat apakah ada kesalahan dalam gambar itu. Mereka memandang dengan teliti lukisan itu tapi tak seorang pun bisa menemukan kesalahan dalam gambar itu. Justru mereka merasa kagum. Akan tetapi, tiba-tiba seorang rekannya yang baru saja datang langsung bisa menemukan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Hunt di lukisan “Yesus Ketuk Pintu” itu: “Pak Hunt, saya melihat kesalahan mendasar dalam gambar itu adalah Anda lupa melukis gagang pembuka pintu atau kunci di pintu itu!” Hunt pun menjawab: “Sobat, bila Kristus mengetuk pintu rumahmu, pintu itu hanya bisa dibuka dari dalam”. Sekarang Yesus sedang mengetok pintu hatimu dan menunggu, bukalah dan berilah hidup dipimpin oleh Raja Kemuliaan yang menyertai kita dalam RohNya yang kudus. Amin. Selamat Hari Minggu. Tuhan Memberkati.
Belum ada Komentar untuk "TUHAN RAJA KEMULIAAN (Mazmur 24:1-10)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.