PENTAKOSTA 2: ROH YANG MEMBANGKITKAN PERSATUAN (I Yohanes 4:1-6)

Yang asli dan yang palsu sangat berbeda kualitasnya tetapi penampakannya/tampilannya hampir sama sehingga seringkali sulit dibedakan dan membuat banyak orang terkecoh. Beli jam mahal eh ternyata palsu, tas kelihatan mewah padahal kw, perhiasan sangat wow ternyata imitasi. Tentu kita tidak mau menjadi korban ditipu untuk yang palsu – palsu. Dalam hal berimanpun begitu. Ayat pertama dari pembacaan kita, Yohanes menegaskan: “Janganlah percaya kepada segala roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah, sebab banyak nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” Nah ini menimbulkan pertanyaan: Bagaimana caranya menguji Roh? Bagaimana caranya membedakan mana yang berasal dari Allah dan mana yang nabi palsu? Menguji Roh memang bukan sesuatu yang sederhana. Tidak ada mesin penguji yang begitu kita tekan tombolnya akan ketahuan mana yang asli, mana yang palsu. Tapi bagian Firman Tuhan ini memberi kita jawabannya. Bersikap waspada, cermat dan kritis diperlukan dalam hidup beriman. Jika kita hanya mengandalkan emosi belaka dalam beriman, maka kita bisa jatuh pada roh-roh yang tidak berasal dari Allah. Tetapi bersikap waspada, cermat dan kritis tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan intelektual manusia. Sebab, terkadang, beriman melampaui akal manusia. Bersikap waspada, cermat dan kritis dalam menguji Roh tentunya kita meminta hikmat dari Tuhan. .

 

Ciri Roh yang Benar: Mengakui Yesus Kristus

Dalam ayat 2 dan 3, Yohanes memberikan kriteria penting: Roh yang benar adalah roh yang mengakui Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Ini adalah inti iman Kristen — pengakuan akan inkarnasi Kristus, bahwa Dia datang ke dunia sebagai manusia untuk menyelamatkan kita. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Hakekat Yesus menjadi manusia adalah menderita. Oleh sebab itu janganlah kita terkecoh dengan pemberitaan bahwa mengikut Yesus semuanya serba menyenangkan seperti Teologi Sukses yang digemari banyak orang. Mengikut Yesus berarti bersedia mengikuti Jalan Kristus yang penuh penderitaan: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus dengan setia.

Roh Allah Membangkitkan Persatuan

Selanjutnya, di ayat 4-6 Yohanes menyatakan, “Kamu berasal dari Allah, anak-anak, dan kamu telah mengalahkan mereka, karena Roh yang ada di dalam kamu adalah lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia.” Roh Kudus yang ada di dalam orang percaya adalah sumber kekuatan, kedamaian, dan persatuan. Persatuan yang sejati bukanlah hasil dari kompromi atau tekanan manusia, tetapi buah dari Roh Allah yang bekerja dalam hati setiap orang. Ketika Roh Kudus hadir, Ia mempersatukan kita dalam kasih dan iman yang sama kepada Kristus. Saudaraku, dunia hari ini sangat rawan perpecahan. Dalam gereja pun, kita bisa menemukan perbedaan yang kadang menimbulkan konflik, bahkan perpecahan. Ada ajaran yang bertentangan, ada juga egoisme dan ketidaksepahaman. Namun Yohanes mengingatkan kita untuk tidak mudah percaya pada setiap ajaran atau roh yang muncul. Roh Kudus sebagai pedoman kita. Jangan sampai kita terbawa arus perpecahan yang berasal dari roh-roh duniawi, roh yang penuh kebingungan, iri hati, dan kesombongan.

 

Jadi bagaimana kita bisa hidup dalam persatuan Roh? Pertama, ujilah setiap ajaran dan roh dengan firman Tuhan. Jangan menerima sesuatu hanya karena terlihat menarik atau populer. Ujilah dengan standar firman dan Roh Kudus. Kedua, hiduplah dalam kasih yang berasal dari Roh Kudus. Dalam Yohanes 13:34, Yesus memerintahkan kita saling mengasihi seperti Dia mengasihi kita. Kasih ini adalah perekat yang membuat kita bersatu meskipun berbeda. Persekutuan yang Bersatu dalam kasih Kristus adalah ciri Gereja Kristus yang berbeda dari dunia. Jemaat Kristen di masa Yohanes sedang berhadapan dengan tantangan nabi – nabi palsu dan penyesat tetapi Yohanes menasihatkan bahwa untuk menghadapi tantangan itu jemaat tidak harus terlibat dalam argumentasi dan perdebatan. Panggilan jemaat adalah untuk saling mengasihi saudara seperti mengasihi Allah. Oleh sebab itu, dalam perayaan Pentakosta ke 2 ini mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita sudah hidup di dalam Roh yang membangkitkan persatuan? Atau kita masih terpengaruh oleh roh yang memecah-belahRoh Kudus memberikan kuasa untuk mengalahkan roh-roh dunia dan roh antikristus yang berusaha memecah-belah. Maka mari kita buka hati kita untuk dipimpin oleh Roh yang membawa persatuan. Marilah kita ingat bahwa persatuan dalam tubuh Kristus adalah karya Roh Kudus yang hidup di dalam kita. Roh yang benar akan selalu mengarahkan kita untuk mengenal Yesus Kristus lebih dalam, mengasihi satu sama lain, dan hidup dalam kebenaran. Tuhan menolong kita untuk selalu waspada, menguji roh, dan hidup dalam Roh yang membangkitkan persatuan. Amin.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "PENTAKOSTA 2: ROH YANG MEMBANGKITKAN PERSATUAN (I Yohanes 4:1-6)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

PENTAKOSTA 2: ROH YANG MEMBANGKITKAN PERSATUAN (I Yohanes 4:1-6)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed